Agatha berjalan menuju toilet karna panggilan alam. Setelah selesai membuang urinenya, Agatha bergerak menuju lima cermin berukuran besar untuk merapihkan penampilannya.
Mengoleskan sedikit cream lalu di tumpuk oleh baby powder di wajahnya, serta olesan lip blam berwarna pink di bibirnya agar terlihat lebih fresh.
"Kepada Agatha Fayola silahkan menuju ruang bimbingan konseling, saya tunggu sepuluh menit dari sekarang" terdengar suara dari speaker pemberitahuan.
Oh My Gosh. Apakah tadi suara Miss Shizuka yang memanggil nya? Dan mengapa ia di panggil ke ruangan bimbingan konseling? Yang sudah jelas letaknya jauh dari tempatnya berada.
Tanpa berpikir panjang lagi Agatha langsung berlari menyusuri koridor gedung Fisika, well kelas Fisika dengan Miss Rayna baru selesai tadi. Agatha menaiki kendaraan khusus seperti tuk-tuk di thailand, untuk mempercepat ia sampai ke gedung utama. Menaiki kendaraan terbuka itu tanpa harus bayar, hanya memerlukan kartu kepemilikan siswa Thomas, nama sekolah ini.
"Kamu telat satu menit, tiga belas detik" ucap Miss Shizuka ketika melihat Agatha memasuki ruangan bimbingan konseling. "Sorry Miss, tadi saya berada di gedung Fisika jadi butuh waktu lama untuk sampai disini" balas Agatha sopan.
"Okey, saya terima alasan kamu, duduk sekarang," perintah Miss Shizuka. Agatha pun duduk di kursi empuk berwarna hitam itu.
"Saya ingin kamu mengikuti olimpiade bahasa Jepang bulan depan, untuk mewakilkan sekolah di ajang Olimpiade Internasional. Saya tahu kamu pintar, dan terlebih lagi kamu adalah anak beasiswa, saya tahu untuk melakukan test nya tidaklah mudah." ucapannya memang kadang mematahkan mental seseorang. Dengan mengungkit-ngungkit jika Agatha hanya anak beasiswa yang beruntung bisa sekolah di sini. Well memang tak ada yang salah, tapi entah mengapa hati kecilnya seakan sesak mendengar ucapan itu.
"Maaf Miss sebelumnya, saya tidak terlalu pandai dalam bahasa jepang, jika nanti saya mengikuti olimpiade dan saya harus kalah, itu sama saja saya memalukan sekolah bukan?" tanya Agatha sambil menatap Miss Shizuka dengan baju batik bercorak mega mendung.
"Tidak terlalu pandai? Bahkan semua latihan mu dalam bidang bahasa mendapat nilai bagus dari para guru." balas Miss Shizuka.
"Ya itu betul, karna saya masih di perbolehkan untuk melihat kamus" okey katakan Agatha sedang ngeles sekarang.
"Itu tidak masalah, kamu hanya perlu berlatih dengan saya sebulan dan selesai. Ingat, jika kamu menang, kamu akan mendapatkan beasiswa kuliah full di Jepang." why? Kenapa ngomongnya baru sekarang kalo ada beasiswa full ke jepang, tau gitu, iya aja dari tadi kalo ditanya.
"Okey, Saya akan mengikuti olimpiade, tetapi jangan beritahu murid lain. Agatha malu," gadis itu menutup wajah dengan kedua tangannya, ia malu, malu untuk membicarakan hal itu kepada Miss Shizuka.
Getaran ponsel berdering di saku rok Shizuka, lantas ia menganbil ponselnya dan membaca nama sang penelfon.
Nobitaai
•••
Jeane melihat sekekeling kantin. Ia berusaha mendapatkan Agatha disana. Karna kalau jam segini pasti Agatha akan pergi ke kantin hanya untuk memakan bekal, dan numpang duduk sekaligus nge-wifi.
KAMU SEDANG MEMBACA
impLOVEssible
Teen FictionKetika rasa kasihan bukan lagi alasan kita untuk bersatu. impLOVEssible by bellashtrm © 2020