Grup Band Brian

6 0 0
                                    

A secret makes a man, a man

***

Hari ini entah kenapa Brian terlihat lebih semangat dari hari-hari sebelumnya. Setelah hampir 3 bulan kenal, ini adalah kali pertama bagi Haru ataupun Wendy ngelihat Brian yang sudah senyam-senyum sendiri dari pagi.

Dengan inisiatif Haru pun segera menempelkan tangannya ke dahi lelaki itu.

"Apaan si!" Seru Brian yang langsung menepis tangan Haru.

"Gimana?"

"Hmm, gak panas sih"

Merasa diabaikan Brian pun langsung ngomel, "ada apaan sih??!" Ucapnya.

"Bri, lo tadi bawa motor ga jatoh kepentok aspal kan?" Tanya Wendy dengan raut wajah serius.

"Atau jangan-jangan, lo lagi kasmaran ya Bri!" Lanjut Haru yang nampak tak bisa menahan tawa.

"Ngaco lo berdua! Gue ga kenapa-kenapa" jelas Brian, jengkel dengan kelakuan dua sahabatnya.

"Ya terus kenapa si Brii, cerita dong" pinta Wendy yang kini mengambil ancang-ancang siap untuk menyimak cerita Brian. Haru pun mengikuti gerakan Wendy dengan semangat.

Brian mendengus, "oke, akan gue kasih tahu".

"Yess"

"Tapi! Ada tapinya" ucap Brian sembari tersenyum jahil.

"Gak seru ah lo Bri" keluh Haru yang lalu mepautkan ujung bibirnya seperti bebek.

"Yaudah balik ke meja lo masing-masing, tuh pak Roy otw masuk" Brian tertawa.

Dengan hati dan pikiran yang masih penasaran, Wendy dan Haru pun akhirnya beranjak pergi ke meja mereka masing-masing sambil sesekali menerka-nerka ada apa dengan Brian.

***

"Bri! Nebeng dong!" Seru Haru yang langsung menyambangi meja Brian.

"Sorry, Ru, gue ada urusan penting. Bye!" Sembari mengacak perlahan rambut Haru, Brian pun langsung pergi begitu saja.

"Gimana Ru? Lanjut rencana B?" Bisik Wendy sembari mengamati punggung Brian yang mulai menjauh.

"Kayaknya emang gak ada opsi lain, ayo!" Mereka berdua pun bergegas keluar dari kelas untuk menjalankan misi yaitu, membuntuti Brian.

Dengan hati-hati Haru dan Wendy mengikuti arah perginya Brian. Seperti detective yang sedang memata-matai targetnya.

Drrtt.. drrttt...

"Ru! Warning!"

"Kita ketahuan??"

Wendy melengos, "bukaan, ini mamah gue nge-chat nyuruh gue cepet-cepet pulang" jelasnya.

"Yah, terus misinya?"

Wendy menyilangkan kedua jarinya membentuk tanda X, "cancel?"

"Tanggung!"

Mereka berdiam untuk beberapa detik sebelum Wendy kembali membuka suara, "ah! Gimana kalo lo lanjutin, tapi sendiri, gak apa-apa?" Tanya Wendy.

Sayonara HaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang