Roni si anak 'Bad boy'. walaupun nakal dan preman kelas, Roni tetap punya hati untuk membantu cewek keluaran kelas 10 AK 1 bernama Lidia. hubungan keduanya di persulit dalam rangkaian tragedi suka dan duka. Bagaimana Roni bisa luluh di hadapan Lidia...
Geng seperpalakan. Nama kelompok geng, tak seburuk yang ditudukan orang-orang. Roni sebagai ketua geng yang bikin satu sekolah ketar-ketir itu adalah anak SMK kelas X-MM dari sekolah SMK PGRI 1 Harapan. Bersama teman-teman gengnya, Fauzan, Alto, Handika, Sulaiman, dan Haidar kompak melakukan aksi palak di sekolah untuk narsis saja.
Suatu saat, Lidia Vernanda. Seorang gadis X-AK-1 adalah gadis baik berstatus kurang mampu yang diisukan akan keluar dari sekolah, mengharuskan Roni mengatur rencana bersama gengnya agar bisa ikut andil dalam aksi galang dana pengobatan ibu Lidia.
Sebuah jalan baru menyapa Roni, seorang cowok badboy periang yang mulai ingin mendapatkan hati Lidia Vernanda. Hanya saja, Olivia sebagai sahabat defensif serta over protektif dari Lidia tidak pernah menyukai Roni. Olivia menjadi alasan juga penghalang yang menyulitkan Roni dalam mendapatkan hati Lidia. Lalu, Jihan Sriwulan - Kekasih Roni yang super cemburuan!
Bagaimana perjalanan suka dan duka Roni bersama Lidia? Apakah jalan mereka berseberangan? Atau apakah mereka saling jatuh cinta?
Sebuah novel remaja anak sekolahan yang menguras emosi, menggelitik, banyak humor, dan bumbu-bumbu drama keluarga juga persahabatan ada di cerita ini!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•Malam indah itu adalah malam terakhir antara aku dan dia. Malam sepi di sebuah taman alun-alun. Malam yang aku rancang demi menyatakan perasaanku kepada seorang gadis bernama Lidia. Gadis cantik berambut hitam kecokelatan dengan bola mata indah bak bulan purnama.
Lidia merasa gugup ketika duduk di kursi berkain putih. Kedua tangan lembutnya diletakkan pada meja bundar berkain serupa, bersebelahan dengan bucket mawar merah pemberian Roni.
