Nafta 2

141 33 10
                                    

Cowo yang mengantarku tadi, dia Gavin. Sekedar basa-basi dengannya yang terbilang sebentar, lantas aku masuk ke dalam rumah. Dan tumben sekali rumah ini sepi, biasanya ramai dengan suara cerewetnya bunda yang nyeramahin Diazo

Aku hanya melihat bi Inah yang berada di dapur sedang memasak, beliau ART di rumahku. Lantas aku bertanya kepadanya

"Bi, pada kemana ? Tumben sepi ?"

"Eh non udah pulang. Ibu sama bapak teh lagi pergi ketemu temen dari Blagia. Kalo aden lagi ke rumah Eyang"

"Blagia ?"

"Iya non, negara blagia masa non gak tau"

Aku yang baru engeh langsung lurusin nama negara yang dimaksud bibi

"Itu Belgia bi bukan blagia"

"Nah etah maksud bibi mah"

"Pulangnya kapan bi ?"

"Kata ibu sih malem non. Antara jam 9 atau 10an"

"Ohhh... gitu"

"Muhun. Satu lagi non, tadi ada lelaki kaseeeppp pisan dateng ke  rumah nganterin surat buat Bapak"

"Surat ?"

"Nya surat, katanya dari kaluarga Harit-Harit..."

"Haritsand bi ?"

"Nah, muhun-muhun. Tapi udah bibi taruh di meja kerja Bapak"

"Surat apa bi ?"

"Henteu non, bibi gak tau"

"Oh ya udah bi. Kalo gitu Nata ke atas yah"

"Muhun non, Mangga"

Sebelum menaiki tangga menuju kamarku, aku sempatkan diri melongok sepucuk surat di meja kerja Ayah. Hal ini ku lakukan karena kekepoanku sedang muncul. Sepucuk surat dengan amplop bersegel. Dan terdapat cap keluarga Haritsand yang berupa burung Rajawali.

Aku tak seberani itu untuk membukanya walau memang aku sangat mengkepoinya. Kuputuskan untuk keluar dari ruang kerja Ayah. Aku menaiki tangga satu persatu untuk menuju ke kamarku yang kebetulan berada di latai 2.

Sembari berjalan, pikiranku terpusat dengan sebuah surat, surat dari keluarga Haritsand. Apa hubungan antara Ayah-Bunda dengan mereka. Apa urusan bisnis atau adakah hal lain ?

Sampai di kamar, aku langsung bersih bersih lantas merebahakan tubuhku diatas kasur. Nikmat banget sumpah. Setelah capek di sekolah yang cuman bisa duduk dan berdiri, aku akhirnya bisa rebahan juga

Aku menyalakan musik relaxasi. Saking relaxnya aku hampir hanyut masuk ke dalam alam mimpi

Tapi acara mimpi itu batal karna ponselku bergetar dan disana ada notifikasi dari nomer yang tidak aku kenal

+6285**********
Hai Na..

Gue
Siapa yah ?

+6285**********
Ini gue, Gaviano Lazuardi

Gue
Oh lo Vin. Kenapa ?

+6285**********
Gak kok, cuman pengin ngechat aja
Save yah nomer gue

Gue
Iya, ini gue save

+6285**********
Besok berangkat bareng mau gak Na ? Ntar gue jemput

Gue
Gue dianter pak Memet Vin. Sorry yah

NAFTALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang