•Comeback again

28 5 0
                                    

Suara dentingan piano mengalun lembut ke telinga para pendengar,dengan lincah jari jemari yang lentik menari diatas tuts-tuts piano. Membuat sang empunya menghayati tiap not yang ia mainkan. Semua orang bersorak dan bertepuk tangan saat gadis itu selesai memainkan piano nya. Suara itu,suara tepuk tangan yang selama ini ia rindukan membuat senyumnya terbit di wajahnya.

Inilah kebahagian yang selama ini gadis itu tunggu tunggu. Hari dimana gadis itu kembali memainkan piano setelah sekian lamanya. Ia sangat bersyukur dapat kesempatan untuk tampil meskipun hanya mengisi panggung di cafe.

"Dey,penampilan kamu keren banget. gak sia sia kakak panggil kamu kesini"
Ucap Denis si pemilik cafe tersebut sambil bertepuk tangan.

Dey yang Denis maksud adaha Dera,ia bisa kenal dengan Denis karena papa Dera kenal dengan Denis,ia di kenal kan oleh papa nya  saat masih SMP. Usia Denis saat ini 19 tahun,memang masih muda namun Denis sudah mendapatkan warisan dari kakeknya untuk mengurus cafe.

"Ternyata gue makin hebat" Ucap Dera sambil menggosok hidungnya seakan dirinya memang keren dan hebat.

"Bocah,belagu ya sekarang haha" Ucap Denis sambil mengacak rambut Dera.

"Kenapa ga dari dulu aja si Dey main piano,kan kakak gausah susah susah manggil orang."

"Kak denis kan tau gue ga main piano lagi semenjak kejadian 'itu' "

"Tapi kok sekarang mau sih kakak suruh main piano"

"Papa lagi ga ada,apa salah nya gue main piano tanpa sepengetahuan papa?" Ucap Dera sambil mengerucutkan bibirnya.

"Gada salah nya kok Dey,kamu pantas ngelakuin apapun yang kamu suka,sekali pun papa kamu ngelarang kesempatan akan selalu ada selagi kamu mencarinya"

"Bahasanya berlebihan ah haha"

"Ah ni bocah,ngeselin" Ucap Denis sambil mencubit pipi chubby nya Dera.
"Awh! sakit kambing!"

Tanpa Dera sadari seseorang tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan,namun ada senyum yang hampir tak terlihat mengulas wajah nya.

"Kak, kek nya gua harus ngadain syukuran deh"

"For what?" Tanya Denis

"Syukuran atas kembalinya seorang pianis hehe"
'jadi pianis aja belom,halu ni bocah' batin Denis berkata

Denis hanya menhela nafas nya pelan,lalu tersenyum.
"Kakak cabut dulu yak,ada urusan"  ucapnya sambil melenggang pergi.

"Eh mau kemanaa"

"Bayarannya gimana"

"Masa pianis terkenal udah tampil ga di bayar"

"Kak Deniiiisss! aku minta bayaran!" Teriak Dera pada Denis,namun Denis hanya melambaikan tangannya sambil memunggungi Dera.

"Sialan! padahal gue pengen beli bakpau nya mang tasim" Gumam Dera kesal.

Setelah selesai ngisi panggung,Dera berniat untuk pulang karena sudah mulai larut malam. Ia masih menggerutu kesal karena Denis malah pergi gitu aja tanpa membayar Dera,bayar saja tidak apalagi di kasih makan pantas saja Dera kesal,dalam hati Dera terus mengumpat.

"Sumpah ya itu kambing,bakal gue makan kalo ketemu,udah tau singa lagi laper gini juga"
Ucap nya sambil mengelus perut karena lapar.

"Balik aja deh" Ucap Dera sambil melangkahkan kaki nya,tapi kemudian ia teringat sesuatu lalu menghentikan langkahnya.

"Eh tapi..Gue kan gak bawa duit,terus gimana gue mau balik? Kesini aja gue numpang ama seyan".

Dera memang sengaja tak membawa uang karena ia pikir akan langsung di kasih bayaran oleh Denis,dan tentunya makan gratis di cafe,jadi ia santai santai saja.Namun,takdir berkata lain.

ZwilinGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang