Chapter 1
Dean sedang berjalan di koridor sekolah dengan tas di bahunya dan earphone di telinganya. Kepalanya digoyangkan mengikuti irama lagu yang didengarnya. Langkahnya tiba-tiba terhenti ketika melihat seorang perempuan cantik yang sedang berjalan ke arahnya dengan buku di tangannya.
Napas Dean terhenti seketika. Perempuan tersebut berhasil mengambil napasnya. Dengan rambut panjang hitam yang tergerai bergelombang dan wajah yang mempesona, alis tebal, hidung kecil dan mancung, bibir tebal dan merah yang kontras di kulit putihnya...Perempuan tersebut layaknya keluar dari surga...
Dean menginginkannya...Ia menginginkan perempuan tersebut menjadi miliknya...
Tanpa sadar, Dean melangkah ke arah perempuan tersebut lalu menabraknya dengan sengaja sehingga membuat buku-buku yang dipegang perempuan itu terjatuh ke lantai.
"Maafkan aku" ucap Dean lembut, ia langsung berjongkok membantu perempuan itu mengambil bukunya.
"Tidak apa-apa" jawabnya sambil berdiri dengan bukunya lalu menatap Dean.
Dean terhipnotis akan mata yang berwarna coklat hazel itu.
"Aku Dean" ucap Dean buru-buru memperkenalkan dirinya, ia mengulurkan tangannya.
Perempuan itu menjabat tangannya, Dean bisa merasakan rasa hangat dari tangan tersebut dan oh tuhan....betapa lembutnya tangan itu...
"Nina..." ucapnya dengan senyuman lebar.
***
"Nina!" Dean menjentikkan jarinya di depan wajah Nina yang membuatnya terlonjak dari lamunannya.
"Sebenarnya apa yang sedang kau pikirkan..." Dean menghela napas panjang. Selalu saja seperti ini...Perhatian Nina tidak pernah tertuju pada Dean. Nina selalu melamun entah memikirkan apa...
Nina tersenyum sambil menggelengkan kepalanya "Tidak ada...Apa kau sudah selesai makan? Mari kita kembali ke kantor" ucapnya sambil membereskan barang-barangnya ke tas.
Dean mendesah pelan. Tak sengaja matanya melirik ke arah meja di depan mereka dimana terdapat seorang pria dan wanita yang kelihatannya sedang menikmati makan siang mereka dengan penuh tawa dan canda. Dean merasa iri di dalam hatinya. Ia ingin menikmati makan siang dengan Nina yang penuh dengan perbincangan seru dan mungkin sedikit tawa canda seperti sepasang kekasih tersebut.
Dean ingat sekali pertama kali ia bertemu dengan Nina. Rasanya seperti jatuh cinta pada pandangan pertama...Dean menginginkan Nina untuk menjadi miliknya semenjak pertama kali melihatnya. Ia ingin membuat Nina tersenyum, tertawa, dan bahagia karnanya. Sudah hampir 12 tahun namun perasaannya itu belum hilang juga. Seperti yang orang-orang bilang bahwa "Laki-laki tidak pernah melupakan cinta pertamanya", dan itu ada benarnya. Dean tidak pernah melupakan cinta pertamanya. Cinta pertamanya itu adalah Nina.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece Of Paper ✓ (Preview)
Random"Mau kemana kau?" tanya Dean yang berdiri di ruang tamu sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Vanessa menaikkan satu alisnya "Ke club Ace, ada sesuatu yang ingin dia bicarakan" "Ini sudah tengah malam. Tidak bisakah kau menunggu pagi?" ucap...