kami semua berlibur ke pulau seribu, tepatnya pulau pari. disana kami bermalam di sebuah rumah warga yang memang diperuntukkan untuk para wisatawan yang berlibur kesana. total sekitar 15 orang saja yang berlibur. keluargaku 7 orang, dan karyawanku 8 orang termasuk reva dll. aku, keluargaku dan karyawanku tinggal di 1 rumah besar yang terdiri dari 5 kamar. aku dan keluargaku yang pria 1 kamar, yang wanita 1 kamar, reva cs 1 kamar, dan 2 kamar untuk karyawan pria yang memang jumlahnya lebih banyak. liburan kami dimulai dengan menikmati pemandangan sunset di pulau tersebut. kegiatannya tidak jauh dari foto-foto bersama. terus terang saja aku tidak begitu doyan berfoto, apalagi berselfie. jadi paling ikut-ikutan saja biar ramai.
sampai akhirnya aku bosan sendiri dan memilih untuk duduk di tikar yang sudah kami sewa sendiri. sambil memandang kesana kesini. tapi entah kenapa mata ini masih saja tertuju ke reva. saat ini reva membuatku tertarik lagi, walaupun aku akan berubah pikiran lagi kalau sudah disangkut pautkan dengan didi. tak lama kemudian reva menghampiriku.
reva : "kok sendirian pak?" sapanya. reva masih memanggilku "pak" karena memang aku atasannya.
aku : "hehe iya nih. disini jangan panggil pak donk, aa (kakak laki-laki dalam bahasa sunda) aja, kan lagi ngga kerja" jawabku.
reva : "hehe iya a. kesana yuk" ajaknya untuk bergabung lagi dengan yang lain.
aku : "hehe ngga ah, sok aja kamu, aku disini"
reva : "kenapa a? masih mikirin yang udah pergi ya?" tanya nya.
aku : "maksudnya??" ucapku bingung.
reva : "hehe ibu udah cerita semua kok a, katanya baru ditinggal nikah sama cewenya yang dibogor ya"
aku : "halah... ibu cerita semua?" ucapku tak percaya
reva : "ya buktinya aku tau, darimana coba kalo bukan dari ibu hehe"
aku : "hmm iya sih, dasar ibu nih, kenapa di umbar-umbar sih padahal hehe"
reva : "gapapalah a, kan biar orang tau aa sendiri, jadi ngga ragu lagi kalau ada yang mau ngedeketin hehe"
aku : "kamu ya maksudnya" ucapku sambil mencubit pinggangnya. entah mendapat keberanian dari mana sampai tanganku mencubit pinggangnya. tapi untungnya respon reva juga positif.
reva : "hehe boleh kan, mumpung sama-sama kesepian"
aku : "kenapa? ngga ada didi ya?" ucapku langsung ku sesali, malas sekali membahas didi disaat seperti ini.
reva : "hehe ngga juga sih"
aku : "jangan bahas dia deh, ngga sengaja keceplosan tadi hehe"
reva : "ok a. bsk kita ngapain a? aa kan panitia nya?" tanya nya.
aku : "rencana sih besok pagi nya kita snorkling, trus abis itu maen banana boats dan lain-lain"
reva : "hmm yang dijatohin ditengah laut gitu ya a? aku ngga ikut ah, takut"
spontan aku mengelus punggung tangannya "kan ada aa". mata kami saling berpandang. andai disini sepi, romantis sepertinya kalau kami berciuman saat ini juga. hmm pikiranku sudah mulai menjauh. reva pun sepertinya tak keberatan ketika ku elus tangannya tadi.
keesokan harinya.
kami sudah bersiap untuk bermain banana boats. sejak kemarin aku mencari-cari kesempatan untuk bisa menyentuh reva lebih intim. ketika bermain snorkling tadi pun aku berusaha untuk mendekatinya, tapi sinta selalu menghalangi. tubuhnya yang gempal membuat pandanganku ke reva tertutup. katanya sih sekarang sedang dalam proses diet, tapi belum terlihat sama sekali hasilnya. kembali ke reva. posisi dudukku tepat berada dibelakangnya. namun dibelakangku masih ada sinta dan 2 karyawanku yang lain. ingin rasanya aku sedikit maju dan menggesek-gesekkan anuku padanya haha
akhirnya permainan dimulai. seperti yang sudah-sudah, dipermainan ini akan dijatuhkan semua pemainnya. dan aku mengambil kesempatan itu untuk menolong reva. walaupun kami semua menggunakan pelampung, tapi aku tetap mendekatinya ketika ditengah laut. pinggulku sengaja ku dekat-dekat kan dengan bokongnya. reva yang tadinya mengusap-usap wajahnya untuk menghapus air dari mukanya, entah disengaja atau tidak tiba-tiba tangannya menyentuh penisku yang sudah tegang. aku spontan berkata "eh apa ya barusan".
reva : "hehe tangan aku a, kok udah tegang?" ucapnya pelan sambil terus kutarik tubuhnya mendekati banana boats yang kami tumpangi tadi.
aku : "hmm ngga kok, emang kena apa gitu?" ucapku ngeles.
reva : "ini apa emang?" ucapnya kali ini sambil memegang penisku utuh.
aku : "aduh va, malu ntar pas naek banana keliatan tegangnya"
reva : "hehehe" ucapnya cengengesan.
kami pun naik kembali ke banana boats. reva lagi-lagi berada tepat didepanku. namun kali ini aku berada di posisi paling belakang. pada awal permainan kami tadi, ada 1 orang penjaga di belakang banana boats ini, tapi kali ini dia naik ke atas perahu yang membawa kami. kakinya kram katanya. jadi aku benar-benar berada dipaling belakang. kali ini aku semakin berani untuk mendekati reva. aku tak memegang tali yang ada pada banana boats, melainkan melingkarkan tanganku masuk kedalam pelampung yang reva gunakan. tentu saja tanganku langsung memegang buah dadanya. sedangkan kepalaku bersender disebelah kanan kepalanya. dan tanpa sadar kami pun berciuman diatas banana boats yang sedang melaju. ketika akan tiba dipantai, aku menormalkan kembali posisiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend's Diary 5
Ficção Adolescentedi part ke 5 ini, tidak hanya dengan 1 wanita yg akan aku ceritakan, selain karna memang hanya sesaat saja waktu dengannya, tidak ada ikatan pula antara kami saat itu, jadi baiknya aku singkat-singkat ceritanya biar ngga terlalu panjang bacanya,, Se...