DETIK | 08

15 4 3
                                    

"Ini baju untuk nona" pelayan yang tadi sempat diperintahkan oleh ganesha menyerahkan baju  dress kepada detik

"Saya ga suka dress" detik menolak mentah mentah pemberian ganesha

"yausudah nanti saya carikan baju santai tapi nona bisa untuk makan senjenak?" Pelayan itu meletakan nampan yang sempat ia simpan dimeja rias

"Saya ga lapar,  dan bilang sama bos besar kamu saya benar benar ga sudi terima apa-pun yang dia berikan!" Ucap detik penuh menekanan

"NONA!" pelayan itu nampak panik karna detik berlari secepat kilat melewati beberapa pelayan

"saya mau keluar! Minggir" pekik detik memukul membabi buta

"Nona! Lebih baik nona kembali masuk" ucap salah satu bodyguard dengan wajah sangar

"Don't call me NONA!" bentak detik berapi api

"Baik baik, tapi tolong neng detik jangan pergi ya" pelayan dengan masih mambawa nampan ditanganya berbicara was was

"Baiklah"

Seketika semua orang yang ada di sana bernafas lega tapi dengan otak yang picik detik segera menendang intim salah satu bodyguard dan berlari sekuat tenaga walau masih dikejar detik tetap berusaha berlari meninggal komplek elite milik ganesha

"TOLONG SAYA MAU DI CULIK!!!" Pekik detik saat melihat beberapa bapak bapak yang sedang mengobrol

Bapak bapak itu menyadari teriakan detik kemudian membantu detik dengan menghadang beberapa laki laki bertubuh kekar itu

"Apa-apaan lo gausa sok campur!" Bodyguard ganesha menepis lengan bapak bapak berkumis tebal

"Woi yang sopan lo sama orang tua! Gua habek juga lo" balas bapak bapak yang mempunyai tato di lengan kiri

"Bodoamat! Serahin bocah itu"

"Wah songong juga nih si botak" ucap bapak bapak memakai sarung

"Hajar aja!" Pandu bapak bapak yang sudah memasang kuda kuda

"Kita gada urusan minggir lo! Bapak bapak bau tanah"

"Songong amat nih bocah, belom aja gua patok pusaka milik lo biar ga bisa bikin dede emes" bapak bapak dengan mata sipit

"Dua lawan enam ditambah gua" sahut lelaki yang dengan wajah sok wibawa

Kedua bodyguard itu menatap lelaki yang baru datang seketika diam membeku tak lama kedua bodyguard itu pergi tampa mengucapkan sepatah kata

"Terimasih bapak bapak udah mau bantu saya, semoga kebaikan bapak di balas" ucap detik sangat berterimakasih

"Iya neng sama-sama lain kali jangan masuk komplek itu soalnya banyak orang kaya yang ga tau adat" balas bapak bapak bertato

"yaudah saya permisi bapak bapak" lelaki yang membantu detik menggenggam tangan detik dengan lembut

"Makasih ka esa" detik berucap lirih

Esa meraih tubuh milik detik dipeluk dengan erat membiarkan gadis yang ia cintai menangis didalam pelukankanya

"Sama-sama" esa mengelus rambut milik detik sesekali dikecup

"Antar saya pulang" ucap detik melepas pelukan esa

Esa menatap detik sejenak sempat berfikir tak lama ia mengangguk mengelus puncak kepala detik dan menuntut kearah mobil milik esa

"Minum kayanya kamu masih syok" esa memberikan sebotol air putih

Detik menggelengkan kepalanya tak minat esa hanya memaklumi hingga mobil milik esa berhenti didepan rumah milik detik

Detik menatap rumahnya harap harap cemas jika nanti ada orang orang suruhan ganesha

"Makasih sekali lagi ka esa" detik berucap penuh ketulusan dengan wajah datar

"Baik baik ya" esa mengelus pipi milik detik

Detik keluar mobil esa, menatap mobil esa hingga benar benar pergi dari hadapan matanya, saat sampai di depan pintu tampa menatap sekeliling detik memutar gagang pintu rumah miliknya seketika kepalanya berdenyut kencang. Rasanya sangat sakit

"ANAK GA TAU DIRI! NGAPAIN KAMU BALIK LAGI KESINI" lexsa berucap dengan nada tinggi sembari memegang helm yang sempat ia layangkan kekepala detik

"KAMU SUDAH SAYA JUAL DAN PASTI SEBENTAR LAGI ORANG ITU AKAN DATANG DAN AKAN MEMBUNUH SAYA" lexsa menarik rambut milik detik

"Sakit" detik meneteskan kembali air matanya

"Lebih sakit saya!! Karna saat saya mulai mencintai yugo kamu membunuhnya!! " Lexsa terpekik sangat keras

"Saya awalnya ga pernah mencintai yugo, tapi yugo selalu terima saya apa-adanya bahkan saat saya hamil hasil pemerkosaan dia mau bertanggung jawab walau bukan dia pelakunya, Hingga saya melahirkan yugo selalu ada disisi saya menerima saya apa adanya, tapi apa yang kamu lakuin? Dia rela kasih apa-pun yang kamu mau sampai ia juga ikut mati!! HARUSNYA KAMU AJA YANG MATI" lexsa menghantam kepala detik dengan tembok hingga mengeluarkan darah

Detik terperangah jadi ini alasan ibu-nya sangat membenci detik pantas saja ayahnya selalu sayang dengan detik karna rasa sayang yugo pada detik sebesar rasa sayangnya kepada lexsa bahkan ia baru mengetahui ia hanya anak hasil pemerkosaan

"maaf" detik berucap lirih kepalanya kembali pusing

"Anak jahanam seperti kamu ga pantas lahir didunia ini!! Mati saja kamu menyusul bajingan yang sudah memerkosa saya!" lexsa kembali menendang perut milik detik tampa belas kasihan bahkan ia meninggal detik yang masih muntah darah

Ayah, detik ga kuat detik berguma lirih saat pandangannya mulai kabur

A/N

Habek: hajar/habisin

Maap maap aje bahasa anak gahol gitu:b kasih tau kalau ada typo

Jangan lupa kasih bintang dan tinggalkan jejak komen, nah biar lebih seru kalian bisa share cerita ini ke teman teman kalian

Luv u all

DETIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang