Ingatan 12.

18.8K 2.8K 1.4K
                                    




Ingatan 12.

"I hope some nights you allow yourself to break.

You've been brave for too long."

― K. Azizian

Ravel Wow, what a father's day.

❀❀❀❀

ARDAN

Little did I know, love is easy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Little did I know, love is easy

But why was it so hard?

It was like never enough

I gave you all still you want more

Suara Pamungkas emang selalu bagus, apalagi kalau didenger pakai headset, terus sendiri, gak sama siapa-siapa. Tapi dibanding denger versi lagu asli yang terpasang dengan Spotify, cewek di sebelah gue lebih memilih audio versi Youtube ketika Pamungkas nyanyiin lagunya secara live di Bandung.

Dan mendadak, mobil gue jadi mirip seperti mobil karaoke dengan suara penonton Pamungkas di audio Youtube itu, ditambah dengan suara cewek di sebelah gue.... Yang tentunya cempreng. Dia teriak seolah-olah tenggorokannya emang udah didesain buat berteriak sekeras itu. Kurang lebih kalau gue analogikan, ya seperti ini...

LITTLE dID I knoW, LovE is easYYYYY!!

But why was it SO HARD?!!!!

It was like never enouUUGHH

I gave you all still YOU WANT MOOOORE!!

Dia gak nyanyi, tapi teriak. Mobil yang biasanya selalu sepi, dan cuma diisi sama lagu-lagu yang gue puter menjadi ramai. Dan lepas dari bagaimana suasana hati gue setelah jam makan siang tadi, tanpa sadar gue bisa melepas tawa sambil geleng-geleng kepala.

"Nyanyi apa marah sih lo?"

Dia menoleh dengan ekspresi kaget sekaligus sewot, "Nyanyi lah. Itu kan part-nya emang lagi marah-marah. Gue cuma menjiwai."

"Kok lo tiba-tiba bisa ke Pakubuwono?"

Gue cukup kaget melihat kedatangannya di depan Pakubuwono Residence. Saking kagetnya, gue lupa gimana gue ingin berteriak sekencang mungkin setelah pertemuan singkat dengan Bokap. Lalu yang gue ingat malah kata-katanya yang dengan polos berkata, "Anterin gue ke Bakmi Aan dong. Laper nih, jauh naik Gojek dari Kuningan ke sini."

"Dari adek lo," jawabnya santai, tanpa ada keinginan untuk nutup-nutupin sama sekali.

"Dion?"

"Ya iyalah. Emang lo ada adek lain?" Setiap bicara tentang apapun, dia pasti menoleh m dan menatap lawan bicaranya dengan antusias seolah benar-benar menangkap pembicaraan mereka. "Adek lo kan antik, cuma satu jenis di dunia, jadi udah pasti dia."

Layak DiingatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang