Kuingin cinta hadir untuk selamanya Bukan hanyalah, untuk sementara Menyapa dan hilang Terbit tenggelam bagai pelangi Yang indahnya hanya sesaat 'Tuk kulihat dia mewarnai hari
Tetaplah engkau disini Jangan datang lalu kau pergi Jangan anggap hatiku Jadi tempat persinggahanmu Untuk cinta sesaat
Pelangi - Hivi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mata yang terus menatap lurus kearah genangan air dipinggir jalan,tangan pun bergerak untuk menampung air hujan yang semula deras dan sekarang lebih tenang.
Beda halnya dengan seorang lelaki dibelakang sana,lelaki itu hanya duduk ditempat mereka berdua meneduh dengan kepalanya yang terus menatap langit mendung.
Merasa bosan,kaki jenjangnya mulai berbalik kearah tepat disebelah lelaki bernama Ravirgo pranata.Telapak tangannya terasa dingin akibat terus menampung air,segera saja ia masukan kedalam saku hoodie miliknya.gadis ini bernama Anyya Fazalika.
"Ravirgo!"
Mendengus sebal saat tersedak dengan ludahnya sendiri karna wanita disampingnya yang baru saja duduk,bahkan suara rintik hujan diatas atap halte pun kalah dengan teriakan gadis ini.
"Paan?"
"Gimana sekolah kamu hari ini?"
"Ngapain nanya? emang kenapa?"
Merotasikan bola mata jengah,lihatlah betapa jutek dan pedasnya mulut lelaki berbulu mata lentik itu.dan perlu diketahui bahwa Ravirgo anak baru disekolahan Anyya,makanya tadi Anyya bertanya pada Ravirgo.
"Lupain"
Setelahnya tak ada yang bergeming,mereka sibuk pada urusan masing-masing.oh tentu dengan Ravirgo yang sibuk bermanja bersama handphonenya,mengabaikan Anyya yang mendengus tak terima karna telah diacuhkan.
"Ini hujannya udah reda,ayo pulang!"
Ravirgo masih fokus pada handphonenya,dengan kesal Anyya langsung merebut benda persegi milik lelaki itu.alhasil membuat yang punya marah dan menatap tajam kearah Anyya.
"Apa?!Ayo pulang!"
"Baru juga main game"
Tidak sampai beberapa detik Ravirgo telah lebih dulu naik keatas motor miliknya,menyisahkan Anyya yang tersenyum kemenangan.tentu dengan tangan yang masih menggenggam handphone milik Ravirgo.
Motor Ravirgo membelah jalanan dengan kecepatan sedang,keadaan jalanpun sepi.mungkin karna cuaca yang tak mendukung.
Tiba-tiba motor Ravirgo memelan dan berhenti tepat dipinggir jembatan,Anyya yang bingung langsung turun dari motor Ravirgo.
"Kenapa motor kamu?mogok?motor bagus kok mogok sih!"
"Cerewet banget"
Anyya membulatkan matanya,sekali pukulan cukup keras ia daratkan ke kepala Ravirgo yang masih dilapisi helm.membuat sang empu mengadu kesakitan.