Ingatan 1.

35K 4.2K 1.1K
                                    




INGATAN SATU

Lupa sama sesuatu itu gak gampang, mau dipaksain juga jadinya cuma bikin diri sendiri makin kesiksa.

Rumi → 1485, dan "Nih tisu."

❀❀❀❀

Ardan

Lagu pertama yang gue tulis gak punya judul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagu pertama yang gue tulis gak punya judul. Di jaman itu baru masuk ke tahun 2011, band indie masih sulit dapat tempat, gak banyak orang yang mengenal panggung-panggung sederhana di kafe, dan belum banyak orang yang mengabadikan mereka lewat media sosial dan memuji mereka sehingga suara mereka didengar banyak orang.

Panggung pertama yang gue tonton adalah Efek Rumah Kaca, ketika tahun 2008 mereka mengangkat album Kamar Gelap dengan lagunya yang berjudul Mosi Tidak Percaya.

Kamu tak berubah, selalu mencari celah
Lalu smakin parah, tak ada jalan tengah

Jelas kalau kami marah,
Kamu dipercaya susah

Pantas kalau kami resah,
Sebab argumenmu payah

Namun jauh sebelum itu, gue gak semerta-merta suka musik karena sebuah panggung pertama. Kelas 3 SD, gue pertama kali ke mall bersama keluarga gue. Gak ada satupun posisi yang kosong. Mama, Papa, dan adik gue.

Mall Kelapa Gading masih punya Kids Station. Mall Kelapa Gading 3 belum punya bioskopnya sendiri, sehingga satu-satunya bioskop yang ada di sana adalah 21 di Mall Kelapa Gading 2, bukan XXI.

Satu-satunya yang ramai di sana adalah Fashion Hub, dan Photo Box masih banyak antrean karena hape mereka belum terlalu canggih. Satu-satunya teknologi yang kami punya adalah hape yang tebal berwarna-warni merk Sony Ericson. Nokia masih punya hape lipat mereka. Namun Sony Ericson punya hape khusus untuk mereka yang senang mendengar lagu.

Kita menyebutnya Sony Ericson seri W alias Walkmen.

Dari sana gue mendengar banyak lagu yang harus gue download gratis sambil menunggu 10 detik di 4shared.

Di mall itu ada konser kecil. Isinya anak-anak kecil -lebih tua dari gue yang saat itu masih 3 SD, dan adik gue yang masih 2 SD. Mereka mengenakan kaos hitam bertuliskan "Purwacaraka Music Studio".

Drum.

Anak laki-laki itu memukul sebuah alat dengan keras sambil menggoyangkan kepalanya. Kakinya juga ikut menginjak sesuatu, dan suara yang keluar dari alat itu... luar biasa.

"Ardan mau belajar main drum gak?" satu jam gue berdiri di pinggir palang kaca dari Food Court lantai 3 sampai lupa makan, rupanya membuat Mama mengerti sesuatu.

Layak DiingatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang