Sosmed tempat dimana aku mengetahui keadaannya. Semuanya, kontak wa telah ku hapus, pertemanan di instagram telah kubatalkan, bukan apa. Kesehatan mental dan perasaanku lebih penting bukan?
Daripada hanya menahan gengsi kalau "aku gak apa-apa kok liat dia dengan pasangan barunya. Aku gak selemah itu tolonglah. Eh kami teman, masa cuma gara-gara kami putus dan jadi mantan aku harus hapus semua kontak dan unfoll dia di ig sih, lebay deh!"
Daripada terus-terusan berasumsi palsu seperti itu dan terus-terusan merusak kesehatan mental dan perasaanmu, lebih baik kau berdamai dengan egomu, ego tidak bisa memperbaiki suasana perasaanmu, hancurnya hatimu dan gobloknya pikiran kamu yg gk bisa berhenti memikirkan dia.Baiklah, toh terakhir kali yg dia posting selalu tentang pacar barunya, you are nobody for him, kau hanya butiran debuuuu~~
Sudah ku unfoll dia di ig, aku hapus nomornya dikontak hpku. Terus apa? Apakah hidupku lebih baik?
Ya, setidaknya perasaanku sedikit terjaga karena sudah tidak melihat postingannya dengan pasangannya yg membuat hatiku sakit. Aku tidak perlu berpura-pura tegar seakan tidak terjadi apa-apa melihat dia dgn pacar barunya, tidak perlu menahan untuk tidak membuka storynya dan berpura-pura tidak tau kalau dia update story, walaupun storynya yg muncul pertama kali di beranda sosmedku.
Setidaknya aku tidak terus menerus merasa tertekan ketika dia memposting sesuatu yg membuat hati dan pikiranku tidak tenang, dibuka takutnya buat sakit hati, gak dibuka penasaran dia update apa????
Setidaknya sekarang sedikit membaik daripada sebelumnya. Yaa.. walaupun terkadang perasaan ingin melihatnya masih terus menguras pikiranku, tapi aku bisa menghandlenya kok, selama aku gak lihat dia aja insya Allah bisa..
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGUSTIAS
AléatoireUntuk melupakan perlu perjuangan yg sangat besar, harus melawan ego (masih nyaman dengan zona toxic), rasa sakit (berat menerima kenyataan bahwa akan pergi dari lingkaran kebodohan yg unfaedah), rasa ingin tahu yg besar (segala yg diposting disosial...