13•Hard To Love

7.1K 1K 218
                                    

"Saya bilang jangan potong ucapan saya!!"

.
.
.

Kamu menggerutu dalam hati. Pengen banget kamu garuk jantungnya

"Yaudah cepet lanjut" Muka kamu udah basah nih, kena semburan Lami

"Saya mohon dengan sangat, tolong jaga perasaannya. Mungkin Jeno gak seromantis dan gak sepeka laki-laki lain. Tapi tentang perasaannya, dia gak pernah naif dan munafik. Kata-katanya selalu mutlak" Lami kembali menenggak minumannya sembari berfikir kalimat apa yg akan ia lontarkan agar kamu mengerti

"Jangan nyerah. Saya rela menyerah agar Jeno bisa bahagia. Ada ribuan wanita tapi kamu wanita yg beruntung. Jadi jangan sia-siakan kesempatan itu" Lami pergi setelah meninggalkan beberapa lembar uang di meja

"Enak aja lo ngomong gitu. Ya wajar sih, orang cuman bisa mengomentari padahal gak pernah ada di posisi gua" Kamu memijit pelipis kamu yg kian berkedut

Kamu pun berdiri dari duduk dan berjalan keluar. Baru memegang knop, ternyata pintu tersebut sudah didorong dari luar menampakkan wajah Jeno yg tengah terkejut sama seperti kamu

"(Y/n) . . ." Lirihnya, tapi mungkin Jeno mulai paham. Ia berjalan melalui kamu karena menurut Jeno kamu sedang ada di fase 'Jangan ganggu gue atau lo gue kebiri'. Maka dari itu Jeno ingin memberi waktu kamu untuk sendiri dulu

Kamu membalikkan badan dan menatap punggung jenjang Jeno yg mulai menjauh

'Ada ribuan wanita tapi kamu wanita yg beruntung. Jadi jangan sia-siakan kesempatan itu'

Mengingat kata-kata Lami membuat kamu sedikit merasa pilu. Kamu juga selama ini udah ngerasain sebucin apa Jeno ke kamu

Masak digertak sedikit aja mau nyerah? Semangat dong! Tzuyu mah lawan aja. Kalo perlu comot aja mulutnya, nanti juga mewek. Kalo masalah ibunya Jeno mah nanti omongin bareng sama Jeno deh

Pengennya sih gitu. Pengen banget kamu meyakinkan hati kamu dan terima Jeno sepenuhnya. Tapi belum bisa. Ini hati, perlu waktu lama untuk percaya kepada seseorang

Kaki kamu melangkah keluar caffe. Meninggalkan Jeno yg diam-diam melihat kepergian kamu dalam sendu

Sedih aja bawaannya. Mau manggil taksi aja males. Tapi tetep aja manggil taksi. Taksi berjalan menuju taman kota yg terlihat ramai malam ini. Kamu berjalan ke stand makanan membeli beberapa makanan dan membawanya ke salah satu kursi pengunjung taman

Kamu pun menelpon seseorang

Tutt...

"Halo, kak? Kamu dimana? Kok belum pulang?"

"Gak papa, bu"

"Kenapa nelpon?"

"Dongpyo suruh nyusul ke taman kota dong, bu. Kakak pengen main sama Pyo"

"Udah malem, kak"

"Bentar aja, bu"

"Yaudah, PYO!! SANA SUSULIN KAKAK MU DI TAMAN KOTA---

--Iya,bu."

"Tuh adek mu gerak cepat. Beliin ibu kacang rebus dong kalo pulang nanti"

"Kan kita udah beli kacang tanah bu kemarin. Rebus sendiri ngapa, ngirit duit"

"Oiya ibu lupa. Tuh Pyo barusan berangkat pake sepeda gede kamu. Udah ya, ibu mau quality time sama ayah"

Setelahnya tanpa permisi, Ibu kamu mematikan panggilan dari kamu.

Memang sih jarak rumah kamu dan taman kota sedikit berdekatan tapi ya memakan waktu juga

01 • Kiss [Jeno X You]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang