PENYESALAN

1.5K 67 16
                                    

Hi guys, I'm back
Maaf karena sudah lama menghilang dikarena ada kesibukan hehehe. And sekarang aku akan kembali aktif lagi untuk kalian. Terimakasih karena sudah mau membaca ceritaku.

Selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dengan segap aku langsung menghampiri joong yang tersandar lemah dan tak berdaya.

Lantai kamar mandi yang berubah menjadi merah karena darah yang keluar dari tangannya joong.

Aku menangis dengan menjadi-jadi sambil merangkul joong ke pelukanku.

Nine
"Joong, bangun.... Jangan tinggalkan aku joong... Maafkan aku.... Joong kumohon bangun.....maafkan aku... Joong bangun.... Joong bangun"

Aku terus menangis dan menyesali perbuatanku yang sudah sangat fatal kali ini.

Mataku tak henti-hentinya menangis saat melihat joong yang lemah tak berdaya dipelukanku dan berlumuran darah karena ku.

Nine
"Joong kumohon bangun..... Joong banguuuuunnnn.... Jangan tinggalkan aku joong.... Maafkan aku... Aku menyesal... Aku gak akan mengulanginya lagi.... Aku mohon joong bangun... Jooong"

Joong
"p'nine...."

Suara joong yang benar-benar lemah saat memanggilku membuatku semakin merasa buruk.

Apakah kali ini akan benar-benar berakhir.

Aku menangis dan memohon untuk tidak meninggalkanku.

Joong
"p'nine.... Terimakasih untuk semuanya..."

Nine
"Gak...gak..jangan katakan itu... Jangan tinggalkan aku joong.... Ku mohon joong.. Aku sangat mencintaimu.... Jangan katakan apapun... Aku akan menelpon ambulan"

Joong
"jangan p'nine... Kumohon jangan telpon ambulan"

Dengan segap joong langsung meraih tanganku yang sedang mencoba menelpon ambulan.

Dan tanpa sengaja jariku menekan panggilan ke no nya ben.

Dan disela itu juga ben langsung mengangkat telponnya dan joong terkejut mendengar suara ben keluar dari telpon ku.

Aku langsung meraih telponnya dan langsung berbicara pada ben dengan tangisan yang menjadi-jadi.

Dan kebetulan juga ben dn earth sedang dijalan kerumah nya joong untuk menghampiri kami.

Nine
"joong kumohon bertahan lah... Jangan tinggalkan aku... Kumohon bertahan... Mereka akan segera sampai... Kumohon bertahanlah"

Joong
"kau seharusnya tidak menyuruh mereka datang p'nine..... Aku sendiri yang menginginkan ini terjadi"

Nine
"gak.. Jangan katakan appun.. Kumohon bertahanlah sebentar lagi"

Joong
"Terimakasih untuk semuanya yang sudah p'nine lakukan untukku... Makasi karena sudah mencintaiku... Makasi karena sudah mau menerimaku.. Dan maafkan aku karena sudah mengecewakanmu"

Nine
"gak joong.. Jangan minta maaf... Akulah yang salah... Kumohon bertahanlah... Jangan berfikir untuk pergi.. Kumohon"

Joong
"Aku sangat mencintaimu p'nine"

Perlahan tubuhnya jongg mulai menurun dan matanya mulai menutup.

Nine
"Joong.... Joong... Jooong.... Kumohon jangan tinggalkan aku... Joong bangun... Joong... Joong kumohon bangun joong... Joooooong"

Aku menangis sejadi-jadinya dan mencoba merangkul joong keluar dari rumah yang sudah tak sadarkan diri.

Aku menangis dan berdoa untuk tidak terjadi apa-apa pada joong.

Aku mencoba mengangkat tubuhnya sebisa mungkin.

Sesampai diruang tamu kami terjatuh karena ku tak snggup mengangkat tubuh joong yang sangat berat.

Tapi aku terus berusaha mengangkat tubuhnya joong.

Namun tuhan mendengar doaku, ben dan earth langsung masuk kedalam rumah dan kaget melihat aku yang sedng berusaha mengangkat joong yang sudah lemah tak sadarkan diri dan berlumuran darah.

Dengan segap ben dan earth langsung menghampiri ku dan bertanya apa yang sedng terjadi namun aku menyuruhnya untuk membantuku membawa joong kerumah sakit terlebih dahulu.

Ben langsung membantuku merangkul tubuh joong sangat berat kedalam mobil.

Aku terus menangis selama diperjalanan smbil memeluk joong yang sudah tak berdaya sama sekali.

Darah yang tak henti-hentinya keluar dari tangan joong membuat bajuku terlimpuhi darah.

Earth
"p'nine... Apa yang sebenarnya terjadi.. Ada apa... Kenapa joong melakukan ini disaat dia baru keluar dari rumah sakit"

Nine
"joong kumohon bertahanlah... Maafkan aku... Maafkan aku maafkan aku joong.. Kumohon maafkan aku... Joong bangun... Jangan tinggalkan aku joong"

Aku menangis dan menangis terus menangis.

Ben dan earth terus melontarkan oertanyan apa yang sedang terjadi.

Namun aku langsung memarahinya untuk berhenti bertanya dan fokus menyetir dengan cepat.

Rasa khawatir dan penyesalan bercampur aduk ditubuhku.

Aku benar-benar menyesal karena mengkhianati perasaannya joong.

Dikala itu hp ku berdering dan berdering terus menerus.

Dan saat kulihat, ternyata panggilan dari pavel.

Aku langsung menyuruh ben untuk membuka jendela mobil dan langsung membuang hp ku.

Ben dan earth yang melihatku dengan wajah yang oenuh tanya.

Namun aku hanya menangis dan menangis.

Berharap joong tidak meninggalkanku.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Okey guys... Hanya ini dulu ya.

Terimakasih sudah membaca❤️

STAY WITH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang