part 23

13 2 0
                                    







'Adit,,,,Tya,,,,,," suara Bryan sambil membuka kenop pintu kamar tempat Aditya dirawat

"ADITYA,,,,,," teriak Bryan saat pintu terbuka menampakkan sosok Aditya yang bersimbah darah , selimut putih penuh dengan bercak darah

"DOKTER,,,,, SUSTER,,,,,, tolong adik saya!!! " Teriak Bryan menggema di koridor rumah sakit tanpa menghiraukan tatapan orang - orang yang ada di sana .

"Tuan mohon anda tenang anda mengganggu pasien lain " ucap seorang suster

"Adek gue sekarat , cepet periksa dia !! " Bentak Bryan

Dokter dan suster pun bergegas menuju ruang dimana Aditya dirawat .

10 menit kemudian

Bryan kini tengah gelisah menunggu dokter keluar dari ruangan Aditya dirawat, sebelumnya ia sudah menelpon ibunya .

Krietttttt,,,,,

Suara pintu terbuka akhirnya mengakhiri lamunan Bryan .

"Dok gimana keadaan adik saya , dia baik baik aja kan Dok ??! " Tanya Aditya pada dokter yang ia ketahui namanya adalah Suga dari name tag yang ia pakai

"Maaf tuan , kau sudah berusaha keras untuk menyelamatkan nyawa adik Anda . Tapi Tuhan berkehendak lain adik Anda telah meninggal karena banyak kehilangan darah . Waktu kematiannya 5 : 10 . Maaf tuan saya permisi semoga anda tabah menerima kepergiannya " ucap sang dokter menepuk pundak Bryan lalu pergi

"Gakkkkkk, adek gue masih idup belom mati . Tuhan balikin adek gue ,,,,,, tukar nyawa dia sama nyawa gue Tuhan " tangisan Bryan meraung raung didepang pintu kamar adiknya dirawat


Jakarta , 29 Desember 2016

"Semoga kamu tenang Susana ya sayang , Mama janji bakal sering jenguk kamu kesini ya "ucap sang mama sambil meletakkan seikat bunga lili putih kesukaan Aditya

"Maaf ya papa selama ini belum bisa jadi papa terbaik buat kamu , tapi kenapa kamu ninggalin papa secepat ini, kamu bilang mau liburan bareng tapi kamu boong ke papa" tutur sang ayah di depan nisan sang anak tak lupa air mata yang mengalir menamba...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Maaf ya papa selama ini belum bisa jadi papa terbaik buat kamu , tapi kenapa kamu ninggalin papa secepat ini, kamu bilang mau liburan bareng tapi kamu boong ke papa" tutur sang ayah di depan nisan sang anak tak lupa air mata yang mengalir menambah kesan tabuh pada pria paruh baya itu

"Semoga Lo bahagia disana bro " singkat Reynata
"Jangan lupain kita , Lo tetep adek terbontot gue , Lo tetep anak manja kesayangan gue Dit " lirih Reyhan berusaha menahan tangisannya

"See you Dit , gue bakal cari tau siapa yang bikin Lo kek gini " ucap Bryan sambil menunjukan senyuman walaupun dipaksakan

"Kita bakal bantu Lo !! "Seru Reynata  yang diangguki oleh Reyhan

"Makasih ya " .






Di kediaman keluarga Wijaya

"Kita mau liburan kemana nih ?? " Tanya bunda memecahkan keheningan dimeja makan .

Everything About My Life 🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang