16012020
Kembali, suasana hening, kosong, seakan bebondong-bondong, berebut masuk memenuhi kamar tidurku, membuat tubuhku terhimpit Dan dadaku terasa sesak. Aku hanya menatap diriku di pantulan cermin, terduduk diatas kasur, mepertanyakan apa yang baru saja aku dengar lewat telepon genggamku. Aku tak bisa berkata-kata, mataku tidak basah pun bibirku hanya bisa terkunci. Kurebahkan tubuhku sejenak berharap semua perasaan yang menggantung di tenggorokanku ini bisa secepatnya hilang. Ketakutan itu terus berputar seolah mempermainkan perasaanku yang sedang berwujud kapur.
Semua cerita dalam layar lebar itu luntur dalam anganku yang hanya bisa menatap keterbalikan kenyataan. . Kesedihan ini begitu janggal karena Mata Bahkan tak bisa mengeluarkan tangisnya, kupikir bantuan darinya bisa membuat ku melepas sedikit beban yang menggenggam leher dan dadaku. Akhirnya, Aku serahkan semuanya pada putri tidur untuk mengambil alih, berharap semuanya Hanya mimpi, Dan Hari esok akan kembali seperti biasanya.
Andai saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog dini hari
Short Storypercakapanku dengan diriku sendiri setiap pagi hari, sebelum tidur