KAMU SEDANG MEMBACA

Ruang Terbalik

Teen Fiction

Ketika yang lain berkata 'Masa SMA adalah masa dimana kenangan indah yang tak terlupakan'. 'Apa ini yang disebut orang-orang masa terindah?' -Ann. 'Apa dari kata seperti itu kita menyimpulkan bahwa semua orang merasakan yang sama?' -Ann. Yang terpe...

#masasma #sahabat

5| Aneh

13 3 0

oleh ghinaasn

oleh ghinaasn

Ann pov

Sejak 1 tahun ini, gue mulai merasakan ada hal aneh di ruangan ini. Entah hanya gue atau yang lain pun merasakannya. Mau tau keanehan apa?

Pertama, ruangan ini terdapat 30 manusia, berkurang menjadi 29. 9 cowo dan 21 cewe. Dan sejak tahun ini, 21 terbagi menjadi 4 kelompok. Gue, Ami, Riri dan Evi sebenarnya sisa yang tidak masuk kelompok mana pun.

Kedua, ruangan ini terkesan panas karna cuaca, dingin karna sikap manusia. Bayangin aja, setiap sekolah mengadakan lomba ataupun acara, manusia dalam ruangan ini tak ada yang berminat untuk turun mengikuti atau minimal menyaksikan pun tidak ada. Yang ada justru bolos satu ruangan. Alih-alih hanya pengurus saja yang masuk. Iya benar, hal ini akan jadi kenangan nakal di SMA, tapi ga setiap tahun juga, kan?

Ketiga, guru sudah beberapa kali menasihati dengan cara halus. 'Kelas kalian ini bagus, namun kerja sama atau solidaritasnya belum terlihat. Terlihat solid jika kalian bekerja sama dalam hal tidak baik' kata wali kelas.
Dan aku hanya tersenyum gila karena memang benar apa yang diucapkan guru tersebut.

Keempat, bila dibandingkan dengan kelas lain, jauh tidak terlihat solidnya ruangan ini. Tapi, di ruangan ini ada orang yang selalu jadi juara umum peringkat ke-3. Manusia di luar ruangan, beranggapan di dalamnya kita pasti ambisius belajar. Hanya karena satu orang, tertutupi apa yang sebenarnya terjadi.

Bisa terbaca situasi kelas gue, bukan?

Sampai gue cerita ke Riri, Ami, dan Evi tentang hal aneh ini. Dilanjutkan tanpa gue bertanya mereka langsung nyambung seperti terkena arus listrik. Ternyata, mereka pun sadar dan merasakan juga.

Duh. Ternyata bukan cuma gue.

Gue dan geng merasa di ruangan ini hanya sebatas duduk dan belajar, tidak ada tuh rasanya kekeluargaan dengan satu ruangan.

Juga, gue dan geng terkena banyak masalah, mulai dari sindiran, dijauhi. Pokoknya tersingkirkan deh. Lebih tepatnya sikap yang ditunjukan mereka lebih banyak tertuju pada gue.

Wajar. Hanya kata itu yang terlintas dalam benak gue. Memang dari awal, gue yang salah. Sejujurnya, ga ada yang salah, tapi mereja yang tidak memahami satu sama lain, bukan?