1

1.9K 129 3
                                    

Summary

Terjebak kisah cinta dimana Baekhyun  menjadi si bodoh yang percaya apapun yang keluar dari mulut iblis Chanyeol.
Rasa cinta nya di bunuh secara paksa, menumbuhkan dendam untuk sama sama mati. Mata di balas mata pribahasa yang jelas menggambarkan posisi Baekhyun, dibunuh atau membunuh itulah opsi dari chanyeol tapi apa boleh buat jika ada opsi ketiga dimana 'dipaksa membunuh' hadir jadi pelengkap cerita cinta antara Baekhyun dan Chanyeol

.
.
.

e)(o

Angin malam berhembus perlahan, menusuk setiap celah pori pori kulit seputih susu milik seorang lelaki kecil yang berjalan dengan kepala menunduk ke atas hamparan tanah mengering, yang sedikit demi sedikit mulai basah akibat tetesan air mata sang pemilik langit.  Tangan kecil nan lentik mencoba memeluk tubuhnya sendiri, mencari kehangatan dibalik tubuh menggigil nya. Kaki nya ia bawa melangkah dengan kecepatan yang sedikit di tambah untuk menghindari lelehan air yang mulai membasahi kain berbahan kaos lusuh di tubuhnya.

Hujan yang turun tanpa permisi di langit malam Seoul membuat Byun Baekhyun, seorang pria pekerja paruh waktu di cafe kecil milik temannya, Berhenti sejenak di sebuah gubuk kecil yang nampak menyeramkan, gelap gulita dan hanya memiliki satu penerangan di bagian luar.  Masa bodo dengan rasa takutnya, yang lelaki mungil itu pikirkan sekarang adalah bagaimana ia Menghindari hujan yang ia benci karena selalu membuat tubuhnya sakit berhari hari jika nekad menembus air menyebalkan itu.

Hari semakin larut, kaos tipis yang ia pakai tidak mampu membuat nya hangat, bahkan sekarang cipratan cipratan air mulai membasahi kain yang menempel pada tubuhnya. Lelehan asin dari hidung nya ikut turun, ya inilah yang selalu ia rasakan di saat hujan, dimana hidung nya dengan tiba tiba akan merasakan pilek. Rona merah dibagian wajah nya yang sudah sangat memanas membuatnya sedikit pusing, dua belahan kenyal di bagian belakang tubuhnya ia bawa duduk di pinggiran gubuk. Berharap sebuah keajaiban datang dengan sebuah kabar gembira bahwa hujan sudah reda. Lamunan nya terhenti akibat debuman suara ban mobil memekakan telinga di keheningan malam mencekam ini.

Ckiiiiitttt dugg boom

Ledakan sebuah ban mobil milik lelaki jangkung di tengah hujan deras membuat sang empunya mengumpat dengan keras.  Kesialan nya kembali datang untuk yang kesekian kali di hari ini. "Sial! Ban sialan! Dan tentu Oh sehun sialan" Umpatnya meluncur bebas dari bibir tebal yang amat di gilai para wanita.

Park chanyeol nama lelaki yang mengumpat hanya karena kesialan yang bertubi tubi datang di hari yang sama mencekam nya dengan suasana di sekitar Lelaki bermarga park tersebut. Tangan kekarnya ia labuhkan pada sebuah payung di dashboard mobil, ia berniat keluar untuk sekedar mengecek apa yang terjadi, padahal ia sendiri sudah tau penyebabnya.

Keluar dengan payung yang menjadi satu satunya tempat berlindung kini terbang karena angin nampak kencang hingga bisa membawa payungnya hilang dalam sekejap, membuat umpatan kembali terucap, kotor memang tapi itulah kebiasaannya. Kini baju yang merupakan setelan jas mahal miliknya basah di terpa hujan yang malah semakin deras.  Samar ia berlari mencari perlindungan, hingga sebuah gubuk kecil menarik perhatiannya dan kakinya ia bawa berlari menuju tempat bernaung seseorang lelaki mungil yang tak luput dari tatapan tajam hazel coklat tua Park Chanyeol.

"Hay, apa aku boleh ikut berlindung?" Tanya Chanyeol dengan kesopanan yang ia lafalkan sebagai first impression bertemu seseorang. Si mungil yang tampaknya kelelahan menoleh dan mengernyit bingung dengan kehadiran sosok lelaki jangkung di hadapannya.

Sebuah anggukan dari Baekhyun cukup jadi jawaban untuk pertanyaan Chanyeol.  Keheningan menyelimuti keduanya, sama sama orang baru dengan perasaan asing membuat keduanya enggan untuk sekedar bertukar sapa. Ditambah suasana hati park Chanyeol yang sedang tidak baik menjadi pertimbangan Chanyeol untuk membuka mulut.  Baekhyun sendiri merasakan tubuhnya mulai memanas, menggigil karena kedinginan tak bisa ia hindari, salahkan kaos tipisnya yang basah sekarang.

Playing Victim (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang