7

853 82 23
                                    

Summary

Terjebak kisah cinta dimana Baekhyun  menjadi si bodoh yang percaya apapun yang keluar dari mulut iblis Chanyeol.
Rasa cinta nya di bunuh secara paksa, menumbuhkan dendam untuk sama sama mati. Mata di balas mata pribahasa yang jelas menggambarkan posisi Baekhyun, dibunuh atau membunuh itulah opsi dari chanyeol tapi apa boleh buat jika ada opsi ketiga dimana 'dipaksa membunuh' hadir jadi pelengkap cerita cinta antara Baekhyun dan Chanyeol
.

.
.

e)(o

"Yeol, kapan kau akan memulai rencanamu hmm, aku sudah muak pada semuanya" Kyungsoo yang tanpa mengenakan sehelai benang menepuk nepuk pelan tangan Chanyeol, mereka baru selesai melakukan ritual malam yang selalu jadi kebiasaannya sejak bertahun tahun lalu, ya sepulang bersama Baekhyun Chanyeol yang sudah menahan hasrat nya memilih kembali pada kyungsoo dan memanfaatkan tubuh juga cinta kyungsoo padanya, untuk mau memuaskan setiap ia ingin mengeluarkan hawa panas di tubuhnya.

Chanyeol memejam singkat sebelum membalas pertanyaan Kyungsoo, otaknya mulai memikirkan kembali rencana busuk yang hancur belakangan ini, entah hancur karena kesibukannya atau karena ia mulai ragu untuk mengorbankan Baekhyun kekasihnya. "Besok, tuan ooh akan mengadakan pesta ulang tahun nya, kurasa aku akan melakukannya disana, mmhh sayang haruskah aku membunuh ayahmu juga?" Seringaian muncul di wajah iblis Chanyeol, membuat siapapun yang melihatnya bergidik ngeri, tapi berbeda dengan Kyungsoo yang malah mengusap lembut wajah Chanyeol.

"Aku masih membutuhkan manusia tua bangka itu yeol, jangan membunuhnya. Lebih baik kita manfaatkan dia" Kyungsoo menenggelamkan wajahnya di dada topless Chanyeol mencari kenyamanan yang selalu ia rasakan ketika berada di dekat Chanyeol. Bagi kyungsoo Chanyeol adalah candu dan seks adalah obatnya. Mereka berdua kembali tertidur dengan tubuh telanjang dan saling berpelukan, Chanyeol bersyukur di situasi ini keadaan kyungsoo baik baik saja, biasanya kyungsoo akan mengamuk jika sudah membahas orang tuanya namun kali ini dia sendiri yang memulai membuat Chanyeol menghela nafas lega.

e)(o

Kediaman Park tampak ramai dengan lalu lalang para maid, hari ini adalah acara makan malam yang diadakan sang tuan rumah, tentu saja sebagai orang kepercayaan tuan ooh, park Chanyeol sudah lebih dulu berada di sini, ikut mempersiapkan segalanya, terlebih mempersiapkan rencana busuknya yang harus ia tuntaskan malam ini sebagai puncak dari perjuangannya merebut kembali Park company.

Tuan ooh menyesap teh nya, menikmati pagi indah yang penuh keramaian, ia menepuk kursi kosong di sebelahnya menandakan agar Chanyeol duduk bersama, Chanyeol tak keberatan, ia duduk di samping tuan ooh dengan senyuman palsu yang menjadi teman sejati sejak hatinya mati dan membeku. "Nak, Aku rasa tubuhku sudah terlalu tua untuk meneruskan perusahaan ini" Tuan ooh mengelus surai Chanyeol penuh rasa sayang yang akhirnya Chanyeol rasakan lagi.

Pria jangkung itu tak bergeming, terlalu takut elusan itu hilang jika ia bersuara, rasa nyaman ini ingin ia nikmati, tapi tetap kebencian pada pria Tua di samping nya begitu besar, darah dan ambisi harus ia balas dengan hal yang sama, yakni Kematian.

"Nak, apa sehun sudah pantas menjadi pewaris ku?" Tuan ooh mengangkat kaki kanan, menumpukannya di atas kaki kiri, posisi seperti ini yang menandakan bahwa ia adalah orang paling berpengaruh di dunia usaha.

"Tentu tuan, aku melihat perkembangan yang pesat akhir akhir ini" Chanyeol sedikit berbohong tentang hal ini, sehun adalah sehun, si manusia pemalas yang tentu saja punya tabiat buruk dalam hal perkerjaan, tapi demi image sehun di hadapan tuan ooh Chanyeol rela berbohong, bukan sekedar melindungi Sehun tapi demi melancarkan aksinya nanti.

Playing Victim (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang