Ini cerita wattpad pertamaku.
Ini juga cerita bergenre thriller, action, romance alias campur-campur pertamaku.
Didedikasikan untuk seluruh SoonHoonist yang ada di muka bumi.
Selamat membaca!
***
Tempat penyimpanan uang warga kota--katakanlah sebuah bank--mengumumkan kehilangan uang sejumlah lima ratus milyar karena dibobol oleh sekelompok mafia.
Pengumuman itu membuat seluruh penduduk kota kacau. Berdasarkan penyelidikan sementara, polisi menduga bahwa uang itu masih disembunyikan oleh mafia di suatu tempat.
Mafia bekerja secara licik, diam, dan mematikan. Tidak ada satupun warga kota yang tahu siapa mafia sebenarnya, kecuali polisi setelah melakukan proses pemeriksaan. Tak terhitung berapa nyawa tak bersalah melayang sia-sia hanya karena dicurigai sebagai mafia.
Mafia juga melakukan aksinya dengan cepat. Sebelum bos besar memberikan instruksi untuk menindak uang hasil rampokan mereka, para mafia di kota ini membunuh satu per satu polisi, ataupun penduduk yang mereka anggap berpotensi membongkar identitasnya sebagai mafia.
Terakhir, polisi bernama Boo Seungkwan dibunuh setelah berhasil mengidentifikasi seorang penduduk yang merupakan mafia. Sayangnya, Boo Seungkwan tewas sebelum melaporkan hasil penyelidikannya itu kepada para penduduk kota.
Kematian Boo Seungkwan membuat suasana kota makin resah. Para warga berbondong-bondong memburu para penduduk yang aktifitasnya terlihat mencurigakan, kemudian melakukan sidang. Siapapun yang dianggap bersalah, maka akan dihukum gantung hari itu juga.
Salah satu warga bernama Seungcheol, siang ini menyeret Hoshi ke tengah lapangan. Hal itu membuat para warga segera berkumpul di lapangan untuk melakukan sidang terhadap Hoshi sebagai yang terlapor.
"Aku hanya bertanya siapa yang kaucurigai. Tapi kenapa kau malah membahas uang itu? Mengakulah bahwa kau adalah mafia!" seru Seungcheol pada Hoshi.
Hoshi kini terduduk di tengah lapangan. Di sampingnya berdiri Seungcheol, sebagai pelapor, sekaligus hakim dadakan. Sementara para warga berkerumun mengitari mereka berdua.
Hoshi terdiam, tapi matanya menyipit dan kedua pipinya terangkat. Ia menyeringai.
"Aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya--" Hoshi memberi jeda sejenak. "Oke, aku salah," kata Hoshi kemudian.
Penduduk seketika riuh.
"Ya! Kau tinggal mengaku bahwa kau mafia!" Seungcheol berteriak. "Sekalipun aku adalah kakakmu sendiri, tapi kau tetap bersalah!" Seungcheol melanjutkan.
Hoshi memejamkan mata. Ia tahu ia telah melakukan kesalahan fatal.
Para warga makin ramai meneriaki Hoshi. Semuanya menuding, sahut-menyahut, mengemukakan pendapat mereka sendiri atas tertangkapnya Hoshi siang ini.
"Mengakulah Hoshi! Dari kemarin aku sudah menduga bahwa kau adalah mafianya!" teriak seorang warga.
"Pantas saja kau terlihat tenang, tidak ramai-ramai mencari uang lima ratus milyar. Ternyata kau sendiri yang menyembunyikannya!" entah siapa itu, ikut berteriak.
"Nah, kan, kau tidak melakukan pembelaan? Karena kau memang mafia dan kau tidak bisa membohongi kami semua!"
"Sudah dari awal aku tidak mempercayaimu!"
Kalimat-kalimat itu terus berdengung di telinga Hoshi. Dirinya tak sanggup membantah, karena jauh di dalam lubuk hatinya, Hoshi membenarkan semua perkataan itu.
Hoshi menarik napas panjang, kemudian membuka mata.
"Ya! Aku adalah mafia!"
tbc.
YOU ARE READING
M A F I A
FanfictionHoshi tahu nyawanya berada di ujung tanduk. Identitasnya sebagai mafia telah terungkap di hadapan publik karena kesalahannya sendiri. Namun, di antara pilihan hidup dan mati, Hoshi justru menemukan seseorang yang membuatnya yakin untuk bertahap hidu...