5

650 88 3
                                    

Jisoo melangkah masuk ke dalam rumah kediaman Bae. Ia melirik sekitar dan bau Irene sudah ketara tidak ada di rumah.

" Dimana dia?" Tanya Jisoo pada Yeri yang bersandar di pembatas lantai 2.

" Molla." Jawab Yeri tidak peduli dengan keberadaan Irene.

Jisoo berbalik. Ia berjalan keluar dari rumah kemudian melesat cepat pergi dari sana.

" Jisoo datang?" Tanya Rose. Yeri berlalu melewatinya tanpa menjawab.

" Irene saja tidak pulang." Kata Lim.

" Jadi dia dimana? Seharusnya kita mencari dari malam kemarin." Lanjut SinB. Semuanya melirik hingga Krystal datang mendekati saudaranya.

" Dia bukan anak kecil lagi. Jadi tidak perlu menyusahkan badan untuk keluar mencari Unnie." Kata Krystal melewati Taehyung yang baru saja berdiri di depan pintu kamarnya.

Pria itu menoleh ke samping. Menatap Rose yang berbalik ke arahnya.

" Kau kenapa selama 2 hari tidak keluar kamar?" Tanya Rose. Taehyung bungkam. Dia memberikan gelengan nya kemudian kembali masuk ke dalam.

" Chk!" Decak kesal Rose saat di abaikan oleh Taehyung.

" Sudahlah. Ayo pergi ke hutan. Cari makanan." Ajak Lim. Menarik tangan Rose turun dari lantai 2.

***

" Aahh~~~"

Suara rintihan sakit membuat Irene langsung menemui Wendy di kamarnya. Terduduk lah dia di pinggir kasur Wendy dimana pria ini sedang menahan sakit di sekujur tubuhnya.

" Gwaenchanha?"

Pertanyaan Irene menimbulkan teriakan sakit Wendy makin terdengar menderita. Irene bingung harus apa tapi dia cepat melesat ke dapur untuk mengambil kompres.

Tidak lama Irene pergi, saat ia kembali, sedikit tenang keadaan Wendy. Ia terdiam menatap Wendy yang terduduk sandar di headboard kasur nya. Kepala perlahan menoleh, menyoroti keberadaan Irene di ambang pintu.

" Tidak apa?" Tanya Irene yang mendekati Wendy. Meletakkan baskom di atas nakas samping.

Wendy memperhatikan Irene saja. Seperti tidak terjadi apa-apa, dia memandang senyum Irene. Tangan Wendy menyentuh jari jemari Irene. Menggenggam elus dan merasakan betapa dinginnya tangan Irene. Namun Wendy tetap memandang, memperhatikan wajah cantik Irene.

Irene bungkam sekali. Walau dia terlihat terkejut dengan reaksi mendadak Wendy, ia tetap diam tanpa berbicara. Kejelasan aneh yang Irene dapat dari Wendy.... sungguh, aneh.....

" Kau menungguku?" Tanya Wendy.

" Mhh. Semalam---"

" Gomawo." Potong Wendy yang menarik pelan tangan Irene kemudian ia peluk wanita ini.

" Aku merindukanmu." Ucap Wendy. Irene seharusnya senang di perlakukan seperti ini. Apalagi dia menyukai Wendy. Berharap sekali mendapatkan perkataan itu dari pria yang ia sukai ini. Tapi aneh sekali. Tidak ada angin, hujan, Wendy tiba-tiba merindukannya. Padahal kemarin dia bertemu seharian dengan Irene di kampus.

" Sepertinya aku harus pulang." Kata Irene yang bangkit dari duduknya. Wendy menahan tangan Irene cepat. Menatap tidak rela jika Irene pergi meninggalkannya.

" Kau mau meninggalkan ku?"

" Ani. Nanti aku akan kembali lagi."

" Aniyo. Kalau kau pergi, berarti kau tidak mencintai ku."

" Em---" Irene berhenti berungkap. Dia tidak mau berfikir panjang membuat otaknya sakit.

" Mencintaimu?"

Vampire diary ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang