[SATU]
SUARA musik yang dijamin akan memekakkan telinga siapapun, terdengar menggelegar di dalam mobil Mercedes Benz AMG G65 berwarna abu itu. Tidak lupa dengan sang empunya yang siang menjelang sore ini terlihat sangat menikmati lagu yang tengah mengalun disekitarnya dengan cara menggerakan kepalanya.
Sesekali manik hitam pekat dengan bulu mata lentik dan hiasan alis super tebal itu berpaling, mencari objek apapun yang dapat ia jadikan bahan untuk pengalihan kesepian.
Setengah jam sudah laki-laki bertubuh jangkung itu berkutat dengan kemacetan, sangat ingin sampai menuju rumahnya dan tidur seharian. Lelah dengan mata kuliah membosankan yang lima jam ini membakar otaknya.
Kaki berhias nike air jordan itu nampak semakin mengencangkan injakannya diatas pedal gas kala gerbang megah di dampingi dua patung wanita yang tengah memegang bunga itu berhasil menyapa kehadirannya.
Sudah terlalu bersemangat untuk menghabiskan waktu dengan tidur sebelum puluhan mobil yang terparkir rapih dihalaman rumahnya mampu membuat alis tebal itu berkerut.
Memikirkan siapa pemilik dari banyaknya mobil asing yang siang ini tengah berada di halaman rumahnya. Segera keluar dari dalam mobil kepunyaannya sebelum melirik sosok yang dengan cekatan menghampirinya."Sudah pulang, Mas?" dari balik seragam satpam yang dikenakan laki-laki cukup berumur itu, Pak Ranto bertanya sopan.
Laki-laki berambut keriting itu mengangguk samar sembari berniat untuk menyerahkan kunci mobilnya, "Ada siapa, Pak? Tumben rame banget."
"Oh, itu? Teman-teman Bapak, Mas."
Berhenti, tangan laki-laki itu berhenti ketika jawaban menyebalkan itu berhasil masuk ke dalam telinganya. Tak jadi menyerahkan kunci mobil yang memang selalu dipegang oleh Pak Ranto.
Berniat kembali masuk ke dalam mobil abunya dan pergi dari sana sebelum panggilan kencang berhasil menghalau niatnya.
"Tuan Al, ditunggu Bapak dan teman-temannya di dalam!"
Panggilan menyebalkan yang mampu membuat laki-laki tampan bernama Al itu memutar bola matanya malas. Sudah paham jika waktu tidur siangnya akan terganggu oleh acara yang bahkan tak pernah Al tahu memiliki tujuan apa.
Namun karna malas harus berdebat nantinya, yang bisa cowok itu lakukan hanya memutar tubuhnya sempurna sebelum berjalan malas menuju pintu utama.
Sudah dapat mendengar kebisingan yang berada di dalam rumah mewahnya sebelum dirinya sampai ke dalam lingkaran menyebalkan itu.
"Ini anak saya, calon penurus Delano's Company." dari balik senyum bahagianya, Andro—Ayah Al, menepuk pundak anak satu-satunya dengan penuh rasa bangga.
Perkenalan yang seketika berhasil mendapatkan sambutan meriah dengan diikuti sapaan hangat ke arah laki-laki tampan yang saat ini terlihat mengenakan sebuah sweater putih polos dengan balutan jeans rombeng favoritnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serein [Spin Off 3 Novel Shanin's Diary]
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Al Delano, si tampan berambut keriting yang senang mencari masalah dengan berbagai macam pihak, terutama musuh bebuyutan dari Arga dan kawan-kawannya. Kalau kata Al; ✔️Ia Tampan, Sangat Tampan, bahkan terlalu Tampan untuk u...