Bagian duapuluhlima

14 1 0
                                    

Aku menjauhi kerumunan, kembali ketempat yang jauh dari keramaian. Menikmati kesendirian dengan ditemani bayangan.

Dinding disampingku seolah berteriak "Sadarlah, dia bahagia tanpamu. Kamu tak berarti apa-apa!"

Ya aku tahu. Aku bukan siapa-siapa. Hanya orang baru yang hadir dalam hidupnya. Apa salah? Berharap. Aku pun memohon tak apa jika tak kembali padanya. Tapi lepaskanlah perasaan ini dariku. Aku juga tak ingin seperti ini.

Tuhan aku sangat menyesal. Mengapa dan harus apa.

Pura pura bahagia setiap hari?
Datang terlambat supaya tak melihatnya?
Keluar kelas saat istirahat datang?
Menyibukkan diri dengan apa lagi yang harus kulakukan untuk menghindarinya? Katakan.

Aksara RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang