•3 Raja Elang

38 7 1
                                    

Happy Reading~



Dera membantingkan tubuhnya di ranjang yang berukuran king size,ia membalikan tubuhnya menjadi menghadap ke langit lagit kamar dan menumpu tangan kirinya di atas kening. Dera merasa ia sudah mulai bersahabat dengan sepi. Lihat saja sekarang, ia sudah masuk kedalam ruangan sunyi yang sangat ia benci. Apalah arti jika rumah ini sangat besar tapi tak berpenghuni, hanya ada beberapa pembantu dan supir pribadinya Dera. Namun Dera tetap merasa kesepian.

Orang tua Dera sudah berpisah tiga belas tahun yang lalu tepatnya saat Dera berusia lima tahun. Hak asuh Dera di ambil oleh Ayahnya,jadi selama ini Dera hidup berdua bersama ayahnya. Namun saat ini Dera harus merasakan sepi kala di tinggal oleh Ayahnya yang sibuk akan pekerjaan. Karena ayah Dera adalah orang penting,ia mempunyai perusahaan di Jerman jadi mau tak mau ayah Dera harus keluar masuk negri. Bukan apa apa,hanya saja ayah Dera melakukan ini Demi putrinya agar kelak masa depan putrinya di permudah.

Terkadang Dera sering kali menangis saat ia merindukan ayah nya,biar bagaimana pun seorang Dera butuh kasih sayang dan dukungan orang tua di masa remajanya. Memangnya siapa yang mau jika hidup dan melakukan apapun sendirian tanpa bimbingan orang tua. Tentu Dera tidak mau hal itu,namun ia harus menerima kenyataannya, ia juga mengerti jika ayah nya melakukan ini demi dirinya agar semua yang ia inginkan bisa ia dapatkan dengan mudah,tapi bukan itu yang Dera mau,melainkan perhatian dari orangtuanya.

Dera menghela nafasnya pelan lalu memejamkan matanya. Tak lama Bi Sari asisten rumah tangga Dera mengetuk pintu kamar Dera dan berteriak di balik pintu kamar Dera.

"Permisi Non,Bibi mau nyimpen makan buat Non Rara.." Ucap nya di balik pintu membuat Dera membuka matanya.

"Masuk aja Bi,gak Rara kunci kok" Jawab Dera

Lalu Bi Sari membuka pintunya lalu masuk kedalam dan meletakan nampan yang berisi makan dan minuman di meja belajar nya Dera.

"Jangan lupa dimakan ya Non makanan nya" Ucap Bi Sari.

"Iya Bi,ntar Rara makan kok" Ucap Dera.
"Kalo gitu Bibi permisi ke bawah lagi ya Non" Ucap Bi sari sambil membungkukan badanya dan berjalan ke arah pintu.

Baru saja beberapa langkah Bi Sari berjalan,Dera sudah menahannya dan bertanya.
"Bi,papah gada nelpon sama sekali gitu?" Ucap Dera sambil bangkit dari tidurnya

"Minggu ini belum sih Non" Ucap Bi Sari
"Oh yaudah deh Bi,makasih ya" Ucap Dera lalu tersenyum.
"Iya Non sama sama" Ucap Bi Sari sambil membalas senyuman dari Dera.
Lalu Bi Sari keluar dari kamar Dera dan menutup pintunya.

Dera menatap makanan yang Bi Sari bawakan di nampan,tak ada niat sedikit pun untuk menyentuh makannya. Saat ini perutnya sedang tidak lapar,melainkan saat ini ia ingin keluar rumah. Namun di luar sedang hujan lebat di tambah dengan gelegar gemuruh. Dera berjalan ke arah jendela dan membuka gordennya agar ia dapat melihat lebatnya hujan. Ia memeluk dirinya sendiri saat dirasa dingin menjalari tubuhnya. Ia menatap hujan yang berjatuhan lalu mendongakan kepalanya ke atas melihat langit yang mendung seakan langit tau jika ia sedang murung.

Lalu Dera kembali menutup gorden dan berjalan ke arah ranjang lalu kembali merebahkan dirinya.
"Nolep banget sii idup gue" Gumamnya sambil menenggelamkan wajah di tumpuan tangannya.
Tak lama kemudian Dera terlelap dalam tidurnya.

                 ***

"Dera Atmaja..!" Teriak Miss jani menggelegar saat di dalam kelas,membuat mata Dera mengejapkan matanya kaget lalu berdiri.

"I..iya Miss,saya ga tidur kok!" Ucap Dera gelagapan.

Miss jani mengahampiri meja Dera sambil berkacak pinggang.
"Lalu apa kalo bukan tidur?!" Tanya Miss Jani galak.

ZwilinGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang