bab6

370 37 0
                                    

BakugoVop

Setelah kejadian di bangku kayu itu akupun mengendong deku Hinga ke  kamar ku mengabaikan orang yang berteriak teriak karena ingin anaknya kembali.

"Nak izuku ayok pulang!"teriaknya.

"Ogah banget gw nyerahin deku sama orang yang udah membuat senyumnya layu walaupun itu bokapnya sekalipun!"

Setelah sampai di kamar ,aku menaruh deku di kasur menyelimutinya dan memberi kompresan baru untuknya.

"Cepatlah sembuh aku merindukan mu sehat kembali".

Aku mulai membelakangi deku berniat turun kebawah dan ingin sekali memukul pak tua itu,tapi sekali lagi aku mengurungkan niat ku saat tangan kecil dan dingin deku menyentuh pergelangan tanganku seolah tidak membiarkan ku bergi darinya.

"Kacchan jangan pergi aku mohon" pinta deku sembari mata sedikit berkaca kaca sukses membuat ku mengurungkan diri untuk pergi kebawah,tapi bukan bakugo kalo tidak keras kepala aku terpaksa menolak keinginan deku karena ini demi dia sendiri.

"Kau tidak ingin hidup seperti inikan tersiksa,terhina,dan kesepian.aku sudah bilang bukan tenang saja ada aku deku aku yang akan menjagamu,aku yang akan mati demi mu,aku yang akan melindungi mu,dan aku yang akan...membuat mu bahagia"

🥦🥦🥦

MidoriyaVOP

"Aku yang akan membuat mu bahagia"

Aku terkejut mendengar kata kata kacchan wajah itu, keberanian itu,kata kata itu aku takpercaya seolah yang didepan ku ini bukanlah kacchan seolah yang di depanku saat ini adalah sesosok malaikat yang dikirim Tuhan untuk ku,kata kata kacchan benar benar menginspirasiku untuk tetap tegar seolah olah dia lah yang akan jadi tameng untuk melindungi ku, kacchan memuat ku berharap padanya.

"Kacchan kau janji kan padaku kau tak akan meninggalkan ku,dan kau akan melindungi ku kau janji,jangan lah kau ingkari janji mu itu kau hkm"

Dalam hati izuku "apa ini ehhhhhh...... kacchan mencium ku!!!!"

"Percayalah aku bukan orang yang akan mengingkari janji,itu bukan tipeku deku sialan"

Kacchan pun berbalik menjauh.

"Aku mencintaimu kacchan" dalam diam seandainya kalo ibu tidak tiada ayah tidak akan seperti ini,namun.kalo ibu seandainya masih hidup mungkin aku tak akan melihat sisi baik kacchan padaku.aku berterima kasih pada ibu tapi hati ku masih ingin melihat ibu aku dilema.tiba tiba

"PERGILAH SIALAN!" Suara kacchan yang terdengar begitu marah dan sangat emosi sontak aku berdiri berjalan terpincang-pincang agar bisa melihat apa yang terjadi.

Yang ku lihat sekarang adalah kacchan yang sedang di tenangkan oleh kirishima dan kaminari sedangkan ayah aku tak melihat sosok ayah disana.hah pasti kacchan sudah mengusirnya pergi.

Akupun berjalan kebawah dengan terpincang-pincang karena holle ku belum sembuh total membuat ku sulit berjalan.

"Deku kenapa kau disini!"teriak kacchan dan mulai menaikan alisnya
"PERGI SANA KE KAMAR KU KAU HARUS ISTIRAHAT LEMAH!"sudah ku duga dia pasti memarahiku lagi.

"Maaf kacchan soalnya tadi ada keributan apa?"tanya ku berbasa basi.tiba tiba tangan kirishima menepuk nepuk bahu ku pelan dan tersenyum sambil tangan kirinya menggaruk kepalanya.

"Ahk gak ada apa apa izuku tadi kami hanya mengadakan kontes teriak teriakan PERGI KAU DARI SINI cuman dia menambahkan bumbu bumbu diakhirnya,sudahlah kau istirahat saja sanah" Tampa ku sadari aku sudah berada di kamar kacchan.

Kirishima pun mulai menjauh
"Kirishima mate"
"Nande?" Jawabnya
"Arigatou"
"Ouh doita cepat kembalilah istirahat"

Udah dulunya maaf baru buat hehehw kehabisan inpirasi tadinya aku mu buat lagi ceritanya midoriya x todoroki

midoriya izukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang