Satu hari setelah aku meminta bantuan paman Adrian untuk mencari tau siapa sebenarnya seorang Azka yang mampu menyita semua perhatianku. Aku terlihat seperti atasan yang tidak profesional dengan mengesampingkan semua pekerjaanku dan lebih memilih berdiam diri menunggu kabar baik dari paman Adrian.
Sebenarnya di usiaku yang menginjak dua puluh tiga tahun ini bukannya tidak ada yang mendekatiku, hanya saja aku sama sekali tidak pernah merasakan adanya perasaan yang saat ini aku rasakan untuk seorang Azka.
Suara ketukan pintu mengejutkan lamunanku, aku bergegas membuka pintu ruangan yang saat ini dihiasi oleh berkas-berkas berantakan dan terabai di atas meja kerjaku. Apa aku sangat terlihat antusias jika hal itu menyangkut tentang Azka?
"Nona, semua data dan informasi yang anda minta sudah saya simpan di amplop ini." seperti biasa paman Adrian selalu bertutur kata santun dan terlalu formal menurutku untuk seorang yang selalu bersamaku sejak usiaku masih lima tahun. Bahkan paman Adrian sudah ku anggap seperti ayahku sendiri. Meski sifat formalnya tidak pernah bisa dihilangkan.
"Terima kasih banyak paman." aku mengambil amplop dari tangan paman Adrian dengan tergesa.
"Saya permisi nona." pamitnya dengan sedikit bibir yg tertarik ke atas, tentu saja aku mengerti arti senyuman paman. Pasti paman merasa lucu melihat tingkahku seperti anak kecil yang diberikan mainan baru.
Dengan sangat tidak sabar aku membuka amplop dan mulai membaca semua informasi tentang Azka.
"Jadi Azka 28 tahun." gumamku
Namanya Azka putra mahendra, usianya 28 tahun dan dia terlahir dalam keluarga yang sangat hangat serta harmonis menurut lingkungan sekitar. Ya informasi ini sudah mampu ku tebak sebelumnya. Tentunya sebelum aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kejadian di kafe beberapa hari yang lalu. Keadaanya sudah sangat menjelaskan jika apa yang ditunjukkan sama sekali tidak seperti realita yang ada. Aku tersenyum miris saat menyadari kenyataan pahit itu terjadi pada keluarga Azka.
"Jadi kafe yang ku datangi selama ini. Milik Azka?" Gumamku seraya terus melanjutkan bacaan informasi tentang seorang Azka putra Mahendra.
Aku cukup terpukau kala melihat informasi kafe yang ia bangun kurang dari dua tahun itu sudah ramai dengan pengunjung. "Ambisi yang sangat kuat." Bathinku.
Aku sedikit penasaran dengan penamaan kafe itu sendiri 'A&R'. Aku mencari informasi arti penamaan kafe namun nihil. Aku tidak mendapatkan informasi apapun tentang itu. "Ya sudahlah, akan kutanyakan nanti."
Semangat aku membuka lembar demi lembar informasi tentang Azka hingga terhenti entah di lembar ke berapa aku sendiri pun tidak tau, disana tertuliskan informasi bahwa seorang Azka putra mahendra mencintai seorang gadis bernama Rania rosdiana.
Aku tiba-tiba merasa lemas. Bersandar di kursi kebesaranku sendiri pun tak mampu menghilangkan denyut nyeri hatiku sendiri. Aku benar-benar dibuat terkejut dan alangkah lebih terkejut lagi saat aku membuka lembar berikutnya, disana tertulis bahwa Azka ingin segera menikahi gadis yang dicintainya.
Hatiku terasa diremas sakit, karena mencintai seorang Azka. Tanpa berfikir panjang aku langsung mencari paman Adrian untuk mencari tau tentang perempuan bernama Rania rosdiana.
"Paman ... tolong segera cari tau siapa sebenarnya gadis di dalam fhoto ini?" Aku menyerahkan fhoto yang ada di dalam amplop informasi tentang Azka.
Paman Adrian segera berdiri dan memohon izin untuk melaksanakan tugasnya.
Aku kembali bersandar di kursi kebesaranku. "Apa mencintai harus sesakit ini ibu." gumamku
Ruangan kerja yang ber dominasi warna putih serta abu-abu seakan terasa menjadi lebih gelap. Aku memang perempuan, tapi karena didikan ayahku yang keras aku menjadi perempuan yang tidak bisa sefeminim Rania, seperti gadis yang kulihat di fhoto tadi.
Rasanya lelah tiba-tiba mendera. Ku letakkan kepala di atas meja kerja seraya berfikir apa yang harus aku lakukan dengan semangat yang tiba-tiba saja menguap dan menghilang ini. Belum berjuang saja sudah terasa sangat lelah seperti ini.
"Apa perasaanku telah kalah. Apa aku harus menyerah atas segalanya?" Gumamku.
KAMU SEDANG MEMBACA
my ambitious husband (Revisi) End
Romanceselama hidupku 23 tahun ini aku belum pernah merasakan cinta, didikan keras yang ku dapatkan dari ayah membuatku terlalu sibuk di dunia bisnis ayahku seorang ceo dari fuzieyama group beliau menjadikanku wanita yg tidak pernah mengenal cinta, namun s...