Suci adalah ...

3.8K 50 2
                                        

suatu pagi ketika aku bersiap untuk berangkat kerja, ku temukan adikku sudah lebih siap dari ku. mau kemana pikirku pagi-pagi sekali.

aku : "pagi banget ga, kuliah?"

mega : "ngga a, aku ada event sm temen2 dikampus, aku masuk kepanitiaan"

aku : "sama minimouse?"

mega : "iya a"

aku : "oh gitu, sukses ya"

mega : "aamiin,, makasih a, aku berangkat duluan ya" ucapnya pamit sambil mencium tanganku.

aku pun melanjutkan aktifitasku pagi itu, mandi, sarapan dan berangkat ke kantor. ketika dikantor aku mencari info mengenai penjualan alat bantu seks untuk pria. aku penasaran sekali dengan vagina buatan yang katanya sama nikmatnya dengan vagina yang asli. aku pun membeli barang tersebut, dan rencana nya barang tersebut akan dikirimkan ke rumahku beberapa hari kemudian.

sekitar pukul 3 aku pulang ke rumah, aku merasa tak enak badan, jadi izin pulang lebih dulu kerumah. setibanya dirumah ketemukan adikku bersama genk nya sedang tertidur pulas diruang tamu. sedangkan ayah dan ibuku tidak ada. aku tak berani membangunkan, jadi aku biarkan saja mereka. aku pun pergi ke kamar mandi untuk cuci muka, sekeluarnya dari kamar mandi, ternyata suci menungguku diluar.

aku : "eh udah bangun?" tanyaku singkat

suci : "iya a, misi a, aku kebelet nih" ucapnya langsung masuk ke kamar mandi yang kupakai sebelumnya.

tadinya aku ingin istirahat saja dikamar, tapi mataku malah tidak ingin terpejam, akhirnya ku gunakan waktu luangku untuk bermain gitar di balkon depan kamarku, toh mega dan teman-temannya istirahat diruang tamu bawah, jadi ku pikir mereka tak akan terganggu dengan suara gitarku. 1 2 lagu berlalu, sampai aku dikagetkan dengan keberadaan suci di pintu balkonku itu.

aku : "eh dari tadi disitu?"

suci : "hehe lumayan a"

aku : "aa berisik ya?"

suci : "ngga kok a, suaranya malah enak didenger, bikin yang laen makin pules tidurnya"

aku : "trus kenapa km ngga ikut pules?"

suci : "aku emang ngga tidur lagi kan a dari tadi pas ke kamar mandi. aku temenin aa disini ya"

aku : "oh gitu, boleh. mau request??" tanyaku menawarkan dia untuk menyanyikan sebuah lagu.

1 2 3 lagu kami lewati bersama...

suci : "a.."

aku : "ya..."

suci : "yang laen masih pada tidur tuh a"

aku : "trus??" tanyaku bingung, tapi anuku mendadak tegang

suci : "aa ngga naksir sama aku??" ucapnya sambil mengelus-ngelus pahaku. dan tentu saja membuat anuku semakin keras, dan aku tahu suci mulai horny.

aku : "hmm kamu temennya mega sih, aku ngga mau punya hubungan sama temen2nya mega soalnya"

suci : "loh emang kenapa?"

aku : "kamu ngga perlu tahu, tapi kita bisa senang2 kok kalo kamu mau" ucapku mulai berani

suci melirik mesum.

suci : "kaya aa sama teh sinta ya" ucapnya membuatku kaget karna membawa nama sinta.

aku : "sinta?? sinta mana nih"

suci : "staf nya aa lah. aku kan sodaranya a, emang ngga mirip ya?"

aku : "oh gitu, mirip sih ngga, tapi pantes aja kamu tau"

suci : "jadi???" ucapnya membuat keheningan sesaat.

mata kami saling memandang, masih sambil memegang gitar, aku mulai mendekatkan wajahku ke wajahnya, dan kami saling berciuman. lokasi balkon yang cukup tinggi itu membuatku yakin tidak akan ada orang yang melihat aktivitasku disana.

setelah ku simpan gitarku, aku mengajak suci untuk bergelut dilantai yang dilapisi rumput sintetis dibalkonku itu. agar semakin rendah pula posisi kami, dan semakin tak terlihat oleh rumah-rumah disamping rumahku. menurutku suci sudah sangat ahli dalam hal ini. tidak salah juga kalau aku mengira suci sudah tak lagi suci sejak pertama mulai sering singgah dirumahku.

sudah lama sekali aku tak bercinta seperti ini, yang ku mau mira, namun yang ku dapat suci, tak apa lah, itung-itung DP, siapa tau mira bisa kudapatkan suatu hari nanti.

kami masih menggunakan pakaian lengkap sampai akhirnya suci menarik paksa kaosku agar terlepas, sedangkan aku tak berniat untuk membuka seluruh pakaian yang suci kenakan. setidakny agar lebih mudah dibereskan ketika mega dan yang lain sadar dari tidurnya.

aku hanya mengangkat kaos yang suci gunakan, yang terpenting susu nya sudah bisa ku sedot. sambil mulutku sibuk dengan kedua buah dadanya yang putih itu, tangan kiriku mulai menggerayangi bagian selangkangan suci. ku masukkan jari secara perlahan ke belahan vaginanya. aku harus cepat sebelum yang lain terbangun. jariku ku masukkan sedikit demi sedikit dikemaluannya. lalu kumainkan jariku itu di vagina suci. suci nampak menikmati apa yang kulakukan. sambil tetap sesekali menyedot payudara atau mencium bibirnya, tanganku tetap bermain diselangkangannya. sampai akhirnya aku tahu suci mencapai klimaksnya dengan tanganku itu karna suci sempat menahan desahannya, mungkin takut ketahuan yang lain bila ia melepaskan teriakannya.

sekarang giliranku, aku tak meminta suci untuk mengulum kemaluanku terlebih dahulu, karna toh dia sudah sangat basah dan bisa segera dimasuki penisku itu. aku menyingkapkan sedikit celana dalam yang dikenakannya. lantas tanpa kesulitan ku masukkan batang penisku ke vaginanya. dengan posisi suci telentang dibawah aku harus ekstra kuat menggenjotnya. karna selain itu aku juga harus menahan berat tubuhku. namun kondisi ku yang sedang tidak begitu fit membuatku tak kuasa menahan bebanku sendiri. aku pun meminta suci untuk berdiri dan menahan tangannya di meja yang berada di balkon. aku pun menggenjotnya lagi dengan posisi seperti doggystyle namun berdiri. entah sudah berapa lama aku tak mengeluarkan mani ku. aku yakin yang kali ini akan sangat muncrat bila disemburnya. maka sesaat sebelum mencapai klimaksku, aku meminta suci untuk bersiap dihadapanku. dan benar saja sperma itu muncrat cukup jauh melewati wajah suci dan mengenai gitar kesayanganku. aku pun jatuh tergeletak setelah puas menikmati liang kewanitaan suci. dan tak lama setelah itu mega memanggil suci.

mega : "ci.. kamu dimana?"

aku : "eh mega tuh, cepet rapihin pekaian kamu"

suci : "iya a"

aku : "eh itu lupa di muka kamu, peju aa masih nempel, sini aa bersihin" ucapku langsung menyapu sisa sperma diwajah suci dengan jariku, namun langsung ku suapi sperma itu ke mulut suci. suci dengan sigap langsung membuka mulut dan menelan utuh spermaku itu. suci pun langsung masuk kedalam rumah dan bertemu mega tepat didepan pintu balkon. mega pun sempat melihat ke arahku.

mega : "loh aa udah pulang?"

aku : "udah kok ga, cuma aa ngga tega bangunin kamu sm yang laen, jadi ya udah aa diemin"

mega : "trus ngapain kalian di balkon?"

aku : "nyanyi-nyanyi aja ga, kan kamu juga tau hoby aa gini"

mega : "iya iya,, ci bantuin aku masak yuk, laper nih" ucapnya langsung pergi bersama suci

Friend's Diary 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang