Mula(Flashback 1)

416 3 0
                                    

Dua orang perempuan saling beradu pandang dalam beberapa detik sampai pada akhirnya satu dari kedua perempuan tersebut tersenyum.Senyum yang memiliki makna berbeda.Kali ini senyum semacam ungkapan menguatkan.
"Kita beda kelas.Tapi,yang penting kan kita masih satu sekolah".
Ucap gadis belia bernama Kirana bernada ceria yang dipaksakan.Perempuan dihadapan Kirana menyeka air mata di pipinya.
"Na..aku gak bisa jauh-jauh dari kamu.Aku gak tau harus bagaimana berhadapan dengan orang baru.Apa aku akan punya teman nantinya?"
Riati.Nama gadis dihadapan Kirana itu.

Yah..Kirana dan Riati adalah dua bersahabat.Sejak Sekolah Dasar dan SMP mereka selalu bertemu di satu kelas.Namun,entah kenapa saat masuk SMA keduanya justru berbeda kelas padahal mereka sudah dengan sengaja mendaftar di waktu yg sama dan bahkan nomor yang berurutan.

Riati dan Kirana adalah sahabat dekat.Walaupun begitu, keduanya justru memiliki sifat dan pembawaan yang terbilang sangat bertolak belakang.Riati adalah gadis yang manis,kalem,dan polos sementara Kirana justru sebaliknya.Ia gadis periang,cerewet,barbar,namun sebenarnya ia lembut dan mudah luluh.Komplit.Saling melengkapi.

Sebenarnya mereka mempunyai dua sahabat lagi.Sari dan Yanti.Sari satu kelas dengan Riati ialah kelas 10¹ sementara Yanti ia satu kelas bersama Kirana.Tepatnya kelas 10³.Cukup adil.

****
Apa mau dikata keadaan tidak bisa dipaksakan.Mau tidak mau.Suka tidak suka.Kehidupan akan tetap berjalan dan harus dijalani.Riati harus bisa tanpa Kirana begitupun sebaliknya.Keadaan dengan sendirinya akan menuntun mereka untuk menjadi lebih dewasa.

Fyi..
Riati dan Kirana ini sangatlah dekat bahkan saking dekatnya keduanya pernah menyukai satu cowok yang sama ialah Rendi.Bahkan hingga saat ini perasaan itu masih sama.Saat SMP dulu Riati,Rendi,dan Kirana ini satu kelas.Ketiganya juga merupaka siswa-siswa berprestasi.Ketiganya selalu bergantian menjadi bintang kelas.Walaupun begitu,Riati dan Kirana tidak pernah terlibat pertengkaran atau kesalahpahaman tentang hal ini.Keduanya paham bahwasannya persahabatan mereka lebih penting dibandingkan Rendi.

Sebenarnya satu hal lagi yang mengganggu pikiran Kirana saat ini selain tidak satu kelas dengan Riati.Yaps..tidak sekelas dengan Rendi.Padahal Kirana sangat berharap ia bisa sekelas dengan Rendi .Begitupun dengan Riati.Namun,nyatanya keduanya justru tidak ada yang sekelas dengan Rendi.Yah..setidaknya tidak ada yang sekelas dengan Rendi lah.Kirana cukup lega karena jujur saja ia tidak akan bisa dengan gampang merelakan kalau saja Riati dan Rendi satu kelas.Itu akan sangat menyakitkan.

****
Kirana memasuki kelas barunya dengan perasaan yang campur aduk.Tapi,rasa takut lebih mendominasi perasaannya saat itu.Hal yang paling membuatnya takut adalah sebuah kenyataan bahwa ia satu kelas dengan Sia mantan pacar Rendi saat SMP dulu.
Ditambah lagi kebanyakan siswa di kelas barunya adalah orang-orang yang bahkan hampir tidak dia kenali kecuali beberapa orang diantaranya.

Kirana memilih untuk duduk di bangku depan,sementara di samping kanannya adalah Yanti.Dari SD hingga sekarang Kirana selalu memilih duduk di bangku depan sebab menurutnya orang2 yang duduk di bangku belakang adalah orang2 yang nakal dan malas.Hmm..
Begitulah Kirana.

Hari itu tidak banyak hal berkesan terjadi.Seperti biasa di awal semester mereka hanya akan sibuk dengan kegiatan membersihkan ruangan dan halaman sekolah.Sebisa mungkin Kirana menunjukkan sikap dan citra baiknya karena bagaimanapun ia tidak mau mencari gara-gara dengan calon teman-teman barunya.Ia harus 'terlihat'rajin walaupun sebenarnya ia enggan melakukan kegiatan hari itu.Demi nama baik dan pencitraan😁.

****
Di hari ketiga pada semester ganjil.KBM mulai berjalan namun,belum begitu aktif beberapa guru hanya melakukan sesi perkenalan saja.Kirana pun sudah mengenal nama-nama teman barunya walaupun belum seluruhnya.

Saat sesi perkenalan berlangsung,tiba-tiba seorang murid laki-laki berkostum khas SMA, lengkap dengan tas berwarna hitam bertengger di punggungnya mengetuk pintu kelas dan mengucap salam.
Tentu saja hal itu berhasil menyita fokus siswa 10³ termasuk Kirana.

"Masuk Dek..silahkan duduk di bangku sana".Ucap Ibu Maya sambil menunjuk arah sebelah kanan bangku yang kebetulan kosong.

"Jadi,itu namanya Sakti.Tadinya namanya tertulis di dua kelas 10³ dan 10⁴.Terjadi kesalahan.Tapi,rupanya Sakti memilih untuk masuk di kelas ini.Betul Sakti ?"
Jelas Ibu Maya.

"Iya Buk".
Sahut cowok bernama Sakti itu dengan suaranya yang agak pelan dan kembali diam.

'Oh..cowok pemalu'.

Batin Kirana.

Sesi perkenalanpun dilanjutkan sampai bel istirahat berbunyi.

****
Beberapa Minggu sudah dilewati.Proses KBM pun sudah aktif dan tentunya perlahan-lahan para siswa sudah saling mengenal dan bahkan sudah akrab dan sudah punya Geng masing2.

Namun,rupanya Kirana belum sepenuhnya rela dan ikhlas dengan keadaan yang menurutnya tidak berpihak padanya.Ia belum rela melihat Rendi bersama dengan teman-teman barunya terlebih itu perempuan.Rasanya menyakitkan ketika melihat Rendi tertawa atau jalan bersama siswa-siswa perempuan dikelasnya.

Kirana yakin betul bahwa perasaannya ini bukan hanya dirasakan olehnya saja tetapi,Riati juga pasti merasakan hal yang sama.Lucunya bahkan kedua gadis itu akan sengaja bertemu di waktu istirahat hanya untuk membicarakan si Rendi ini bersama dengan teman -teman ceweknya yang baru.Huuum..dasar perempuan.

Namun,ada satu hal yang membuat Kirana membentuk lengkungan bulan sabit di bibirnya.Kata-kata sederhana yang berarti sangat besar bagi Kirana.
Yah..saat itu ia bertemu dengan Rendi.Oh tidak..lebih tepatnya saat itu Rendi berkunjung ke kelas Kirana.
Masih teringat jelas.Saat itu Rendi duduk dibangku Kirana sambil menelisik ruangan kelas Kirana dan kemudian berkata dihadapan Kirana..

"Seharusnya kita bertemu satu kelas".
Ucap Rendi saat itu yang demi apapun juga lima kata itu berhasil membuat Jantung Kirana jumpalitan bahkan seperti ingin keluar dari katupnya.Kirana berfikir bahwa dari kalimat tersebut menyirat maksud bahwa sejujurnya Rendi pun juga berharap agar mereka bisa satu kelas.Tetapi,saat itu Kirana tidak begitu menanggapi serius pernyataan Rendi sebab ia paham efeknya sangat tidak baik bagi kesehatan terutama kesehatan jantungnya.

Ah Kirana masih saja tersipu saat mengingat hal itu.Rendi benar2 seluarbiasa itu memberikan efek bagi Kirana.Betapa ia tidak bisa membayangkan jika saja ia benar-benar dipertemukan satu kelas dengan Rendi.

Lagi-lagi itu hanya sebatas angan-angan kenyataan tidak bisa diarahkan sesuai keinginina Kirana.Dia bukan Tuhan.

Satu hal yang Kirana putuskan saat itu ia harus bisa menguatkan diri ketika melihat Rendi bersama dengan siswi-siswi lain.Sejauh ini baru itu yang bisa ia pikirkan.Untuk melupakan Rendi itu masih tergolong hal yang terdengar mustahil sebab si Rendi ini sudah sangat candu bagi Kirana.Entah apa yang merasuki Kirana..hmm.

Oh iya..di kelasnya Kirana mempunyai dua teman baru bahkan bisa dikatakan sahabat baru ialah Fauziah dan Asri.Keduanya sangat baik dan memiliki karakter yang hampir sama dengan Kirana.Tidak sulit bagi Kirana untuk mencari dan akrab dengan orang baru sebab Kirana ini orangnya terbilang friendly dan mudah bergaul.Berbeda dengan Riati yang berdasarkan pantauan Kirana gadis polos itu masih saja menjadi sosok pendiam,tertutup dan kemana-mana hanya bersama Sari.Hm...sejauh ini belum ada kemajuan.
Semoga kemudian Riati bisa lebih terbuka dengan lingkungan dan terutama terbuka pada dirinya sendiri.

"






Cinta Adalah SabarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang