Story 3

120 14 2
                                    

"Tepat 30 hari aku menjalankan pernikahan dengannya tapi tetap aku ngga bisa menganggapnya suami ku .

"Itu karna kamu tidak pernah mau membuka mata mu . Perlahan Le, pasti kamu bisa mencintainya seperti kamu mencintaiku dulu .

"Kenapa Za ? Kenapa ?
Kenapa kamu dulu ngga mempertahankan aku ? Kenapa kamu dulu ngga bawa aku pergi dan kita hidup berdua ?
Kenapa Za ?

Seketika tangisan Lea pecah . Seisi ruang terlihat menoleh ke arah Lea . Lea tampak kesal, sakit, kecewa . Bukan hanya dengan Reza, bukan hanya pada semua orang tapi lebih besar pada dirinya sendiri . Mengapa dirinya tidak bisa menolak perjodohan tersebut waktu itu .

"Pulanglah Le, suami mu pasti mencari . Mari aku antar, aku takut dengan keadaan kamu seperti ini akan terjadi hal buruk . Untuk mobil mu, nanti biar aku telfon Raisa untuk membawakannya ke rumah mu .

Reza mencoba menuntun Lea sampai ke mobilnya . Di dalam mobil, terlihat isak tangis Lea semakin pecah . Lea menggeletar karna terlalu banyak menangis . Sebenarnya Reza merasa kasihan pada Lea . Apalagi cinta Reza masih terasa kuat milik Lea . Tapi Reza tidak bisa berbuat banyak selain hanya menenangkan Lea . Karna Reza sadar kalo mantan kekasihnya itu sudah menjadi istri lelaki lain .

Abi tampak gelisah menunggu istrinya belom pulang juga . Padahal hari mulai sore . Matanya tak lepas dari tempat jam berada dan pintu ruang tamu .

Tiba-tiba bunyi suara mobil berhenti di depan pagar rumahnya . Abi mengintip dari sela jendela . Dilihatnya Lea turun dari mobil yang bukan mobil Lea .

Ketika Lea masuk, terlihat jelas mata Lea sembab dan bengkak .

"Kenapa mata kamu Le ? Tanya Abi sambil menyentuh lembut pipi istrinya yang cubby .

Lea menghempaskan tangan Abi dari pipinya . Menatap kebencian . Lalu berjalan menuju kamar tanpa menjawab pertanyaan Abi .

"Dari mana kamu Le ? Siapa yang ngantar kamu tadi ?

Lea menghentikan langkahnya .

"Yang pasti dia bukan orang yang aku benci dan dia bukan orang yang rela merenggut kebahagiaan orang lain .

"Apa maksud kamu Le ?

"Apa kamu ngga pernah sadar atas salah mu ?

" Tentang perjodohan ? Harus berapa kali aku menjelaskan kalo itu bukan mau ku tapi mau kedua orangtua kita . Kenapa kamu harus mempermasalahkan terus selama sebulan pernikahan kita ini ?

"Mempermasalahkan kamu bilang ?
Jelas ini adalah kesalahan dan harus dipermasalahkan, jawab Lea tidak mau kalah .

"Kalo kamu mau menyalahkan, tidak ada yang bisa disalahkan karna ini sudah takdir . Tapi kalo kamu memaksa harus ada yang bersalah atas pernikahan kita, kamu tanya diri kamu sendiri Le .
Kamu tanya kenapa waktu itu kamu menerimanya dengan pasrah tanpa bersikukuh berkata tidak jika kamu tidak menginginkan perjodohan ini !!! Tegas Abi .

Lalu Abi pergi melangkah ke kamar meninggalkan Lea .

"Kamu pikir kamu siapa berani ngomong kayak gitu ? Gerutu Lea kesal .

Abi pergi meninggalkan Lea ke kamarnya . Abi menarik nafas dalam dalam dan menghembuskannya secara perlahan . Abi sungguh tidak pernah tega berkata kasar seperti yang dilakukannya tadi kepada istrinya . Meski Lea tidak pernah mengganggap Abi tapi Abi telah menyayangi dan mencintai Lea entah dimulai dari mana perasaan tersebut muncul .

Abi tampak sibuk di meja kerjanya . Banyak dokumen penting yang harus diperiksanya . Karna telah mengambil cuti panjang setelah pernikahannya, pekerjaan kantornya pun menjadi menumpuk .

Tiba-tiba Abi terasa haus . Abi berhenti sebentar dan ke dapur mengambil segelas air putih dingin . Terlihat dari depan kamar tamu, Lea sedang menyantap makanan .

Semenjak keributan tadi sore, Abi tidak kunjung melihat istrinya keluar kamar . Dan baru tengah malam begini dia melihat istrinya .

"Kamu belum tidur Le ?

Tiba-tiba Lea beranjak dari duduknya setelah meminum sedikit air di hadapannya tanpa membereskan makanannya .

"Mau kemana Le ? Tanya Abi .

"Mau ke kamar, ngantuk . Tiba-tiba selera makan ku hilang, jawab Lea sambil tetap jalan .

Abi mengejar dan menarik tangan Lea . Lea tampak marah dan menghempaskan tangan Abi .

"Sayang, aku mau minta maaf soal tadi sore . Aku ngga maksud kasar sama kamu .

"Kenapa aku harus marah ? Lea bertanya sinis .

"Cuma perempuan yang mencintai seorang laki-laki tersebut yang akan merasakan sakit setelah mendengar ucapan kasar dari laki-laki yang dicintainya seperti tadi !!!

Lea kembali melangkahkan kaki ke ruang tujuannya . Mengunci pintu kamarnya . Abi berusaha mengetuk pintu kamar Lea . Meminta istrinya keluar sebentar untuk berbicara . Tapi tidak sekalipun terdengar sautan Lea dari dalam kamarnya .

Pagi-pagi sekali Abi sengaja bangun lebih cepat dari Lea . Abi ingin membuatkan sarapan special untuk istrinya . Setelah selesai semuanya dan Abi pun sudah terlihat rapi ingin berangkat ke kantor , Abi menyempatkan menunggu istrinya terbangun agar bisa sarapan bersama dengan Lea .

Lea keluar kamar dengan pakaian yang sudah rapi . Tidak biasanya pagi-pagi Lea sudah rapi . Tapi Abi tidak ingin mempertanyakan itu . Karna itu akan menimbulkan keributan baru .
Abi tampak tersenyum memandang Lea dari meja makan .

"Aku sengaja uda siapkan sarapan pagi-pagi sekali supaya aku bisa sarapan bareng kamu . Sebelum aku berangkat ke kantor, kita sarapan bareng dulu ya, sambut Abi .

"Aku sarapan diluar aja . Aku lagi ngga selera sarapan di rumah . Kalo kamu mau sarapan, sarapan aja sendiri .

"Le .. sampai kapan kamu terus begini dengan aku ? Aku pernah melakukan kesalahan apa selama ini Le ? Aku mencoba jadi suami yang baik untuk mu .

"Dengan kamu menikahin aku, itu adalah sebuah kesalahan . Dan kalo kamu bertanya mau sampai kapan aku terus begini ? Jawabannya sampai kamu menceraikan aku .

Abi tidak akan kaget lagi dengan pernyataan Lea meski itu menyakitkan baginya . Dia hanya ingin berusaha bertahan atas pernikahannya .

Wedding Story [SELESAI√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang