Here's to the hearts that breaks
Here's to the mess we made
***
Setelah setengah jam mengikuti Dodit, kini Haru dan Panji justru berada disebuah gudang pabrik tua yang terletak disamping danau, kondisi pabrik yang nampak lusuh seakan terlihat mencurigakan.
"Ji, kok kita jadi kesini sih?" Ucap Haru sembari memperhatikan lingkungan sekitar yang sepi. Panji tidak menjawab dan fokus memperhatikan Dodit yang mulai masuk kedalam pabrik tersebut.
Masa, sih?
"Ru, lo diem disini ya, gue bakalan ngecek ke dalem" ucap Panji.
"Gak Ji, gue ngerasa ini tempat aneh"
Lelaki itu lalu menepuk pundak Haru perlahan, "pokoknya lo disini dulu, langsung lari kalo ada orang mencurigakan, telfon Brian, Jae, Iwon atau siapa pun. Ngerti?" Ucapnya.
"Ji, apa ini berhubungan sama geng motor lo dan Dodit dulu?" Panji tampak melebarkan kedua matanya, "lo.. tau darimana?" Tanyanya.
Haru tidak menjawab pertanyaan Panji, "Ji, bisa lu cerita ke gue?" Ucapnya namun lelaki itu tetap bungkam. Ia lalu melepaskan genggamannya dan berjalan menjauhi gadis itu.
"Intinya kalo ada apa-apa lo langsung kabur, oke?" Ucap Panji sebelum berlari kearah gudang pabrik tersebut.
***
"Ada apa lo panggil gue kesini? Gue gak mau berurusan sama geng motor lo lagi!" Sentak Dodit yang berusaha menahan emosinya.
"Haha, santai Dot, lagian lo baca chat gue kan?" Ucap lelaki misterius tersebut.
Dodit tampak menghela napas, "cepet bilang siapa orangnya!"
Lelaki itu justru memamerkan seringainya, "yah, lo orangnya gak sabaran ya, okedeh" lelaki itu lalu memberikan sebuah isyarat kepada teman-temannya. Tak lama setelah itu, terdengar suara seretan.
Dodit melebarkan kedua matanya melihat sosok yang tak asing kini berada tepat dihadapannya. Dibawah remang lampu gudang, Panji dengan posisi terikat, mulut ditutupin lakban dan memar pada wajahnya.
Lelaki misterius itu pun berjongkok kearah Panji yang tengah mengerang, ia lalu menatap kearah Dodit.
"Orang ini, lo tau kan dia siapa? Dan gue tau kok lo emang udah gak suka sama dia sejak dulu tapi mungkin fakta satu ini akan buat lo benci banget sama dia" ucap lelaki itu, ia lalu melepaskan lakban dari mulut Panji.
"Abi.." ucap Panji kearah lelaki tersebut.
"Yo, lama gak ketemu" balas lelaki bernama Abi itu dengan senyum yang mengerikan.
"Bangsat! Lepasin gue!" Ronta Panji.
"Panji, ketua geng motor yang mendadak insyaf. Kenapa si Ji? Kenapa lo buang kita?" Ucap Abi yang lalu mendapatkan tatapan tajam dari Panji.
"Apa mau lo? Kenapa ada dia disini?! Cepet jelasin!!" Sentak Dodit.
Lelaki bernama Abi itu kembali tersenyum penuh makna, "lo masih inget kasus Juna dan Nana kan? Gue yakin lo gak mungkin lupa Dot. Lo juga Ji"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayonara Haru
Teen Fiction[Day6 lokal au] Dia Haru, sosok yang mungkin hanya akan muncul sekali dalam hidup. ▪ ▪ ▪ ©wknmyk, Februari 2020.