04

4K 341 8
                                    

Wonwoo memandang lama snack yang telah ia idam-idamkan selama ini. rasa terbaru dari snack itu akhirnya memulai debutnya dan ada di pasaran.

Snack kentang rasa Chocochips

Wonwoo terlalu larut dalam pikirannya sampai-sampai ia tidak sadar jika sedari tadi Mingyu memanggilnya.

Mingyu sadar jika Wonwoo telah menaruh perhatiannya pada snack tersebut. Tidak dapat dipungkiri jika memang, Kim Mingyu sedikit kesal. Kenapa Wonwoo lebih betah memandangi snack tersebut daripada dirinya yang tampan ini?

Tanpa basa-basi Mingyu kemudian mengambil dua snack tersebut, lalu meletakkannya di dalam keranjang.

Lewat sudut matanya, ia dapat melihat manik Wonwoo yang berbinar-binar menatap keranjang belanjaannya. Mingyu kemudian terkekeh dalam diam melihat Wonwoo yang ternyata bisa seekspresif ini.

Mereka terus berjalan beriringan, menghampiri satu toko kemudian toko yang lainnya. Mingyu terkadang mencuri pandang ke arah Wonwoo yang sedang menenteng kresek berisi belanjaan Mingyu.

Jangan salah paham. Bukan Mingyu yang menyuruh Wonwoo yang menenteng belanjaannya. Mingyu mana tega melakukannya, tapi Wonwoo sendiri yang memaksa

Tapi saat sedang berjalan, tiba-tiba Wonwoo berhenti dan menatap salah satu kedai es krim yang ada di persimpangan mall. Tidak perlu diberitahupun Mingyu sudah mengerti keinginan Wonwoo.

Mingyu kemudian melangkahkan kakinya kearah kedai es krim tersebut, memesan satu cone es krim coklat untuk Wonwoo.

Setelah membayar es krim tersebut, Mingyu lalu menghampiri Wonwoo yang menunggu dirinya dengan terheran.

Tapi saat ia memberikan es krim rasa cokelat tersebut, Wonwoo malah terdiam kemudian memundurkan langkahnya, menggelengkan kepalanya lesu, "T-tidak sajangnim, terima kasih" Menolak es krim yang telah Mingyu berikan lalu menundukkan kepalanya

Mingyu yang melihatnya tentu saja heran. Hey, ia sudah memberikan (calon) kekasihnya ini es krim tanpa diminta. Bukankah ia termasuk ke dalam jejeran dominan peka diluaran sana?

Mereka berdua terdiam setelah itu, hingga es krim di tangan Mingyu mencair dan mengotori tangan serta lantai tempat mereka berdiri

Dari tundukan kepalanya, Wonwoo bisa melihat tangan Mingyu yang kotor karena lelehan es krimnya, "E-em sajangnim, mari ke kamar mandi, tangan sajangnim kotor terkena lelehan es krim" ajak Wonwoo tetap menundukkan kepalanya, "harus segera dibersihkan"

"Tidak" jeda sebentar, "Kamu tidak ada niatan menerima pemberian saya?" tanya Mingyu dengan nada dingin dan cueknya, sedikit kecewa menatap es krim yang sudah meleleh ditangannya

Wonwoo kemudian menengadahkan kepalanya, menatap Mingyu tepat pada manik matanya, "M-maaf sajangnim, maksud saya bukan begitu.." ada jeda sedikit saat Wonwoo berbicara, ia lalu mengalihkan pandangannya keberbagai arah, tidak ingin menatap mata bosnya, "saya lebih suka rasa strawberry..." Suara Wonwoo mengecil saat ia mengatakannya, sangat kecil karena Wonwoo sangat malu mengakuinya

"Maaf?" Mingyu mengulang perkataan Wonwoo, menantikan Wonwoo untuk mengulangi kalimatnya, "saya tidak dengar" Mingyu kemudian mencondongkan badannya kearah Wonwoo, mendekatkan telinganya dengan bibir Wonwoo

"S-saya lebih suka rasa strawberry.." Wonwoo refleks menundukkan kepalanya, semakin berbisik saat mengucapkan fakta tersebut. Wonwoo sangat sangat sangat malu.

Karena pengkuan kecil Wonwoo tersebut Mingyu terkekeh gemas kemudian tanpa sadar mengecup pipi tirus Wonwoo sekilas. Sangat gemas terhadap sikap dan gerakan tubuh (calon) kekasihnya.

"seharusnya kamu bilang dari awal" kata Mingyu tersenyum memperlihatkan kedua taringnya kemudian membuang es krim coklat di genggamannya, melesat menuju kedai es krim dan memesan satu cup es krim strawberry untuk Wonwoo

MINE (meanie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang