INGATAN ENAM."Gak semua cinta ada karena terbiasa.
Salah satu contohnya,
kita."
Ravel → Lengkap, Gak lengkap
❀❀❀❀
ARDAN
Pas dateng ke sini, gue kayak nostalgia. Rasanya 2 tahun tinggal di Bandung, gue gak pernah temuin rasa kue keju kayak gini. Sebenernya biasa aja, bukan berarti rasa kue keju ini kayak yang dijual di kafe-kafe. Kue keju di gerobak ini cuma terdiri dari kue bolu biasa rasa vanila, terus diparut keju cheddar dan dikasih susu kental manis melimpah. Harusnya nama dagangan ini "Bolu Kukus Keju Parut Pake Susu". Cuma karena kepanjangan kayak judul sinetron azab, ya udah jadi cheese cake aja.
"Kok pindah sih, Bang?"
"Eh elu." Halah, padahal dia lupa tuh nama gue. "Iya nih, lagi cari suasana baru saya. Suropati udah keramean. Belom kalau ada razia. Enakan di sini makanya."
"Lo kalau pindah ngomong-ngomong dong. Kan susah nyari toko kue gaul begini."
"Ah bisa aje. Sekarang kan lagi jaman orang-orang pesen makanan pake guput, Mas."
Gue sempet mikir maksudnya guput apa. Gue kira dia lagi nyasar ngomongin politik dan golput, ternyata malah Go-Food. Kalau begini ceritanya, gue jadi lebih menghargai kawan gue, Trian, yang saking gak bisa Bahasa Inggris pas ngomong Water jadi Wota.
"Pesen berapa, Mas?"
"Setengah lusin deh, gue kasih lo rejeki."
"Waduh, kamsia banget nih."
Sekarang masih tanggal 27 Maret 2018 ya. Jadi, seharusnya ulang tahunnya masih belum lewat. Gue juga gak tau apa sampai sekarang dia masih rayain ulang tahunnya kayak dulu. Gue bahkan gak tau gimana kabar dia sekarang -apa dia udah merasa lebih baik? Apa dia udah berhasil menatap hidupnya sendiri dari awal? Apa dia udah lebih bisa menghargai dirinya sendiri? Dan kalau kelak nanti kita ketemu lagi, apa dia akan menjawab sapaan gue?
Makin gede, gue jadi makin takut kenal sama banyak orang.
Karena semakin banyak orang yang gue gak kenal, gue jadi gak nyaman pergi ke manapun.
Gue takut ketemu sama mereka gak sengaja, dan kita jadi awkward.
Gue takut sakit hati kalau ternyata mereka gak nyapa gue dan pura-pura gak kenal, gue juga takut untuk menyapa duluan karena gak mau dibilang sok asik.
"Kok lo tau gue lagi nyari ini cheese cake?" gue emang sengaja telepon Ravel. Abis aneh banget. Udah seharian gak bales whatsapp gue, terus mendadak langsung kasih nomornya si Rumi dan share location cheese cake gerobak Suropati ini.
"Rumi."
"Rumi?" terus setelah gue inget-inget lagi, terakhir kali gue anter dia ke kost-nya, gue memang gak sengaja menyebut tentang cheese cake ini. "Oh.. Iya iya."
"Besok dia ulang tahun." Agak kaget sih gue denger dia ngomong ini. Selain karena gak ada angin dan gak ada ujan, gue gak tau apa tujuannya kasih informasi ini untuk dia. "Udah ya, kalau gak ada yang mau lo omongin lagi. Gue lagi di jalan, ribet."
"Eeeh," yee, barongsai. Belum kelar juga gue nanya, dia langsung matiin teleponnya.
Mata gue langsung menatap plastik berisi 6 cheese cake ini sambil mengedipkan mata berulang kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Layak Diingat
General Fiction(SELESAI) Karena ada yang layak diingat, meski banyak yang patah di sebuah rumah. Bagian dari Loversation untuk Ardan.