Rutinitas

182 2 0
                                    

26012020

Dua hari libur yang aku dapatkan dalam seminggu tak pernah terasa cukup. Hari libur pertama selalu Aku gunakan untuk pergi kepasar, membersihkan kamar, mencuci baju, dan sesekali keluar sebentar untuk bertemu teman-teman yang kebetulan juga menetap di ibu kota. Pokoknya hari ini adalah hari untuk diriku sendiri. Tiduran seharian pun bisa Aku lakukan jika ingin. Walau terkadang masih ada tanggungan editan yang harus di kerjakan. Sedangkan hari libur kedua, selalu Aku gunakan untuk menemuinya. Biasanya, sehari sebelum libur, aku usahakan pulang lebih awal, jam 7 atau jam 8 untuk mengejar kereta di stasiun cawang. Jika ternyata terlalu larut Aku kejar kereta sampai ke palmerah, entah itu menggunakan busway ketika sedang tidak lelah ataupun menaiki ojek online jika tenaga ku sudah tidak lagi tersisa. Perjalanan cawang-pondok ranji menjadi hal yang wajar bagiku. Badan yang sudah lelah, dan rasanya hanya ingin rebahan itu sedikit diobati dengan Mandi air hangat di tempatnya. Ditambah lagi dapat bertemu dengannya ditengah sibuknya bekerja menjadi sesuatu Hal yang Aku tunggu tiap minggu. Kesibukan kami masing-masing masih kami lakukan disela-sela kami bertemu. Aku tidak begitu keberatan ditinggal saat ia masih mengurus prioritasnya.  Dia yang selalu membaca ppt, pergi keluar bersama teman, atau kesibukan kampus lainnya Dan aku juga masih berkutat dengan laptop, mengerjakan foto yang masih harus diedit karena deadline yang sudah ada di depan mata. Jika kami sama-sama memiliki waktu luang, kami akan melakukan aktivitas bersama. Sesekali keluar menonton film, nongkrong dicafe, makan siang di warteg langganannya, memesan kopi secara online, atau hanya sekedar menonton influencer di YouTube.
Memang bukan aktivitas yang muluk2, tidak juga istimewa. Tapi setidaknya Aku masih menikmatinya, mungkin sampai Aku lelah berusaha..
Kapan?

Monolog dini hariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang