Mingyu melemaskan otot-ototnya dengan melakukan peregangan kecil di tempat duduknya. Akhirnya semua tugasnya untuk hari ini selesai.
02.30
Mingyu sampai lupa waktu dibuatnya. Ia menghabiskan banyak menit demi berkas-berkasnya dan melupakan Wonwoo yang sudah menunggunya dari tadi.
Mingyu lalu mengambil jasnya yang ia sampirkan di kursi duduknya, merapikan mejanya lalu memasukkan barang-barangnya ke dalam tas yang selalu ia bawa ke kantor.
Mengedarkan pandangannya kedepan, dari seberang sana, Mingyu melihat Wonwoo yang sudah tertidur dengan lengannya sebagai tumpuan kepalanya. Pulas sekali, sampai Mingyu dapat mendengar dengkuran halus dari karyawan barunya itu.
Tanpa sadar Mingyu melangkah maju, mendekati Wonwoo yang tidak menyadari eksistensinya. Wajah Wonwoo saat tertidur sangat damai, sangat cantik. Menawan. Mampu menarik seluruh perhatian Mingyu. Kenapa ia baru bertemu Wonwoo tadi siang?
Berjongkok dihadapan Wonwoo, Mingyu lalu mengusak lembut rambut Wonwoo yang sudah tertidur. Benar dugaannya, rambut Wonwoo sangat halus, lebih halus dari kelihatannya.
Kemudian dari rambut berangsung-angsur turun ke mata, hidung, lalu terpaku pada bibir ranum berwarna merah milik Wonwoo. Mingyu mengusapnya pelan, penuh perasaan.
Mingyu menelan salivanya sendiri. Ia harus berhenti.
Mingyu lalu menggeleng-gelengkan kepalanya, bangkit dari posisinya dan mengangkat Wonwoo dalam dekapannya. Menggendongnya ala bridal style ke arah parkiran, ke tempat mobilnya berada.
Mingyu bertanya-tanya di dalam hatinya, apakah Wonwoo makan dengan teratur selama ini? Kenapa badannya sangat ringan?
******
"Eunghhh" lenguh Wonwoo saat dirinya terbangun karena paparan sinar matahari yang menyosor langsung kearah wajahnya.
Ini pertama kalinya Wonwoo bisa tidur senyenyak ini. Wonwoo lalu duduk, masih diatas kasur dan melakukan peregangan kecil untuk membangunkan otot-ototnya.
Kemudian mengambil kacamatanya yang terletak diatas nakas meja, disamping kasur lalu berangsur-angsur memakainya.
Tapi saat melihat keseliling, Wonwoo merasa asing. Kenapa yang ia lihat pertama kali saat bangun malah ruangan besar yang megah dan bersih? Apakah ini benar apartemen milik Wonwoo?
Wonwoo lalu mengucek-ngucek matanya menggunakan jari-jarinya, berusaha memastikan pandangannya.
Tetap sama
Wonwoo menolak fakta ini. Kemudian memukul-mukul pelan pipinya. Mungkin ini mimpi. Tapi berapa kali pun Wonwoo menepuk-nepuk pipinya, ia tetap melihat dinding dan ruangan yang sama.
Ceklek
Mendengar pintu kamarnya terbuka, Wonwoo menjeda kegiatan menepuk-nepuk pipinya dan menoleh kaget kearah pintu
"Saya sudah membuatkan sarapan, kamu mandi dulu"
Itu Mingyu, dengan senyum lebarnya yang memperlihatkan gigi taringnya yang menambah kesan manis pada dirinya.
Wonwoo sekali lagi menolak untuk mempercayainya, pasti ia sedang bermimpi sekarang. Tidak mungkin kan, ia melihat bosnya sepagi ini?
Oleh karena itu, Wonwoo kembali menepuk-nepuk pipinya. Kali ini dengan tenaga yang lebih.
Mingyu yang melihatnya hanya berteriak gemas dalam hati, "Ini bukan mimpi" kata Mingyu berjalan mendekati Wonwoo lalu duduk diujung kasur dan memegang kedua jemari Wonwoo. Menghentikannya untuk menepuk-nepuk pipinya. Sedangkan Wonwoo hanya bisa tertegun dengan perlakuan Mingyu
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE (meanie)
أدب الهواة[DISCONTINUED] "1x 24 jam udah jadi hak milik. Lo punya gue nu"