"Sajangnim.." panggil Wonwoo kepada Mingyu yang sedang fokus menyetir
"Ya?" Mingyu hanya melirik Wonwoo sekilas kemudian fokus kembali ke jalanan
"E-em tidak apa Sajangnim"
Masih fokus kepada jalanan, Mingyu perlahan mengenggam erat salah satu tangan Wonwoo. Menyelipkan ruas-ruas jarinya kedalam telapak Wonwoo. Merasakan sensasi hangat yang menjalar ke tangannya, merasakan bagaimana pas-nya jemari Wonwoo berada di dalam tangannya.
Lalu Mingyu perlahan mengangkat tangan Wonwoo, mengelusnya lembut menggunakan jempol kemudian mengecupnya, "Panggil saya Mingyu" ujar Mingyu tidak melepas tautan tangannya walaupun fokusnya masih ke jalanan
"Tidak sopan jika saya memanggil anda seperti itu, Sajangnim"
"Sebentar lagi kamu keluar dari perusahaan saya, tidak masalah kan?"
"Tapi Sajangnim saya--"
"Mingyu, Wonu-ya"
Wonwoo menunduk malu, berusaha melepaskan tautan tangannya dengan Mingyu tetapi tidak bisa. Mingyu menggenggamnya erat sekali, "M-mingyu"
Mingyu tersenyum senang sampai gigi taringnya menyembul keluar. Ia kemudian semakin menekan pedal gas, menambah kecepatan laju mobilnya.
***
"Wonu-ya, ayo, aku bantu beres-beres" kata Mingyu tersenyum setelah dipersilahkan oleh Wonwoo masuk ke dalam apartemennya
Wonwoo gelagapan, "T-tidak usah sajang-- Mingyu, tidak perlu repot-repot, saya juga terpaksa menolak ajakan anda untuk pindah karena sebentar lagi akan keluar dari perusahaan dan tidak yakin dapat memenuhi biaya apartemen yang besar"
Alasan Wonwoo sudah oke. Sekarang Mingyu pasti tidak akan memaksanya lagi kan?
"Wonu-ya, jangan pakai bahasa formal lagi ya kalau kita lagi berdua kayak gini" ucap Mingyu jeda sejenak, "Kalau di kantor boleh, tapi jangan kalau lagi berdua" diakhiri dengan senyum Mingyu menatap Wonwoo lembut
Wonwoo tentu saja kebingungan, ia kan tidak akan bekerja pada Mingyu lagi
"Tapi sa--aku udah ngundurin diri"
"Belum bisa wonu-ya, Wendy tiba-tiba resign dan aku ga punya sekretaris. Maaf, tapi kamu terpaksa jadi sekretarisku sementara"
Wonwoo hanya terdiam, wah, Mingyu benar-benar ingin mempertahankan dirinya. Pemaksa sampai membuat hati Wonwoo dongkol, tapi tentu saja ia tetap menahannya karena bagaimanapun Mingyu masih menjadi atasannya.
"Oke, diam kamu aku anggap iya" kata Mingyu tersenyum, "pinjem hp dong"
Mingyu tanpa menunggu jawaban Wonwoo langsung mengambil hp-nya yang diletakkan oleh Wonwoo di dekat meja tempat mereka berdiri. Jemarinya berselancar mengetik nomor teleponnya, menyimpan nomornya di hp milik Wonwoo. Setelah itu mengembalikannya kepada pemiliknya yang masih terdiam. Mungkin, terbengong.
"Wonu-ya" panggil Mingyu
"N-ne?"
"Karena ini kencan ke-2 kita, kamu mau kemana?"
Hah? Wonwoo terdiam saking kagetnya.Matanya membola dan mulutnya ternganga menatap Mingyu shock
Kencan? Kapan mereka pernah berkencan? kapan mereka jadian dan kenapa Mingyu bisa menyimpulkan seperti itu!?
Semakin lama menghabiskan waktunya dengan Mingyu, Wonwoo tahu dirinya juga bisa gila!
"Kencan?"
"Iya, kencan." Mingyu mengangguk antusias, "Lupa ya kalau kita udah jadian?"
Wonwoo tidak menjawab dan memilih memalingkan wajahnya. Sebentar, ia perlu waktu untuk memproses segalanya.
Mingyu lalu tersenyum, ia berusaha memahami sikap Wonwoo yang kelewat kaget, "Yaudah, sekarang ganti baju dulu ya? aku mau ngambil baju ganti di mobil" kata Mingyu lembut lalu mengusak gemas rambut pacarnya.
Melihat Wonwoo yang masih terdiam, Mingyu berinisiatif untuk membimbing pacarnya masuk kedalam kamar.
Dengan perlahan Mingyu mendorong tubuh Wonwoo menuju ruangan yang terlihat seperti kamar tidur Wonwoo. Wonwoo menurut saja saat didorong oleh Mingyu, kemudian Mingyu berhenti mendorong Wonwoo saat ia berada tepat di depan lemari kayunya.
Lalu Mingyu berbalik dan berlari menuju mobilnya yang terletak di basement apartement. Ia tidak ingin pacarnya itu menunggu lama. Walaupun sebenarnya Mingyu yakin jika Wonwoo masih terdiam dan belum bergerak untuk memilih pakaian yang akan dikenakannya.
***
Setibanya di basement, Mingyu lalu mengambil pakaian cadangan yang selalu ia bawa dan simpan di bagasi mobilnya. Tetapi sebelum naik dan menghampiri Wonwoo di flat apartemennya, ia menyempatkan diri untuk mengetik pesan kepada seseorang.
Wendy
Me
Lo dipecat
Me
Cepet pergi
Wendy
Oke sajangnim ^^
Wendy
kali ini lo jangan main-main gyu
read
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE (meanie)
Fanfic[DISCONTINUED] "1x 24 jam udah jadi hak milik. Lo punya gue nu"