4

808 108 7
                                    

Saat ini Irene berjalan pelan. Menelusuri koridor kampusnya setelah ia mengambil barang di loker.

Tidak sengaja bertemu dan pasti akan selalu bertemu jika itu dengan Wendy. Pria itu menatap Irene dari jauh yang juga ikut memandanginya. Wendy tidak memberikan senyuman. Yang Irene tau kalau pria itu membuang wajah dan berlalu dari mata Irene.

Wanita ini pasrah saja. Dia juga tidak butuh teman yang bisa lebih dekat karena menurutnya itu akan jadi beban penderita mereka saat tau jika teman mereka seorang vampir.

Mungkin sama halnya dengan Wendy. Perasaan Wendy terdengar keras di telinga Irene. Jadi Irene tidak akan membiarkan Wendy merasakan ketidak nyamanan di dekat Irene. Tidak apa wanita ini yang menjauh selagi Wendy menjaga jarak keduanya.

" Hai Wendy."

" Oh? Annyeong haseo Sumbae-nim."

Seolhyun tersenyum. Wanita itu berjalan mendekati Wendy yang tersenyum lepas padanya. Irene hanya bisa melirik sambil melangkah keluar dari dalam kelas.

Dia juga salah, kenapa menyukai manusia seperti Wendy yang pasti akan sangat membencinya karena dia vampir.

" Jisoo lebih pantas denganmu Irene." Kata Krystal.

" Maja. Dia manusia dan pastinya akan cepat di ambil nyawa karena tidak abadi seperti kita." Lanjut Lim dan SinB mengangguk menyetujuinya. Yeri dan Rose diam saja. Mereka sibuk beraktifitas sendiri di sofa.

" Tau apa kalian dengan perasaan ku? Lebih baik diam atau kalian pergi lagi saja ke gunung tanpa pulang kemari." Kata Irene sambil berlalu melewati saudaranya.

" Chk!" Yeri berdecak kesal. Melihat sinis ke arah Irene yang naik ke atas tangga kemudian masuk ke kamarnya.

Lembaran baru Irene buka lagi. Ini kertas ke-10 di buku diary nya. Pantatnya mendarat di kursi depan meja belajar. Pena itu siap untuk bekerja lagi.

" Hari ini bukan hari menyenangkan karena dia tau diriku apa. Sesosok yang sangat mengerikan. Tidak apa dia tidak mau menatapku. Tapi ketahuilah kalau aku bukan vampir ganas yang suka dengan darah manusia. Aku mempunyai hati murni sama seperti manusia. Apa tidak boleh aku menyukai mu? Salahkah aku mempunyai perasaan aneh padamu? Coba katakan sekali saja kalau kau mempunyai perasaan sama denganku. Tapi sepertinya tidak karena aku hanya mendapatkan nya di mimpi saja."

Tanda titik tertata rapi di akhir kalimat. Irene membuang pelan nafasnya sambil melemaskan pena itu jatuh ke pertengahan bukunya.

" Aku bukan pemangsa ganas....."
























***

" Kau kenyang?"

" Mhh."

" Tidak biasanya. Apa kau sudah minum darah sebelumnya?"

" Ani. Aku hanya tidak selera." Jawabnya. Jennie menatap Jisoo. Melihat pria itu yang diam sekali akhir-akhir ini.

" Jisoo...."

" Mh?"

" Ada apa denganmu? Kau menyembunyikan sesuatu dariku." Kata Jennie hingga wajah pucat Jisoo menghadap ke arahnya. Memberikan tatapan bola mata merah Jisoo.

" Kau bisa mencintai orang lain?" Tanya Jisoo.

" Mh?"

" Apa kau bisa mencintai pria lain?"

" A-apa maksud mu?" Jennie bingung. Dia nampak di landa kekhawatiran soal pertanyaan itu.

" Aku mempunyai tunangan dan kau tau siapa dia. Tidak perlu bertanya apa maksud ku karena kau tau jawabannya."

Vampire diary ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang