3

937 92 14
                                    

Note : cetak miring = flashback

Summary

Terjebak kisah cinta dimana Baekhyun  menjadi si bodoh yang percaya apapun yang keluar dari mulut iblis Chanyeol.

Rasa cinta nya di bunuh secara paksa, menumbuhkan dendam untuk sama sama mati. Mata di balas mata pribahasa yang jelas menggambarkan posisi Baekhyun, dibunuh atau membunuh itulah opsi dari chanyeol tapi apa boleh buat jika ada opsi ketiga dimana 'dipaksa membunuh' hadir jadi pelengkap cerita cinta antara Baekhyun dan Chanyeol


e)(o


Baekhyun keluar dari kafe xiumin dengan riang, hatinya berdebar tiap kali matanya menangkap sosok tinggi di depan kafe tengah menunggunya. masih ingat dengan janji chanyeol yang akan menjemputnya?karena itulah hati Baekhyun merasakan detak jantung nya memompa lebih cepat dari biasa,ia menghampiri sesosok lelaki tegap tengah berdiri di depan kafe sambil tersenyum. "Aku menepati janjiku bukan" Chanyeol mengusak rambut acak acakan milik si mungil, Baekhyun tentu saja merengut, padahal ia tadi sempat berdandan sebentar yah untuk sekedar merapikan rambut dan wajah kusutnya akibat pekerjaan mencuci piring kotor sebagai hukuman tadi siang.

"Ayo naik, kau pasti lelah baek" Chanyeol menarik tangan Baekhyun masuk ke dalam mobil, Baekhyun menatap Chanyeol dengan mata berbinar, puppy eyes nya kembali menjelma, dan sialnya Chanyeol masih gemas akan hal itu.

Suasana malam seoul adalah yang terbaik, lampu lampu jalanan yang temaram, angin semilir menerpa kulit putih Baekhyun. Baekhyun sengaja menurunkan kacanya untuk menikmati hembusan penuh ketenangan dari angin sepoi sepoi yang membisikan sebuah rasa.

"Chanyeol, kenapa kita ke arah sini?" Baekhyun mengernyit bingung saat mobil Chanyeol tidak lagi membawanya ke jalur yang benar untuk pulang ke rumah. "Chanyeol jawab" Baekhyun merengek manja, dengan suara yang dibuat semanis mungkin.

Chanyeol terkekeh mendengar nada manja Baekhyun, lagi lagi usakan kecil di rambut si mungil menunjukan kasih sayang nya yang mulai tumbuh. "Bagaimana jika berkeliling dulu?" Baekhyun mengangguk semangat setelahnya.

puas berkeliling, dan menikmati dunia malam Korea ditemani sinar bulan purnama , Chanyeol mengantarkan Baekhyun pulang, seperti biasa Baekhyun menawarkan Chanyeol untuk singgah namun selalu Chanyeol menolak karena ia merasa kyungsoo tengah menunggunya sekarang. Kali ini berbeda seperti hari kemarin, pasalnya ketika Chanyeol hendak membalikan tubuhnya, Baekhyun dengan cepat mengecup pipi kiri Chanyeol lalu berlari ke dalam dengan wajah memerah sepenuhnya. 

Chanyeol masih mematung dengan perlakuan Baekhyun, jujur hatinya sedikit melompat dari tempatnya, ketakutan nya kembali lagi, takut jika ia akan jatuh hati. Dan sekarang lah saat untuk memupuk kebencian lagi dengan pulang dan bertemu kyungsoo, inilah proses yang amat Chanyeol sukai.

.
.
.

"Kyungsoo sayang, aku pulang" Chanyeol mengedarkan pandangannya, menatap sekeliling apartemen nya yang nampak berantakan, dimana gelas dan beberapa piring pecah begitu saja. "Hey sayang kenapa?" Chanyeol akhirnya mendapati kyungsoo tengah duduk di bawah meja makan dengan tubuh gemetaran. Bibir tebalnya merafalkan kata 'pergi' dan berteriak terus menerus sambil melempar beberapa barang yang di dekatnya. 

Chanyeol yang sudah terbiasa dengan kejadian seperti ini memilih ke dalam kamar, mengambil sebuah suntikan, lalu memasukan sesuatu ke dalam suntikan sebelum akhirnya disuntikkan pada kyungsoo.  Kyungsoo perlahan tenang, dan berangsur tertidur, membuat Chanyeol menghela nafas lega. Ia takut karena ini pertama kali nya lagi sejak bertahun tahun yang lalu kyungsoo terkahir kali mengamuk seperti ini.

Playing Victim (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang