Prolog

245 16 1
                                    

Namanya Lea, perempuan dewasa yang akan dijodohkan oleh kedua orangtuanya dengan anak bokapnya . Lea memiliki pendirian kuat tentang apa yang disukanya dan apa yang tidak disukanya . Namun sebagai anak yang harus berbakti kepada kedua orangtua, keteguhannya pun tetap saja kalah dengan pengabdiannya kepada kedua orang tuanya .

Tepat pada hari dimana Lea tidak menginginkan waktu itu datang secepat ini . Tapi akhirnya pertemuan itu pun harus dijalankan . Lea duduk dan menangis di depan cermin rias sambil menatap dirinya sendiri dari cermin itu . Meskipun begitu, air matanya tidak dapat menutupi raut wajahnya yang memang tampak cantik itu . Jika tidak mampu Lea menolak keinginan kedua orang tuanya, rasanya mati adalah jalan satu satunya untuk terbebas dari perjodohan yang tidak diinginkannya dari awal . Namun bunuh diri adalah dosa yang jauh lebih besar . Lea terus menangis, meratapi nasib dirinya yang tidak bisa menikah dengan lelaki yang dicintainya seperti perempuan lain inginkan .

" Ma dimana Lea ?
Abi dan kedua orangtuanya sudah menunggu 15 menit disini .

"Mungkin Lea masih berdandan kali om, ucap Abi menenangkan bokap Lea .

" Biar mama panggil dulu ya pa ke kamarnya . Mungkin saja Lea gugup dan harus di dampingi .

Tawa itu pun pecah di dalam ruang tamu setelah mendengar pengakuan nyokap Lea . Wanita setengah baya itu pun berjalan menuju kamar Lea untuk melihat kondisi anak tunggalnya itu . Lea masih pecah dengan tangisannya . Memandangi fotonya bersama kekasih yang sangat di cintainya .

" Aku tau Za, hati kamu terluka disana mengingat bahwa aku harus dijodohkan . Dan bagaimana nanti ketika hari pernikahan itu benar-benar tiba . Aku tau kamu terluka Za, sama seperti aku disini .

Air mata Lea menetes membasahi fotonya bersama kekasihnya .

"Tok.. tok.. tok..
Leaaa.... Terdengar suara ketukan pintu dan seorang wanita memanggilnya lembut dari depan pintu kamarnya . Wanita itu masuk ke kamarnya dan melihat Lea menangis terseduh .

" Lea ...
Lea memandang wajah wanita dihadapannya dengan mata yang sembab . Wanita itu memeluk Lea dengan kasih sayang .

" Menangislah nak, jika itu bisa membuat Lea lega . Tapi Lea harus tau, papa dan mama melakukan ini karna kami menyayangi Lea .
Mama dan papa sayang sama Lea .

Lea melepas pelukannya dari wanita itu dan menatap tajam mata wanita tersebut dengan mata berbinar .

" Ini untuk kebaikan Lea atau kebaikan mama dan papa ?
Aku ngga cinta sama laki-laki itu ma . Lea cuma cinta Reza . Reza cukup baik dan bibit bobot Reza dengan laki-laki itu juga sama, ngga jauh berbeda . Aku cuma mau menikah dengan Reza, laki-laki pilihan ku . Bukan laki-laki yang sesuai kemauan papa dan mama mau .

Lea makin terisak dengan tangisnya . Namun kedua orang tuanya tetap ingin menjodohkan anak tunggalnya dengan lelaki pilihan mereka .

Jangan lupa kasih vote dan komentarnya ya😆
Aku ngga maksa loh, bagi yang ikhlas aja gpp ...

Tapi masukan atau kritikan kalian akan dijadiin nasehat terpenting buat aku bisa nulis lebih baik lagi dan lebih semangat pastinyaaaaa... karna aku kali pertama nulis novel 😁😁 jadi butuh support dari pembaca biar bisa jadi lebih baik, baik dan baik lagi😘🤗❤️❤️❤️

Wedding Story [SELESAI√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang