Dia kembali

1 0 0
                                        

4 bulan telah berlalu hari itu hari pilpres aku yg lagi antusias dengan pilpres itu karena itu pertama kali nya aku mendapat hak pilih
"Aisya,cepetan mandi nanti kita pergi bersma ke TPU nya" teriak umi dari dapur
"Iya umi sebentar Aisya udah selesai mandi kok nih dah siap" ujar ku pd
"Apa yg kau kenakan nak 🤣🤣" tanya umi sambil tertawa
"Apa yg salah dari ku?" Tanya ku polos
"Ini bukan mau kondangan kenapa kau begitu rapi" jawab umi masih dengan tawa nya
"Ihh umi aisya nggak tau yaudah deh aisya ganti baju dulu" kata ku cemberut
Sesampainya di kamar aku mendengar notif ponsel ku lalu aku mengambil nya dari kasur ku
Awalnya aku lupa tentang laki laki itu kemudia aku mencari tau lagi sembari mengingat ingat siapa dia selang beberapa menit aku mulai mengingat nya
"Dia benar benar kembali" gumam ku sembari tersenyum
Aku dengan cepat membalas cht dari nya jujur ini hal yg ku tunggu"
"Apa kau hari ini ikut nyoblos?" Tanya alif via DM  IG
"Ya tentu saja ini kali pertama ku" jawab ku
"Wah ini juga kali pertama ku" jawab nya
"Aku merindukan mu" balas ku asal
Aku merutuki diriku sendiri kenapa aku harus mengaku di hadapan nya aku takut klo dia menjawab yg tidak ingin aku dengar
"Aku juga" jawab nya
Jantungku berdegup kencang membaca nya
"Jangan tinggalkan aku lagi aku mulai nyaman" jawab ku sedikit deg" an
"Tidak akan,aku akan menemani mu" balas nya
Hari demi hari terus berlalu aku semakin jatuh cinta padanya tapi entah mengapa dia tak kunjung menembakku
Haruskah aku yang memulai nya lebih dulu?
Ya aku mengaku padanya klo aku mencintainya namun bak tamparan keras dia menjawab dia hanya menganggap ku teman tidak lebih dia tidak mencintaiku
Sesak rasa nya dadaku mendengar penuturan nya aku yg terlalu GR atau bagaimana sehingga menganggap dia juga ada rasa dengan ku
Semalaman aku menangis di depan jendela kamar ku hingga pagi nya aku demam mata ku bengkak umi dan sahabatku Dilla sangat mengkhawatirkan ku aku benar benar frustasi malam itu aku benar" tulus menyayangi sosok itu
Aku bercerita semua pada Dilla sembari menangis Dila merangkul ku sesekali memandang wajah ku yg begitu layu
Dia meraih ponsel ku dan mencatat no si Alif di no nya
Aku melarang nya
"Dila sudah lah,biarkan dia aku udah capek denger penjelasan nya sakit dil sakit" kata ku kembali terisak
Dilla memelukku erat
"First love?" Tanya nya
"Ya" jawab ku lesu
"Istirahatlah kau tidak tidur semalaman" perintah Dila
Aku akan pulang" sambung nya
"Hem" jawabku dengan sesenggukkan
Lalu selang beberapa menit mata ku terpejam aku kian terlelap
Aku tak tau berapa lama aku tertidur yang ku tau Dilla sudah ada di dekat ku dan memberikan handphone ku
"Apa yang kau katakan pada Alif? Apa kau menyakiti hati nya? Tanya ku ragu
"Kenapa kau begitu mempedulikannya oadahal ia benar" tak peduli padamu?" Bentak Dila
Aku hanya terdiam Dila pun terdiam beberapa saat hingga suara gusar Dilla memecahkan keheningan itu
"Dia sudah meminta maaf pada mu kalau kau benar" mencintainya buat dia mencintai mu juga" terang Dila
Aku hanya dia dan tersenyum simpul melihat notif dari Alif lagi

Hadiah TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang