Detik yang masih kecil tertawa senang saat ayah detik--yugo memberikan detik kado boneka
"Makasih ayah" detik memeluk tubuh ayahnya dengan penuh kasih sayang
"Sama sama sayang" yugo mengecup wajah detik gemas
"Ayah ada urusan, nanti pulang ayah belikan permen kapas" yugo mengecup pipi detik sejenak dengan penuh kasih sayang
"Lexsa saya titip detik" yugo ber-amanat sembari mengecup kening istrinya
"Ibu, main sama detik yu" detik berucap sembari menarik lengan sang ibu
"Jangan sentuh saya!" Lexsa mendorong detik
"Sakit bu" detik meringis saat sikut-nya mengenai lantai
"Gausah manja! Dan ingat saya bukan ibu kamu" lexsa pergi menjauh bahkan ia menendang boneka milik detik
"hiks..hiks.. kenapa ibu jahat sama detik" detik menangis
Detik segera menghapus air mata miliknya dan mencari boneka miliknya yang hilang karna tak kunjung menemukan detik memilih bermain bersama teman teman satu komplek-nya
"Detik bisa ambil bola itu?" Pinta bocah lelaki dengan baju bola
"Tapi nanti aku boleh ikut main kan?" Lelaki itu mengangguk sebagai tanda setuju
Saat melewati pagar pembatas halaman komplek detik dengan sangat bersemangat mengambil bola milik teman-temanya tampa melihat lihat bahkan mobil berwarna putih melaju dengan kecepatan cepat yang melaju ke-arah detik
"DETIK" yugo meraih pinggang detik melemparnya ke-arah rerumputan
"MASS YUGOO!!" lexsa terpekik saat melihat mobil yang sempat menabrak yugo dipenuhi noda penuh darah
"Ayahhh!!" Detik menghampiri sang ayah
"JANGAN SENTUH SUAMI SAYA!! KAMU MEMBUNUHNYA" lexsa menampar detik
Keadaaan hening.
Detik bangun dengan keringan bercucuran, mimipi itu lagi. Detik melihat jam dinding kamarnya 06:02 pagi, detik segera bangun dan besiap mandi.
Usai mandi detik memakai seragam dengan bername tag DETIK SARI PRAMESTY. Detik segara berangkat sekolah dengan menaikin angkutan umum walau harta dari warisan ayah detik cukup banyak tetapi lexsa tidak sudi membagi harta miliknya kepada detik bahkan ia lebih memilih berpisah rumah dengan detik
Sesampai di sekolah detik segera menuju lapangan masuk kedalam barisan paling akhir. Upacara selesai detik segera menuju kelas, saat sampai di kelas detik ngeliat mejanya kotor.
ANAK HARAM
begitu tulisanya, detik segera membersihkan mejanya usai membersihkan meja detik segera duduk, guru segera masuk kelas, pelajaran di mulai. Jam istirahat berbunyi para murid segera keluar dari kelas tapi engga dengan detik, detik cuman diam sampai jam istirahat abis, detik ga punya teman dari umur 7 tahun sampai 16 tahun detik ga butuh siapa pun, mereka itu cuman kasian sama detik! Detik benci itu.
Saat detik sedang membaca buku pintu kelas terbuka, muncul sosok pemuda yang detik ga kenal siapa itu, awalnya detik gaperduli tapi pemuda ini berisik sekali dia sedang bersembunyi di belakang kursi detik, detik cuman natap datar ga perduli pikir detik, ga lama guru dengan kumis yang tebal datang, pa engkim namanya. Guru killer di sekolah ini, dia masuk ke kelas dan tersenyum ke detik.
KAMU SEDANG MEMBACA
DETIK
FantasíaDetik selalu berfikir dimana letak kesalahannya hingga ibu detik sangat membenci detik begitu dalam bahkan ibu detik--lexsa selalu mengucapkan kata-kata yang tak pantas didengar padahal ayah detik--yugo sangat menyayangi detik begitu dalam hingga sa...