"Mah...pah...Eliza kangen sama mamah sama papah,kapan Eliza bisa ketemu kalian lagi?udah 3 Tahun kalian ninggalin Eliza,Eliza pengen peluk mamah sama papah lagi...Eliza Rindu kasih sayang kalian..." Ucap Eliza sambil memeluk sebuah Foto keluarganya dimana disana masih lengkap bersama orang tuanya dan kakaknya
"Kak Raka gak pernah pulang lagi setelah kalian pergi,Kak Raka juga gak pernah jengukin Eliza di sini...Eliza kangen kalian..." Lanjutnya lagi sambil menangis
Tok Tok Tok
Suara ketukan pintu pun membuat Eliza menatap ke arah pintu rumahnya,Dia menghapus air matanya dan berjalan ke arah pintu depan dan membukanya.
Mata Eliza melotot tidak percaya,Orang yang sekarang berada di hadapannya adalah orang yang setiap harinya membully Eliza,Yaitu Stivan.
Stivan memasuki rumah Eliza tanpa persetujuan dari Eliza terlebih dahulu dan membuat Eliza takut,Dari mana Stivan tau rumahnya?dan...Untuk apa Sivan mengunjungi Rumahnya malam malam seperti ini?Eliza pun tak tau
Eliza mengikuti Stivan dari belakangnya dan berhenti ketika Stivan juga berhenti dan menghadap ke belakang
"Ohh jadi ini rumah lo?" Tanya Stivan sambil mengedarkan pandangannya.
"Ka-kamu ngapain ke sini?" Eliza mencoba mengalihkan pembicaraan
"Gak tau gua juga,Eh tapi ngomong ngomong.Ko rumah lo kecil ya?Jelek lagi" Ucap Stivan sambil mengekspresikan wajahnya yang merasa jijik.
Eliza yang merasa dirinya di hina pun sadar.Ternyata Stivan ke rumahnya cuma untuk menghina rumahnya dan menjelek jelekannya
"Iya,Aku tau.makannya rumah aku gak pantes buat orang terkenal kaya kamu" Jawab Eliza sambil tersenyum
Apa Eliza sakit hati gua udah hina rumahnya?
"Ini udah malem,kamu bisa pulang sekarang" Ucap Eliza
"Gua gak mau" Jawab Stivan sambil duduk di sofa dan membuat Eliza harus Exstra sabar menghadapi Stivan
"Cupu!!!sini lo"
Eliza mendekat dengan ragu dan Stivan menyuruhnya memijitkan kakinya lewat tatapan matanya.Eliza yang tidak faham pun membuat Stivan kesal
"Ck!Cepet pijitin gua,Gua udah pegel tau gak?" Titah Stivan dengan suara kerasnya
Eliza hanya menuruti perintah Stivan dan berjongkok lalu dengan perlahan memijit kaki Stivan.Sedangkan Stivan sudah memejamkan matanya di Sofa rumah Eliza.
Eliza melihat Wajah tampan Stivan.Menurutnya Stivan lebih terlihat tampan jika dirinya tidak suka membully orang dan bersikap baik kepada siapa saja.
"Udah gak usah liatin gua,Gua tau gua Ganteng" Ucapan Stivan pun membuat Eliza buyar dan melanjutkan lagi memijatnya
Setelah cukup lama,Eliza berdiri karna merasa haus dan kakinya pun terasa pegal sudah setengah jam berjongkok di hadapan Stivan sambil memijitkan kakinya.sedangkan Stivan sudah terlelap dalam tidurnya.
Di pertengahan Eliza berjalan,Dia memberhentikan langkahnya karna merasakan pusing di kepalanya.Dia memegangi kepalanya dengan sekuat tenaga sambil memejamkan matanya karna tidak kuat menahan rasa sakit di kepalanya.
"Arghhhh....Sakit...!!!" Teriak Eliza dan membuat Stivan terbangun dan melihat ke arah Eliza yang sedang berdiri membelakanginya sambil memegangi kepalanya
"Sakit...Hiks...Hiks...Aku gak tahan..." Ucap Eliza dengan pelan sambil menangis.Tapi Stivan masih bisa mendengarnya
Stivan sudah berdiri dan berniat akan menolong Eliza,Tapi kaki dia kaku untuk di gerakan dan membuat Stivan masih diam di tempat sambil melihat Eliza yang kesakitan
KAMU SEDANG MEMBACA
Eliza With her World
Teen Fiction"Aku cuma ingin hidup tenang" -Eliza Audora "Tapi gua gak akan biarin itu terjadi." -Stivan Alexsandra Gibran "Maaf,Gua telat dateng ke kehidupan lo yang pahit Eliza.Tapi gua janji akan jadi sahabat terbaik yang lo punya"...