cinta di ujung senja

365 8 0
                                    

 gue terbangun dengan perasaan aneh dan juga capek setelah pertempuran gue dengan lelaki yang tengah terlelap sembari cuddling manja. aroma coklat bercampur kopi menusuk indra penciuman gue, harus diakui bahwa gue menyukai aroma itu.

"udah bangun sayang ?." bisiknya dengan suara parau khas orang bangun tidur.

"iya." gue membalik badan menatap kearah wajahnya yang polos. sebuah senyum lengkap dengan lesung pipi menyapa , yang membuat gue lupa bagaimana caranya bernafas.

"terimakasih." ucapnya. kedua mata kita saling terkunci. "mau jalan-jalan ke pantai ngga ?."

"mm---."

"mau aja ya. tapi kita mandi dulu." potongnya.

***

bener kata Gilang, jangan pernah nyobain premarital sex kalau ngga mau ketagihan. cewe yang sedang dalam pelukan gue adalah narkoba yang bikin gue ketergantungan. sejak malam itu, gue ngga bisa berhenti buat ngga berfantasi dengannya. itu juga yang menyebabkan gue membatalkan perjalanan bisnis dan rela terbang nyusulin dia ke bali. sore ini gue akan ngajakin dia jalan-jalan di pinggir pantai.

namanya juga bali ya, ngga pernah sepi dari yang namanya orang meskipun ini bukan weekend maupun musimnya liburan.  sore ini dia keliatan tambah cantik pake dress putih selutut dan rambut yang dibiarkan tergerai. gue gandeng tangannya selama kita menyusuri pantai dan dia ngga nolak. kami larut dalam pikiran masing masing.

angin berhembus kasar membuat dia kewalahan dengan rambut panjangnya yang berantakan. gue mengambil sapu tangan di saku jeans gue dan mengikatkan kerambutnya.

"apaan sih sok drakor banget."

gue mengacuhkan celaannya dan ngajak dia duduk sambil liat matahari yang mulai mengucap sayonara.

"Adit, apa lo beneran bakal nikahin gue ?." tanyanya setelah cukup lama kita berdiam diri.

"gue akan tanggung jawab even lo ngga hamil."

dia menaruh kepalanya di bahu gue kemudian memejamkan matanya, mungkin karena capek. aroma shampo vanila menguar membuat gue tak kuasa menahan diri untuk menciumnya.

"don't playing with  people feelings."

"kenapa? lo takut baper ?." dia membuka mata dan menatap tajam kearah gue, di luar dugaan dia mendaratkan bibirnya diatas bibir gue tepat saat matahari kembali keperaduan dan bulan menggantikan tugasnya.

******

TBC

*

*

yhakkkk... setelah sekian lama akhirnya gue update ini karena banyak yang save di library.

thanks ya buat 2,6K yang udah baca tapi jomplang sama votenya but thats okay. itu ngga akan ngebuat gue berhenti.

anyw, follow instagram gue ya  

pergaulan bebasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang