A Day With Them

1.2K 136 45
                                    



Hari ini adalah hari terakhir dimana Haruto, akan menghabiskan waktu bersama kelima orang itu. Hari ini juga adalah hari dimana Haruto akan memberikan tanggapan atas kencan-kencan yang telah terjadi di hari-hari sebelumnya. Pagi ini, mereka berkumpul di taman bermain, atas permintaan Haruto yang ingin bersenang-senang di taman bermain. Sebenarnya, Haruto ingin mengajak Liz dan Meiko, tapi langsung dibantah oleh Meiko dengan alasan, ini masih dalam proyek, dan Liz tidak boleh tahu.

Jadi, tanpa perempuan, mereka menikmati taman bermain, menaiki berbagai wahana, mengunjungi semua stand yang ada di sana, membeli lolipop, dan makan siang bersama. Mereka semua bergembira. Sedikit banyak kegiatan di taman bermain ini memutar kembali ingatan mereka tentang kencan-kencan yang lalu. Saat mereka berbagi cerita, berdansa di atas es, menghabiskan waktu dengan anak-anak, menonton bioskop ataupun sekedar menyuapi makanan. Tidakkah ada di antara kalian yang merasa de javu?

Ah, omong-omong, hari ini Haruto menggunakan kaos hitam putih tipis, berlengan panjang dilapisi dengan rompi yang lebih longgar, dengan panjang beberapa sentimeter di atas lutut serta paduan warna krem, hitam dan coklat. Celana jeans melekat sempurna di kakinya. Rambutnya berwarna coklat dan ditata lurus agak mengembang.

Puas di taman bermain, Haruto pamit duluan. Malam nanti mereka akan bertemu kembali di festival kembang api. Haruto butuh waktu untuk istirahat dan merias diri, karena itu dia pulang lebih dulu dari yang lain.

"Sampai jumpa nanti malam, ya.." Ujar Haruto sambil melambaikan tangannya pada yang lain, sebelum berbalik dan berjalan pergi.

Waktu dihabiskan oleh Haruto untuk tidur. Pukul 4 sore, Haruto bangun dan mandi. Meiko rupanya telah datang untuk membantu Haruto. Perawatan dan pemilihan hanbok perempuan menghabiskan waktu yang cukup lama. Meski begitu, saat matahari telah terbenam. Dia pergi menuju tempat yang dijanjikan. Di sana sudah ada teman-temannya dengan hanbok  mereka. Mereka tengah menunggu Haruto, Haruto segera menghampiri mereka.

Haruto datang dengan Hanbok krem bermotif bunga, yang sangat melambangkan diri Haruto sendiri, Meiko bersusah payah mencarikan hanbok ini untuk malam terakhir proyek mereka. Obi biru muda yang dipita di bagian belakang melingkar manis di pinggangnya. Rambutnya disanggul dengan sedikit anak rambut membingkai pipinya, dengan hiasan mawar yang diletakkan di atasnya. Dia tidak mengubah warna rambutnya. Malam ini, Haruto terlihat lebih mempesona dari hari-hari sebelumnya. Dia, sangat cantik. Omong-omong, Haruto juga mengenakan sandal tradisional untuk malam ini.

Haruto kemudian mengajak yang lain untuk mengelilingi festival itu, mencicipi banyak makanan, melihat berbagai aksesoris dan boneka. Setelah lelah, mereka duduk berderet di titik terbaik untuk melihat kembang api, ah terkecuali Haruto yang memilih untuk menghadap yang lainnya. Waktu sebelum kembang api mekar adalah waktu yang bagus untuk berbicara, bukan? Haruto berdehem dan dia mendapat semua perhatian mereka.

"Kak Jihoon itu.. tipe dominan yang akan memberikan apa saja untuk pasangannya. Kencannya membuatku merasa sangat terhormat, tapi itu membuatku sedikit tertekan. Meskipun begitu, kencan itu berakhir dengan menyenangkan."

"Dengan Hwanie, membuatku merasa menjadi putri semalam. Kencannya tidak butuh banyak waktu, tapi tepat sasaran. Tipe cassanova yang membuatmu berlutut padanya. Dia sudah berpengalaman, sejujurnya ku fikir Junghwanie tidak butuh simulasi ini, tapi bukan masalah besar, itu masih menyenangkan."

"Jjeongjjeongie, memberikan kencan yang unik. Benar-benar tipe orang yang sayang keluarga. Siapapun yang melihat keterampilan dan kasih sayangnya, pasti tidak akan menyesal berkencan dengannya."

"Kalau kak Asahi.. Dia itu begitu polos, tipe orang yang belum pernah sama sekali terjerumus hal-hal negatif. Kencannya juga begitu alami dan dipenuhi kepolosan yang tidak mengecewakan."

"Terakhir, kak Junkyu. Jujur saja, karena aku sering menjahili kak Junkyu, kencan dengannya jadi terasa lebih nyaman. Sejujurnya bahkan itu mirip dengan hari-hari biasa, terkecuali pakaian yang aku kenakan, jadi rasanya nyaman begitu saja."

"Tapi.. Bersama kalian itu menyenangkan. Meski aku awalnya malu, aku tidak menyesal melakukannya. Menghabiskan waktu bersama kalian seperti itu, luar biasa." Kembang api diluncurkan.

"Aku suka kalian." Dan mekar bersamaan dengan senyum manis Haruto, dan pipinya yang berisi terlihat agak kemerahan. Pemandangan yang indah melihat Haruto yang membelakangi kembang api seperti itu. Tidak ada satupun yang bergerak dari tempatnya, tidak ada satupun yang mampu mengalihkan pandangan, mereka semua terpesona.

Hei, hei.. Hentikan wajah merah kalian itu dan juga hentikan pemikiran untuk memacari Watanabe Haruto. Kalian sudah lupa tujuan awal kalian? Dating Simulation telah berakhir. Jadi, lebih baik sekarang fokus ke tujuan awal kalian. Dan berhenti memikirkan tentang kencan kedua bersama Haruto, memangnya Liz kalian kemanakan?! Ah, sudahlah.

END FOR THIS STORY

Epilog

Esok harinya rutinitas telah kembali seperti semula, mereka berkumpul di ruang rapat, tapi rupanya Haruto datang terlambat. 5 dari 6 orang yang ada di sana tengah melamunkan sesuatu, ruangan itu tidak seramai biasanya. Lalu, pintu terbuka dan Haruto masuk dengan membawa berbagai macam manisan buatannya sambil tersenyum lebar. Ah, dia sudah menjadi Haruto yang biasanya, tidak crossdressing lagi. 5 dari 7 orang yang berada dalam ruangan saling berpandangan.

"Sudah ku duga.." Jihoon memegangi dahinya.

"AKH SUDAH KU DUGA.." Asahi berteriak tertahan, sebelum menelungkupkan wajahnya di balik lipatan tangannya di atas meja.

"Ah, sudah ku duga.." Jeongwoo memasang pose berfikir.

"Seperti yang diperkirakan, ya.." Junghwan dengan senyum jahilnya yang biasa.

"..." Junkyu dengan wajah acuhnya yang ditumpu sebelah tangan.

"Huh?" Haruto yang tidak mengerti apa yang tengah terjadi.

"Eh? Ada apa?" Liz yang tidak tahu-menahu. Meski tidak mengerti, Haruto mengacuhkannya.

"Semuanyaaa, pagiiii!" Sapanya semangat dengan eyesmile yang lucu.

"Pagi, Ruto-ya." Sahut Liz. Yang lain saling berpandangan kembali.

"Ekhem.." Jihoon berdehem.

"..." Asahi mengangguk-angguk.

"Yeah.." Jeongwoo mengepalkan tangannya.

"Ah~" Junghwan mengangguk sambil tersenyum.

"..." Junkyu masih dalam posisnya semula, kali ini disertai helaan nafas.

"Mine." Ucap kelimanya. Lalu, mereka mulai berdebat.

"Eh?" Watanabe Haruto, tersangka pembuat kebingungan dalam ruangan.

"Apa?" Liz, saksi yang tidak tahu apa-apa.

END REALLY REALLY END!!!

TAMAT YEAH!
GEMES BANGET BBYGURL HARUU.
HE'S ON PEAK HIS BABYGIRLISM. AAAAKKKK.

[END] Dating Simulation  [Remake] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang