Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yerim sejak tadi menatap layar ponselnya dengan gusar. Joy yang merupakan temannya pun nampak kebingungan karena tak biasanya Yerim diam dan hanya melihat layar ponselnya pada jam istirahat seperti sekarang ini.
"Neo gwechana?"
"Nde?"
"Kau sedang dalam masalah serius? Kulihat sejak tadi kau hanya menatap ponselmu Yerim. Ada apa?" Tanya Joy mencoba membuat Yerim untuk bercerita masalahnya. Ia sebagai teman hanya ingin membantu Yerim saat gadis itu sedang dalam masalah.
Yerim menggeleng sebagai jawaban, "Aku baik-baik saja. Terimakasih sudah mengkhawatirkan ku Joy."
"Baiklah, kalau begitu makanlah makan siangmu. Sebentar lagi waktu istirahat kita akan habis."
"Ishh dasar Jungkook menyebalkan. Kenapa aku harus seresah ini hanya karena Jungkook belum juga menghubungi ku? Ada apa denganmu Yerim." Gumamnya pelan, dan kemudian segera menghabiskan makan siangnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sementara itu Jungkook masih sangat sibuk mengurusi perusahaan. Jangankan hanya untuk bertemu dengan Yerim yang sangat ia rindukan, memegang ponsel miliknya pun ia tak sempat. Karena kini Jungkook harus bisa memperbaiki keadaan perusahaan yang kacau akibat salah satu pegawai yang korupsi dan mengakibatkan kerugian yang sangat besar.
"Hyung, aku ingin istirahat beberapa jam. Bisa kau gantikan aku dulu di rapat dengan para manager bagian." Ucap Jungkook pada Taehyung. Ya, saat ini Taehyung yang membantu Jungkook dalam mengelola perusahaan sebagai sekretaris pribadi Jungkook. Karena Taehyung adalah orang yang sangat bisa di andalkan dan dipercaya.
Oh ya, dan satu lagi orang yang ia percaya di perusahaan.
"Ada kabar baik untuk kita Jung. Para investor yang awalnya menolak bekerja sama dengan kita kini justru berebut untuk menanam saham pada perusahaan kita. Ini semua terjadi karena ternyata pegawai yang kita pecat kemarin sudah mengakui bahwa ia disuruh oleh Park Corp. untuk melakukan korupsi dan membuat perusahaan kita tercoreng. Dan akhirnya semuanya kembali ingin menanam saham."
Jungkook bangkit dari posisi duduknya dengan wajah yang sangat bahagia.
"Aku sangat senang sekali. Terimakasih Namjoon hyung, Taehyung hyung."
...
Ting
Ponsel Yerim berdenting, tanda sebuah pesan masuk. Yerim sejenak melirik lock screen, dan terkejut ketika didapati pesan tersebut ternyata dari lelaki yang sejak tadi mengganggu pikirannya. Jungkook.
Jam kerjamu sudah selesai kan? Bisakah aku menjemputmu sekarang?
Sontak Yerim langsung keluar dari cafe dan ternyata dugaan benar. Jungkook sudah berada di depan cafe menunggunya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hay!!." Sapa Jungkook lebih dulu, ia keluar dari mobil dan berdiri di hadapan Yerim.
Jujur, Jungkook sangat merindukan Yerim. Gadis yang sejak beberapa bulan kebelakang membuat dirinya selalu memikirkan Yerim. Bahkan dia harus tahan tidak menghubungi Yerim karena tak ingin ia menjadi tak fokus akan menyelesaikan masalah perusahaan. Tapi syukurlah, kini perusahaan sudah semakin membaik. Dan Jungkook bisa lebih memiliki waktu bertemu dengan gadis yang mulai dicintainya.
"Hay!! Kau sudah menunggu sejak tadi?"
"Huum..."
"Kenapa tak masuk ke dalam? Biasanya kau akan duduk dan menunggu didalam sambil memesan minuman."
Jungkook tertawa mendengar perkataan Yerim. Tidakkah Yerim sadar bahwa gadis itu sangat hafal akan perilaku Jungkook pada saat awal mereka berkenalan.
"Kau merindukanku ya?"
"Tidak!! Siapa yang rindu? Aku tidak. Mungkin kau yang rindu padaku."
"Memang. Aku sangat merindukanmu Yerim, kau tidak ya? Ah... rasanya sakit sekali karena gadis yang ku cintai tak merindukanku."
Kali ini Yerim yang terdiam. Ia mengolah perkataan lelaki dihadapannya.
Jungkook mencintainya? Secepat itukah???
"Jungkook-ah..."
"Kim Yerim, aku tahu kita baru beberapa bulan berkenalan dan menjadi dekat sebagai teman. Namun, akhir-akhir ini aku selalu saja memikirkan mu. Aku sadar kau pasti akan menolak ku, tapi izinkan aku mengutarakan perasaan yang aku rasakan padamu..."
"- aku mencintaimu Yerim. Maukah, kau menjadi kekasihku??"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.