Nadin Amizah - Rumpang
01:00 ───⊙─────── 3:59
⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻Banyak yang tak ku ahli begitu pula
menyambutmu pergi
banyak yang tak ku ahli begitu pula
menyambutmu tak kembali
Stasiun tugu Yogyakarta seperti tak pernah bosan menjadi tempat perpisahan kita. Lagi lagi dan lagi kita berpisah di tempat yang sama namun dalam keadaan yang berbeda.
Katamu perpisahan itu bukan hal yang menyedihkan, namun nyatanya itu juga bukan hal yang menyenangkan. Katamu perpisahan hari ini sudah di gariskan sejak pertemuan pertama kali. Jadi tak ada yang patut di sesali lagi.
Katamu aku harus bahagia, namun bagaimana bisa jika sumber bahagia ku pun sudah tak ada.Aku menatap punggung tegap mu dari kejauhan. Rasa nya berat harus menerima kenyataan bahwa kamu akan menetap di kota yang kata mu di ciptakan tuhan ketika sedang bahagia.
"Pram!"
Aku berlari kecil ke arah mu.
"Hati- hati ya! Jaga diri baik-baik "
Kamu tersenyum
"Terimakasih, kamu juga ya, Aska terimakasih ya untuk 4 tahun yang berharga. Saya minta maaf kalau akhirnya bikin kamu kecewa."
"Pram, ngga ada yang harus di maafkan lagi. Semuanya sudah keputusan semesta. Kalau pun aku kecewa, aku bingung harus menyalahkan siapa."
Kita sama-sama melempar senyum.
"Aska jangan lupa doakan saya agar selalu bahagia ya? Karna mungkin sekarang tanpa mu bahagia nya akan berbeda. "
"Pram, percayalah aku ngga pernah berhenti doain kamu gimana pun keadaannya."
Ia melirik jam di pergelangan tangan nya.
"Aska maaf saya harus pergi."
Ia mulai beranjak pergi. Namun sebelum ia beranjak lebih jauh aku menghentikan langkahnya.
"Pram! Can i hug you?"
Lalu ia menghentikan langkahnya dan berbalik lalu tersenyum. Aku lantas berlari dan mendekap tubuh pram erat, meresapi wangi parfum yang menempel di baju nya.
"Aska, maybe this is the last one."
[ s e l e s a i ]
-Terimakasih sudah pernah singgah!
©Dwmzkyf, 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Elegi Yogyakarta | 정재현
Hayran Kurgu[10/10] ❝ Mereka yang di pertemukan hanya untuk merayakan perpisahan ❞ ©Dwmzkyf, 2020 Pict by pintrest.