Mimpi Buruk

33 2 0
                                    

waktu menunjukan pukul 3 subuh. Elin terbangun dari tidurnya dengan keringat dingin yang mengucur di seluruh tubuhnya. jantung Elin berdebar kencang mengingat kejadian itu.

💦💦💦💦

Dini hari, tepat di hari ulang tahun seorang gadis kecil bernama Adeline Caithlyn yang saat itu baru berusia 8 tahun. Keluarga Elin sedang berlibur di daerah Lampung. Saat itu, mereka sedang mencari penginapan yang bisa di tempati untuk semalam. Jalan yang mereka lewati sangatlah gelap dan banyak pepohonan di tepi jalan tersebut tanpa ada permukiman penduduk sama sekali. Setelah lama berkendara, ayah Elin, Toro, sudah cukup mengantuk. Tak lama mereka melihat ada sebuah SPBU yang terlihat cukup tua dan tidak ada siapapun disana. Toro pun memberhentikan mobilnya di SPBU yang sepi itu.

Saat Toro hampir tertidur, sang istri, Vella, yang saat itu masih terjaga, memanggil Toro dengan nada ketakutan. "Mas, i..tu... kok, ada sekelompok geng motor yang menuju ke sini..", ucap Vella. Toro yang masih setengah sadar itu pun segera menyalakan mesin mobilnya dan melaju dengan cepat. Sekelompok geng motor itu masih mengejar mereka sambil membunyikan klakson dengan keras dan berteriak,"BERHENTI KALIAN!!". Elin yang tadinya tertidur menjadi terbangun. "Ini kenapa, mi, pi? Kok motor-motor di belakang berisik, sih?" tanya Elin dengan polos. Toro dan Vella tidak menjawab pertanyaan Elin. "Papi sama Mami sayang banget sama Elin", ucap Vella. " Elin juga sayang papi sama mami kok! SAYAAAANGGGGGG BANGETT!" balas Elin. Vella meneteskan air dari matanya yang indah.

Mereka masih melaju dengan kecepatan tinggi tanpa tahu tujuan dan jalan. karena jalanan yang gelap, Toro tidak tahu jalan mana yang harus dilalui. Toro melewati jalan yang buntu. Mereka pun terhenti dan tertangkap oleh sekelompok geng motor itu. Elin sangat ketakutan. Elin berlari menuju ke sebuah pohon yang ada di dekat sana dan bersembunyi sambil melihat kedua orang tuanya yang telah terbunuh setelah dirampok oleh geng motor itu. Geng motor itu pun pergi membawa mobil keluarga Elin. Elin berlari sekencang-kecangnya menuju orang tuanya sambil menangis dengan kencang. "mamii!! papii!!! jangan tinggalin Elin sendirian disini!!! Elin takut banget!! Disini gelap!! Elin janji deh abis ini gak nakal-nakal lagi." Elin menangis dengan sangat kencang sampai ia pun pingsan.

Elin sudah pingsan selama 2 hari. saat ia terbangun, ia berada di sebuah puskesmas terdekat dari tempat ia pingsan.

"papi!! mami!! kalian dimana!!! ayo kita pulang aja, Elin udah capek!!" teriak Elin dengan histeris. itu membuat seorang perawat dengan cepat mendatangi Elin untuk menenangkannya. "ta..tante si..apa? tante mau buat E..lin ma..mati ju..juga, ya, biar kayak papi sama mami??" ucap Elin ketakutan karena trauma. "halo, nama kamu Elin, yaa? Tante baik, kok. Tante yang rawat Elin selama Elin pingsan. jadi Elin gak usah takut , ya?" kata perawat itu untuk menenangkan Elin. Elin hanya diam dan tidak merespon apapun.

💦💦💦💦

Seminggu setelah Elin terbangun dari pingsannya, Elin di bawa ke sebuah panti asuhan. Panti asuhan itu cukup besar sehingga cukup nyaman untuk Elin tinggal. Elin tumbuh sebagai anak yang dingin dan pendiam. Dia menghabiskan waktunya untuk mendengarkan musik dan membaca novel anak. walaupun begitu, Elin masih trauma dengan kejadian yang menimpanya baru-baru ini. Setiap malam, ia akan terbangun dan menjerit ketakutan karena mimpinya.

💦💦💦💦

6 bulan berlalu. ternyata ada orang tua asuh yang tertarik untuk mengadopsi Elin karena kecantikannya. Elin pun pindah ke rumah orang tuanya di Bandung. Di sana, ia tinggal di rumah yang mewah, semua kebutuhan Elin selalu tercukupi, bahkan lebih. namun, walaupun begitu trauma yang dimiliki Elin masih terasa. Elin akan selalu diam dan setiap malam ia akan terbangun dan menjerit ketakutan sambil menyebut "mamii!! papi!! jangan tinggalin Elin!!". Orang tua asuh Elin pun memanggil psikiater yang cukup terkenal. Itu cukup bekerja, Elin hanya terbangun dan berteriak beberapa hari sekali tapi tetap tidak menghilangkan trauma Elin akan kejadian itu. trauma itu pun semakin mereda saat Elin memasuki usia 16 tahun.

nastaviTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang