0.8. Drama Queen [ Revisi ] ✔

268 29 1
                                    


"Hanya karena satu laki-laki yang membuat persahabatan kita hancur? Begitu salahnya kah cinta yang tumbuh di antara kami?"




**



Menelungkupkan kepalanya pada lipatan tangan di atas meja, Gadis dengan surai hitamnya memejamkan matanya.

Otaknya berpikir keras, memikirkan kejadian semalam, ditambah lagi kedatangan tamu bulan ini.

Tak ada yang ingin mengajak obrolan di kelas itu pada Syila, Karena mereka tahu, jika Syila sudah seperti itu, tandanya tidak beres. Dan mereka tak ingin ikut campur.

"Good morning people!"

Karin datang dengan cengiran khas nya, menenteng sekeresek entah apa.

"Morning kembali babe" Sahut Taeyong mengerlingkan sebelah matanya genit.

Karin mendelik. "Babe babe pala lo botak! Mamam tuh babe!" Balas Karin kesal melempar kue di dalam keresek.

"Buset! Beb gini gini amat"

Dari awal sekolah, Memang Taeyong selalu seperti itu pada Karin. Namun Karin seolah tak perduli dan menganggapnya candaan.

"Dasar KM genit Lo!" Cibir Karin ketus mendudukkan bokongnya pada kursi.

Syila yang mendengar perdebatan itu, hanya menghela nafas pelan di sela lipatan tangannya.

"Loh Syila? Beb ngapa Lo?"

Syila menggeleng membuat Karin mengatupkan bibirnya rapat.

Memakan kue yang ia beli tadi di depan gerbang, Karin menikmati sambil mengotak atik ponselnya.

"Morning" Sapaan dari balik pintu menyadarkan pikiran seisi kelas.

Memandang heran pada gadis berkepang satu dengan alis terangkat.

"Why?" Gadis berkepang bertanya bingung.

"Nar, tumben bilang morning " Karin bertanya heran memakan kue nya dengan pelan.

"Kejedot apaan Lo Nar?" Kali ini Mark menimpali.

"Gapapa Kok" Nara menjawab tenang.

Karin memicingkan matanya curiga, "Apa jangan jangan lo ketempelan setan di gerbang depan ya?!" Tuduhnya ngegas.

"Sialan! Enggak ya!" Jawabnya cepat kembali jutek.

Tersenyum lebar, Karin mengacungkan jempol nya, "Ini baru Nara kita"

Nara menghela nafas berat, se jutek itu kah dia sampai sampai sikapnya hari ini diheran herankan.

Berjalan santai, Nara melanglahkan kakinya menuju meja tempat duduk dengan Syila. Dengan kening berkerut, netranya menatap Karin dan Syila bergantian.

Karin menyelesaikan kunyahan kue nya, "Hari pertama" Jawabnya melahap kue nya lagi.

Ber-oh pelan menanggapi, menghampiri Syila. "Sakit perut?"

Syila hanya mengangguk.

"Mau gue beliin jamu head?"

Dan kali ini menggeleng.

Menghela nafas pelan, Nara meraih buku tulisnya dan mulai berkutat dengan deretan angka.

Nara memang seperti itu, di balik sikapnya yang cuek, Namun terselip rasa peduli yang besar jika berhubungan dengan sahabatnya.

KAKEL CHANYEOL | 💎 PCY [ On Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang