Tidak Punya Perasaan

98 31 14
                                    

Eliza Berjalan di Trotoar yang cukup sepi,Dia selalu seperti ini jika pulang sekolah.Eliza tidak pernah menaiki bus atau angkot sekalipun karna ia tidak punya uang untuk membayarnya jadi Eliza setiap berangkat sekolah dan juga pulang sekolah selalu berjalan kaki tanpa memerdulikan omongan Sampah yang telah mereka lontarkan kepada Eliza.

Eliza mendonggakan kepalanya menatap langit yang sudah mendung dan menandakan akan turun hujan.Dia berjalan dengan cepat supaya bisa cepat sampai ke rumahnya,tapi di tengah jalan hujan deras langsung mengguyur tubuhnya dan membuat bajunya basah kuyup.Tapi Eliza tetap melanjutkan langkahnya karna tidak ada tempat untuk berteduh sampai suara tlakson mobil pun membuat dirinya menengok ke belakang dan di saat itu juga mobil itu melewatinya dengan kecepatan tinggi dengan melewati genangan air yang berada di pinggir jalan yang membuat Baju Eliza kotor karna air tersebut.

Eliza menatap mobil yang sudah berlalu pergi itu dengan senyum gemetar,Dia tau siapa pemilik mobil tersebut dan kemudian dia berjalan sambil membersihkan bajunya yang sudah terkena air kotor.

Air mata Eliza pun mengalir tanpa keinginan Eliza,Dia menangis di bawah guyuran air hujan yang sangat deras sambil mengkibas kibaskan bajunya.Sekarang baju,Rok,Sepatu dan tasnya sudah kotor.Bagaimana besok dirinya berangkat sekolah kalau sudah seperti ini?Sedangkan bajunya harus di pakai sehari lagi untuk besok.Di cuci pun pasti tidak akan kering karna tidak ada panas.

Eliza berlari dengan cepat dan setelah 30 menit dirinya sudah berada di rumahnya,Eliza pun memasuki rumahnya dan berjalan dengan cepat menuju kamarnya untuk mengganti bajunya dan kemudian menggantungnya supaya bisa sedikit kering.

Setelah selesai menggantung baju nya,Eliza pun dengan tergesa gesa mengeluarkan satu persatu buku nya yang berada di dalam tasnya.Kemudian Eliza kembali menangis ketika semua buku nya basah dan membuat buku nya Sobek.Dia tidak punya buku lain,Itu juga dapat pemberian tetangganya yang sudah tidak terpakai.

Sekarang Eliza bingung harus bagaimana lagi.Meminjam uang kepada tetangganya pun Eliza malu dan Eliza takut tidak bisa membayarnya.Eliza pun langsung membawa bukunya ke ruang Tv dan mengeringkannya di sana memakai kipas angin.

"Kenapa Hidup aku kaya gini banget?Aku bener bener gak sanggup kalo terus terusan kaya gini" Gumam Eliza sambil merapihkan buku bukunya di atas meja sambil menangis

****
Stivan sekarang sedang berada di kamarnya,pikiran Dia terus memikirkan Bagaimana Eliza besok bisa sekolah sedangkan bajunya juga basah dan kotor karnanya?Tapi Setelah Pikiran itu lewat di kepala Stivan,Stivan langsung Egois dan tidak ingin memikirkan kondisi Eliza.

"Gua kenapa sih?ko setiap gua ngelakuin kesalahan sama si Eliza pasti hati gua selalu nggak tenang." Gerutu Stivan dengan Kesal dan kemudian dia menidurkan tubuhnya di atas kasurnya dan kemudian dia terlelap

"Kamu kenapa sih selalu ngebully aku?emangnya aku salah apa sama kamu?apa karna aku Miskin dan gak punya orang tua jadi kamu harus nge bully aku?" Tutur Eliza dengan air mata yang sudah mengalir

Stivan yang mendengar itu pun merasa sesak di hatinya dan kemudian dia berbicara "Maafin gua Eliza,Gua gak bermaksud buat bikin lo sakit hati karna ucapan gua setiap harinya"

"Kalo kamu benci sama aku...kamu bilang sama aku biar aku bisa pergi dari hidup kamu"

"Jangan Eliza,Lo gak boleh pergi dari hidup gua.Gua bener bener minta maaf sama lo,gua nyesel udah jahat sama elo" Larang Stivan dengan tegas

"Aku tau aku Miskin.Tapi seenggaknya kamu jangan suka bully aku di hadapan temen temen aku yang buat mereka gak mau temenan sama aku.Kamu tau apa yang aku rasain selama ini?Sakit Stiv...Sakit" Tutur Eliza sambil menghapus air matanya

Eliza With her World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang