Good or bad.
Everyone has their own past.
***
"Briiiii!!!! Gitu ya sekarang main rahasia-rahasian!" Protes Wendy yang langsung menghampiri meja Brian dan membangunkannya dari tidur siang.
"Hah?" Brian langsung menoleh kearah Haru yang dengan sigap memasang tanda peace.
"Jadi nama band lo apa? Gue mau liat kalian latihan dong!" Seru Wendy dengan semangat menggebu-gebu.
"Iya iya! Ish! Tapi gak usah berisik" Dengus Brian kesal. Gadis itu pun tertawa seraya merangkul lengan Haru.
Ditengah obrolan, tiba-tiba saja mereka mendengar suara riuh dari arah koridor kelas. Dengan sigap mereka pun segera keluar dan menghampiri gerumunan siswa yang nampak heboh merekam-rekam sesuatu dengan ponsel mereka.
"Ini kenapa sih?" Tanya Haru sembari berjinjit mencoba mengintip apa yang nenjadi pusat kerumunan tersebut.
"Bang Bri!" Seorang anak laki-laki tiba-tiba menepuk pundak Brian. Haru menaikan sebelah alisnya begitu menyadari identitas laki-laki tersebut.
"Lo yang main keyboard-"
"Iwon. By the way ini gawat bang!" Ucap Iwon dengan napas tersengal-sengal
"Hah? Gawat kenapa?"
Iwon menggerakkan jarinya menunjuk kearah kerumunan tadi, "itu bang Panji sama Dodit, ribut!"
"HAH?!"
"Tadi di kantin, mereka sempet cek cok masalah band, trus bang Panji narik Dodit kesini sambil emosi trus pas gue susulin bener aja mereka ribut" jelas Iwon panjang lebar.
"Wah gila, lo udah lapor guru?" Tanya Wendy.
"Gak bisa! Kalo guru-guru tau mereka bisa kena skors dan kita batal manggung! Makanya daritadi gue sibuk ngalihin perhatian guru-guru sama Bang Jae"
"Terus dia dimana sekarang?"
"Lagi pura-pura kesurupan di UKS, heboh banget keren ih dia acting-nya"
Brian menepuk dahinya, antara ingin marah ataupun menangisi kebodohan teman satu grup bandnya ini.
"Gue harus tenangin mereka" ucap Brian yang lalu berjalan menembus kerumunan orang-orang tersebut.
BRAK.
Panji berhasil mendorong tubuh Dodit hingga membentur loker. Sementara bukannya kesakitan, lelaki itu justru tersenyum mengejek.
"Bangsat!!!" Panji langsung melayangkan tinjunya kearah wajah Dodit, beruntung tangannya segera ditahan oleh Brian.
"Ji! Udah, lo kenapa sih?"
"LEPAS! GUE MESTI NGASIH NI ANAK PELAJARAN"
Tenaga Panji begitu kuat hingga membuat Brian sulit menahannya lebih lama. "Ugh!"
PLAK.
Suasana mendadak hening setelah suara pukulan gagang sapu yang cukup keras. Ya, itu Haru. Gadis itu tiba-tiba saja memukulkan gagang sapu ke kepala Panji dan Dodit. Membuat kedua lelaku itu tak bergeming selama beberapa saat.
"Lo?" Ucap Panji yang lalu menurunkan kepalan tangannya. Gadis itu kini balik menatap kearah Dodit yang wajahnya sudah memar sebagian.
"Jadi, lo si drum?" Tanyanya. Dodit melengos mengalihkan pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayonara Haru
Teen Fiction[Day6 lokal au] Dia Haru, sosok yang mungkin hanya akan muncul sekali dalam hidup. ▪ ▪ ▪ ©wknmyk, Februari 2020.