Chp.11

952 81 6
                                    

DLDR.
____________________________________




























































"shhh aku tidak tahan dengan sakitnya. Sebenarnya ada apa denganku? " ucap yoongi pada dirinya sendiri. Yoongi gagal tidur karena merasakan sakit yang melanda pada kepala dan perutnya.

"h-holly. Tolong aku." ucap yoongi sambil mengerang kesakitan.

" y-yoongi. Kenapa denganmu?. Kenapa bisa begini? " ucap holly kalap.

" yoongi jangan tidur dulu.Kumohon bertahanlah. "

"hm" lirih yoongi yang semakin melemah.
"yoongi, kumohon bertahanlah,kumohon" ucap holly khawatir.
Namun yoongi tidak bisa menahan kesadarannya. Dia menutup matanya rapat.
"YOONGI!! "
.
.
.
.
.
tap tap tap

Ceklek.
"ada apa ini? " ucap seseorang yang membuka pintu kamar yoongi.
"kumohon tolong, yoongi tadi mengerang kesakitan".

"aku akan telfon uissa" ucap namja tersebut dan mulai menelpon seseorang.
'apakah dia bisa mendengarkan ku?. Itu tidak penting, yang terpenting sekarang yoongi sudah ditangani,aku hampir mati khawatir tadi,kumohon jangan tinggalkan aku'batin holly.
.
.
.
.
Beberapa menit, datanglah sesosok namja yang mengenakan seragam putihnya dengan tas dokter ditangannya.
"akhirnya samchon datang juga. Kumohon tolong tangani dia," ucap namja yang tadi menolong yoongi pada dokter pribadi keluarga kim.

"baiklah aku akan memeriksanya,bisa bergeser sedikit? "
"silahkan samchon" ucap namja itu dan langsung menyingkir dari samping yoongi,memberi ruang untuk dokter itu memeriksa keadaan yoongi.
Setelah memeriksa yoongi dan memakaikan yoongi infus serta memasangkan yoongi tabung oksigen.
.
.
"ini sudah kritis, menurutku dia harus dibawa kerumah sakit, di sana dia akan dirawat dengan intensif,dan bolehkah aku meminta sample darahnya?, aku meragukan sesuatu, dan tidak bisa secara langsung mengutarakan hal tersebut tanpa bukti."ucap dokter.

Namja tersebut tampak berfikir sejenak.
"aku ingin dia dirawat dirumah saja, dan kau juga boleh mengambil sample darahnya. " ucap namja itu yang masih menatap wajah teduh yoongi yang sedang tertidur.
"baiklah."
.
.
.
Skip
.
.
.
.
Setelah namja tersebut mengantar dokter pribadi keluarga kim sampai depan.
Namja tersebut kembali ke kamar yoongi dan duduk ditepian ranjang sembari menatap wajah pucat yoongi.
Holly yang melihatnya hanya diam, dan mengawasi.
Hingga namja tersebut berkata,
"apakah sangat sakit?,apakah terasa sangat sakit hingga kau pingsan begini? " lirih namja tersebut yang masih menatap lekat pada yoongi.
.
"Dia selalu merasakan sakit, setiap hari, bahkan sebelum dia tinggal disini, dia selalu terluka,entah raga ataupun jiwanya." ucap holly berbisik.

" kenapa kau tidak mau cerita apa yang telah kau alami,? kenapa kau seolah olah berusaha terlihat kuat? Apakah itu tidak sakit?"
.
"dia selalu berusaha untuk menceritakan semua yang ingin kau ketahui.Namun kalian tidak pernah mau percaya padanya." ucap holly kesal, dia tidak peduli jika namja itu mendengar ataupun tidak mendengarnya sama sekali. Yang holly rasakan saat ini hanya ingin melampiaskan rasa kesal dan khawatirnya.
.
"aku minta maaf" ucap namja tersebut.
"aku curiga,apakah kau bisa mendengar semua perkataanku? " ucap holly selidik, karena namja tersebut seolah membalas ucapannya.
Namja tersebut hanya melirik holly beberapa detik saja.
"sudah kuduga------" ucap holly sinis.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hoseok-ssi" lanjut holly.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Skip.
Sore hari yoongi masih tertidur dengan tenang dikamarnya dan lengannya masih terpasang infus.

please look at meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang